Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan nikmat iman dan Islam kepada kita semua. Shalawat serta salam semoga tercurah kepada junjungan kita, Nabi Muhammad SAW, suri teladan terbaik bagi seluruh umat manusia.

Hadirin yang dirahmati Allah,

Pada kesempatan yang berbahagia ini, izinkan saya menyampaikan kultum tentang Memaafkan sebagai Kunci Mental Sehat.

Apa Itu Memaafkan?
Memaafkan adalah sikap yang mulia, yaitu melepaskan rasa marah, dendam, dan sakit hati atas kesalahan orang lain. Sikap ini sangat dianjurkan dalam Islam karena membawa ketenangan batin dan meningkatkan kualitas hubungan sosial.

Allah SWT berfirman:

“Dan hendaklah mereka memaafkan dan berlapang dada. Apakah kamu tidak ingin bahwa Allah mengampunimu?” (QS. An-Nur: 22)

Mengapa Memaafkan Penting untuk Mental Sehat?
Memaafkan memiliki dampak besar bagi kesehatan mental, di antaranya:

  1. Mengurangi Beban Pikiran: Dendam dan rasa marah yang dipendam hanya akan membuat pikiran semakin terbebani. Memaafkan membantu melepaskan beban tersebut.
  2. Menurunkan Risiko Stres dan Depresi: Orang yang mampu memaafkan cenderung memiliki emosi yang lebih stabil dan jauh dari rasa gelisah berlebihan.
  3. Meningkatkan Hubungan Sosial: Memaafkan mempererat persaudaraan dan menciptakan lingkungan yang lebih harmonis.

Rasulullah SAW dan Teladan dalam Memaafkan
Rasulullah SAW adalah teladan terbaik dalam hal memaafkan. Ketika Rasulullah SAW ditindas, dihina, bahkan dilempari batu oleh penduduk Thaif, beliau tidak membalas dengan kemarahan. Sebaliknya, beliau berdoa agar mereka diberi petunjuk dan ampunan oleh Allah SWT.

Dalam hadits, Rasulullah SAW bersabda:

“Tidaklah Allah menambah seorang hamba dengan sifat pemaaf, kecuali kemuliaan.” (HR. Muslim)

Bagaimana Melatih Sikap Memaafkan dalam Kehidupan Sehari-hari?

  1. Pahami Bahwa Semua Orang Bisa Berbuat Salah: Dengan menyadari bahwa kesalahan adalah bagian dari manusia, kita lebih mudah memaafkan.
  2. Fokus pada Kebaikan Orang Lain: Mengingat kebaikan seseorang membantu kita untuk tidak berlarut-larut dalam kemarahan.
  3. Berdoa Agar Diberi Kelapangan Hati: Memohon kepada Allah agar hati kita dilembutkan dan dimudahkan untuk memaafkan.

Hadirin yang berbahagia,

Mari kita jadikan sikap memaafkan sebagai bagian dari hidup kita. Dengan memaafkan, hati akan menjadi lebih lapang, hidup lebih tenteram, dan mental kita lebih sehat.

Semoga Allah SWT menjadikan kita hamba-hamba yang mudah memaafkan dan senantiasa diberi ketenangan jiwa. Aamiin ya Rabbal ‘alamin.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

By MUI PINBAS

PINBAS MUI DIY, pusat inkubasi bisnis syariah. Sebuah lembaga yang kegiatannya mendampingi pelaku usaha UMKM dan Koperasi syariah serta media preneur terutama di DIY

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *