
Dr. Endang Sulistyawati, Dosen Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Segala puji bagi Allah SWT yang telah mengajarkan manusia ilmu dan hikmah, termasuk dalam mengatur harta dan kehidupan. Shalawat serta salam kita haturkan kepada Nabi Muhammad SAW, suri teladan terbaik dalam mengatur kehidupan pribadi, keluarga, dan umat.
Jamaah yang dirahmati Allah,
Pada kesempatan kali ini, kita akan membahas satu amalan yang sering dianggap sepele, namun sebenarnya sangat besar manfaatnya, yaitu membuat laporan keuangan keluarga dan usaha secara rutin — setiap pekan, bulan, dan tahun.
Mengapa Laporan Keuangan Itu Penting dalam Islam?
Dalam Al-Qur’an surah Al-Baqarah ayat 282, Allah SWT berfirman:
“Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermuamalah tidak secara tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya…”
Ayat ini mengajarkan bahwa pencatatan dalam urusan keuangan adalah bagian dari ketakwaan dan kehati-hatian. Termasuk dalam konteks keluarga dan usaha.
Apa Manfaat Membuat Laporan Keuangan Secara Rutin?
1. Membantu Mengatur Pengeluaran dan Menghindari Pemborosan
Sering kali uang habis entah ke mana. Ini karena tidak dicatat. Dengan laporan keuangan mingguan atau bulanan, kita bisa tahu ke mana uang pergi, dan mana yang pemborosan.
Kata pepatah Arab: “Man laa yahsib, laa yandzim.”
“Siapa yang tidak menghitung, ia tidak akan bisa menata.”
2. Menjaga Transparansi dan Kejujuran dalam Rumah Tangga dan Usaha
Dalam keluarga, laporan keuangan bisa menjadi sarana keterbukaan antara suami, istri, bahkan anak-anak.
Dalam usaha, laporan keuangan adalah wujud amanah dan profesionalisme. Rasulullah SAW adalah pedagang yang sangat jujur dan terbuka dalam muamalah.
3. Sebagai Bahan Evaluasi dan Perencanaan Masa Depan
Tanpa laporan, kita tidak bisa mengevaluasi apakah keuangan kita sehat atau tidak. Apakah usaha kita untung atau rugi. Apakah keluarga bisa menabung atau malah berutang terus.
Dengan data laporan, kita bisa merencanakan masa depan lebih bijak: misalnya pendidikan anak, modal usaha, dana darurat, bahkan dana haji.
4. Membentuk Karakter Disiplin dan Tanggung Jawab
Membuat laporan rutin setiap pekan, bulan, dan tahun akan melatih diri untuk disiplin, bertanggung jawab, dan jujur terhadap diri sendiri dan keluarga. Ini bagian dari akhlak Islam yang agung.
5. Menjadi Bukti Amanah di Hadapan Allah dan Manusia
Nabi Muhammad SAW bersabda:
“Setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap pemimpin akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya.”
(HR. Bukhari-Muslim)
Termasuk dalam mengelola uang keluarga dan usaha, kita akan ditanya di hadapan Allah: dari mana uang datang, dan ke mana ia digunakan.
Penutup
Jamaah yang dirahmati Allah,
Mari kita mulai budaya mencatat dan menyusun laporan keuangan mulai hari ini. Bisa sederhana, bisa ditulis tangan, atau menggunakan aplikasi. Yang penting istiqamah: mingguan, bulanan, dan tahunan.
Karena keberkahan bukan hanya soal banyaknya uang, tapi bagaimana uang itu kita kelola dengan amanah dan penuh perhitungan. Semoga Allah memudahkan kita menjadi pengelola keuangan yang jujur, disiplin, dan barokah.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Alhamdulillah, artikel ini sangat bermanfaat dalam memberikan panduan tentang pengelolaan harta sesuai syariah. Sangat penting bagi kita untuk selalu mengingat bahwa setiap harta yang kita miliki adalah amanah dari Allah SWT. Nabi Muhammad SAW telah memberikan contoh terbaik dalam mengatur kehidupan, termasuk dalam hal keuangan. PINBAS MUI DIY merupakan inisiatif yang patut diapresiasi dalam mendukung pelaku usaha syariah. Bagaimana cara kita bisa lebih aktif terlibat dalam mendukung usaha-usaha syariah di sekitar kita?
Usaha syariah bisa dilakukan dukungannya di sekitar keluarga kita, tetangga kita, tempat kegiatan kita, dst atau hubungi PUsat Inkubasi Bisnis Syariah PINBAS MUI DIY ke WA 0821.3524.2080