
Dr. Ifah Rofiqoh, M.Si, Kajian Keluarga Harmonis di Bulan Ramadhan dan Sesudahnya –
Bismillahirrahmanirrahim, Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kita nikmat iman dan Islam. Shalawat serta salam semoga selalu tercurah kepada junjungan kita, Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga, sahabat, dan seluruh pengikutnya hingga akhir zaman.
Jamaah yang dirahmati Allah, Dalam kehidupan rumah tangga, kita semua mendambakan keluarga yang harmonis, penuh sakinah (ketenteraman), mawaddah (cinta kasih), dan rahmah (kasih sayang). Bulan Ramadhan adalah momen terbaik untuk mewujudkan dan memperkuat nilai-nilai ini dalam keluarga kita, sehingga tidak hanya di bulan suci, tetapi juga setelahnya, keluarga tetap menjadi tempat yang penuh keberkahan.
Berikut 30 ciri keluarga yang harmonis, sakinah, mawaddah, warahmah yang tercermin saat Ramadhan dan berlanjut setelahnya:
Pertama, Hubungan dengan Allah SWT (Aspek Spiritual)
- Shalat berjamaah di rumah – Mengutamakan shalat berjamaah untuk mempererat ikatan hati.
- Tadarus Al-Qur’an bersama – Membiasakan membaca dan memahami Al-Qur’an bersama keluarga.
- Memperbanyak doa dan dzikir – Keluarga yang selalu mengingat Allah dengan dzikir dan doa.
- Mengajarkan anak tentang keutamaan ibadah – Orang tua menjadi teladan dalam beribadah.
- Membiasakan tahajud dan shalat sunnah – Menjalin hubungan lebih dekat dengan Allah bersama keluarga.
- Menjaga keikhlasan dalam beramal – Melakukan ibadah bukan karena riya, tetapi demi ridha Allah.
- Menjadikan rumah sebagai pusat kebaikan – Rumah diisi dengan kegiatan islami, bukan hiburan yang melalaikan.
- Menghindari maksiat bersama-sama – Saling menasihati agar menjauhi perbuatan yang dilarang Allah.
- Membiasakan puasa sunnah setelah Ramadhan – Menjadikan puasa sebagai kebiasaan keluarga.
- Membangun suasana syukur dalam rumah tangga – Selalu bersyukur atas nikmat Allah dalam setiap keadaan.
Kedua, Hubungan Antar Anggota Keluarga (Aspek Sosial dan Emosional)
- Berbuka puasa bersama penuh kebersamaan – Momen berbuka dijadikan ajang mempererat silaturahmi.
- Saling menghormati dan menghargai – Tidak ada kata kasar, semua komunikasi dilakukan dengan santun.
- Menjaga komunikasi yang baik – Membiasakan diskusi keluarga untuk menyelesaikan masalah dengan bijak.
- Saling memaafkan dengan tulus – Tidak menyimpan dendam, tetapi mengedepankan sikap memaafkan.
- Mendidik anak dengan kasih sayang dan tegas – Memberikan teladan dan bimbingan tanpa kekerasan.
- Membantu pekerjaan rumah bersama – Suami, istri, dan anak-anak berbagi tugas dengan ikhlas.
- Mengajarkan empati dan kepedulian – Anak-anak diajarkan untuk memahami dan membantu sesama.
- Menghindari pertengkaran yang tidak perlu – Setiap perbedaan pendapat diselesaikan dengan bijak.
- Memahami peran masing-masing dalam keluarga – Suami, istri, dan anak menjalankan tugas dengan tanggung jawab.
- Menyediakan waktu khusus untuk berkumpul tanpa gadget – Keluarga lebih banyak berinteraksi secara langsung.
Ketiga, Hubungan dengan Masyarakat (Aspek Sosial dan Kesejahteraan)
- Saling berbagi dengan tetangga dan masyarakat – Aktif dalam kegiatan sosial dan kepedulian.
- Mengajarkan anak untuk berinfak dan bersedekah – Anak dibiasakan untuk peduli terhadap yang membutuhkan.
- Menyebarkan kebahagiaan dan senyum – Membiasakan wajah ceria dalam keluarga dan masyarakat.
- Mengajarkan nilai kejujuran dan amanah – Membiasakan untuk berkata dan bertindak jujur dalam segala hal.
- Menjaga etika dalam bermedia sosial – Tidak menyebar hoaks, fitnah, atau hal negatif lainnya.
- Menjaga kebersihan rumah dan lingkungan – Kebersihan adalah bagian dari iman.
- Menjadi keluarga yang terbuka terhadap kebaikan – Tidak menutup diri terhadap nasihat dan ilmu baru.
- Menanamkan nilai ukhuwah Islamiyah – Menjalin persaudaraan dengan sesama muslim.
- Membiasakan diskusi keluarga untuk pengembangan diri – Keluarga terus belajar untuk menjadi lebih baik.
- Membiasakan muhasabah bersama – Mengevaluasi diri dan keluarga agar terus meningkatkan kualitas ibadah dan akhlak.
Harapan,
Jamaah yang dirahmati Allah,
Keluarga yang harmonis, sakinah, mawaddah, warahmah bukan hanya impian, tetapi harus diusahakan dengan kesungguhan. Ramadhan adalah momen emas untuk menanamkan kebiasaan baik dalam keluarga agar berlanjut sepanjang tahun.
Semoga kita semua dapat membangun keluarga yang tidak hanya damai di dunia, tetapi juga bersama di surga kelak. Aamiin ya Rabbal ‘alamin. Wallahu a’lam bishawab.