Oleh: Dr. Ifah Rofiqoh (Anggota Pengurus PINBAS MUI DIY) –

Bismillahirrahmanirrahim.
Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat, dan pengikut beliau hingga akhir zaman.

Jamaah rahimakumullah,

Puasa di bulan Ramadhan adalah ibadah yang sangat istimewa. Namun, ada satu pengalaman spiritual yang begitu mendalam, yaitu berbuka puasa di depan Ka’bah. Pengalaman ini tidak hanya memperkaya ibadah secara lahiriah, tetapi juga menguatkan ikatan batin kita dengan Allah SWT.

Keutamaan Berbuka Puasa di Depan Ka’bah

Rasulullah SAW bersabda:

“Sesungguhnya bagi orang yang berpuasa, saat berbuka adalah waktu terbaik untuk berdoa, dan doa tersebut tidak akan ditolak.” (HR. Ibnu Majah)

Maka, membayangkan berbuka puasa di depan Ka’bah — rumah Allah yang menjadi pusat ibadah umat Islam di seluruh dunia — akan melipatgandakan makna spiritual itu. Berikut adalah tiga pelajaran berharga yang bisa kita ambil dari pengalaman ini:

1. Momentum Khusyuk dalam Doa

Berbuka puasa di depan Ka’bah adalah momen yang sangat tepat untuk memanjatkan doa terbaik kita. Ketika azan Maghrib berkumandang, suasana di Masjidil Haram terasa khusyuk. Ribuan jamaah serempak berdoa dengan penuh harap, menghadapkan hati mereka kepada Allah.

Di waktu inilah, kita dianjurkan memohon ampunan, kesehatan, keberkahan rezeki, dan keselamatan dunia akhirat.

2. Rasa Syukur yang Mendalam

Berada di depan Ka’bah saat berbuka puasa mengingatkan kita akan nikmat besar yang Allah berikan. Kita bisa merenungkan bagaimana perjuangan Nabi Ibrahim AS, Siti Hajar, dan Nabi Ismail AS dalam membangun fondasi Ka’bah yang kini menjadi pusat ibadah umat Islam.

Rasa syukur ini mendorong kita untuk lebih ikhlas dalam beribadah, bersedekah, dan menebar manfaat bagi sesama.

3. Menguatkan Ukhuwah Islamiyah

Ketika berbuka puasa di depan Ka’bah, kita melihat umat Islam dari berbagai negara, budaya, dan bahasa berkumpul dalam suasana penuh kasih sayang. Pemandangan ini mengajarkan kita bahwa Islam adalah agama yang mempersatukan.

Semangat ini bisa kita bawa pulang ke tanah air, dengan mempererat silaturahmi dan membangun solidaritas sosial, seperti mendukung kegiatan UMKM halal, majelis taklim, dan program pemberdayaan berbasis masjid.

Harapan,

Bagi yang diberi kesempatan oleh Allah untuk ibadah umroh dan ada kesempatan berbuka puasa di depan Ka’bah, manfaatkanlah momen tersebut sebaik-baiknya untuk mendekatkan diri kepada Allah. Dan bagi yang belum berkesempatan, kita bisa menghadirkan suasana yang penuh kekhusyukan dengan memperbanyak doa, bersedekah, dan mempererat persaudaraan di lingkungan kita masing-masing.

Semoga Allah SWT menerima ibadah puasa kita, mengabulkan doa-doa kita, dan memberikan kesempatan kepada kita semua untuk mengunjungi Baitullah. Aamiin ya Rabbal ‘Alamin. Wallahu a’lam bishowab

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

By MUI PINBAS

PINBAS MUI DIY, pusat inkubasi bisnis syariah. Sebuah lembaga yang kegiatannya mendampingi pelaku usaha UMKM dan Koperasi syariah serta media preneur terutama di DIY

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *