
Akibat korupsi itu ada pada Diri Sendiri, Keluarga, Masyarakat, Bangsa dan Negara. Jauhilah korupsi. Kejahatan yang sejahatnya adalah korupsi. Indonesia emas tanpa korupsi. Muncul presiden dan wakil presiden cerdas, dipercaya, jujur dan bertanggung jawab jika menuju indonesia emas tanpa korupsi.
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Jamaah yang dirahmati Allah, Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kita nikmat iman, nikmat sehat, dan kesempatan untuk berkumpul dalam majelis yang mulia ini. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat, dan kita sebagai umatnya hingga akhir zaman.
Jamaah yang berbahagia,
Pada kesempatan yang singkat ini, izinkan saya menyampaikan kultum dengan tema “Akibat Korupsi”—sebuah perbuatan dosa besar yang dampaknya sangat luas, bukan hanya kepada pelakunya, tapi juga kepada keluarga, masyarakat, bahkan bangsa dan negara.
Pertama, akibat korupsi pada diri sendiri:
Korupsi adalah pengkhianatan terhadap amanah. Pelakunya akan hidup dalam kegelisahan, ketakutan, dan kehinaan, baik di dunia maupun akhirat. Allah SWT berfirman dalam QS. Al-Baqarah ayat 188:
“Dan janganlah kamu memakan harta orang lain dengan jalan yang batil…”
Koruptor, meskipun terlihat kaya, sebenarnya sedang menumpuk dosa dan menjerumuskan dirinya ke dalam azab Allah. Harta haram itu akan menjadi sebab tertolaknya doa, ibadah yang tidak diterima, dan hidup yang penuh ketidakberkahan.
Kedua, akibat korupsi pada keluarga:
Harta hasil korupsi yang dinikmati oleh keluarga membawa petaka. Anak-anak yang diberi makan dari harta haram akan sulit menerima nasihat, mudah berbuat maksiat, dan bisa menjadi generasi yang rusak moralnya. Rasulullah SAW bersabda:
“Setiap daging yang tumbuh dari yang haram, maka neraka lebih utama baginya.” (HR. At-Tirmidzi)
Keluarga yang hidup dari hasil korupsi kehilangan keberkahan, bahkan bisa ikut terseret dalam dosa meski tidak ikut melakukan.
Ketiga, akibat korupsi pada masyarakat:
Korupsi melahirkan ketimpangan sosial. Ketika dana publik diselewengkan, masyarakat tidak mendapatkan haknya—jalan rusak, pelayanan buruk, pendidikan dan kesehatan tak terjangkau. Masyarakat menjadi korban ketidakadilan.
Korupsi juga menumbuhkan rasa tidak percaya kepada pemimpin dan lembaga, sehingga merusak tatanan sosial dan persatuan.
Keempat, akibat korupsi pada bangsa dan negara:
Korupsi menggerogoti fondasi negara. Negara menjadi lemah, pembangunan terhambat, dan kemiskinan meningkat. Negara yang tinggi tingkat korupsinya cenderung tertinggal dan sulit berkembang. Investasi enggan masuk, utang bertambah, dan kedaulatan bisa terancam.
Lebih dari itu, korupsi mencoreng nama baik bangsa di mata dunia, dan membuat generasi muda kehilangan teladan yang baik.
Jamaah yang dimuliakan Allah,
Marilah kita jauhi korupsi dalam bentuk apa pun, meskipun kecil. Jangan biasakan mengambil yang bukan hak kita. Mari kita tanamkan sifat amanah, jujur, dan takut kepada Allah dalam setiap perbuatan kita.
Didiklah anak-anak kita dengan rezeki yang halal, dan jadilah bagian dari solusi dalam membangun masyarakat dan bangsa yang bersih dari korupsi.
Semoga Allah menjaga kita dan keluarga kita dari harta haram dan menjadikan kita orang-orang yang jujur dan amanah. Aamiin ya Rabbal ‘Alamin.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh