
Kultum Online Penuh Inspirasi (KOPI) kali ini membahas tentang sikap dusta atau bohong yang sagat berbahaya dalam kehidupan di dunia ini. Semoga tulisan singkat berikut ini menginspirasi.
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kita kesempatan untuk berkumpul dalam majelis yang mulia ini. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi besar Muhammad SAW, keluarga, sahabat, dan seluruh umatnya yang istiqamah di jalan Islam.
Jamaah yang dimuliakan Allah,
Hari ini kita akan membahas salah satu penyakit lisan yang sangat berbahaya, yaitu dusta atau berbohong.
Apa itu dusta?
Dusta adalah menyampaikan sesuatu yang tidak sesuai dengan kenyataan atau fakta, baik dalam bentuk perkataan maupun perbuatan, dengan maksud menipu atau menyesatkan orang lain.
Rasulullah SAW bersabda:
“Sesungguhnya kejujuran itu membawa kepada kebaikan, dan kebaikan itu membawa ke surga. Dan seseorang yang senantiasa berkata jujur akan dicatat di sisi Allah sebagai orang yang jujur. Sebaliknya, dusta itu membawa kepada kejahatan, dan kejahatan itu membawa ke neraka. Dan seseorang yang senantiasa berdusta akan dicatat di sisi Allah sebagai pendusta.”
(HR. Bukhari dan Muslim)
Jamaah yang dirahmati Allah,
Perhatikan betapa seriusnya bahaya dusta:
- Dusta adalah ciri orang munafik.
Rasulullah SAW bersabda: “Tanda orang munafik ada tiga: jika berbicara ia berdusta, jika berjanji ia mengingkari, dan jika diberi amanah ia berkhianat.”
(HR. Bukhari dan Muslim) - Dusta merusak kepercayaan.
Sekali seseorang berdusta, sulit baginya untuk mendapatkan kembali kepercayaan orang lain. - Dusta menimbulkan dosa berantai.
Untuk menutupi satu kebohongan, seringkali dibutuhkan kebohongan-kebohongan lain. Maka dosa pun terus bertambah. - Dusta mengundang murka Allah.
Allah SWT berfirman: “Laknat Allah bagi orang-orang yang berdusta.”
(QS. Ali Imran: 61)
Jamaah sekalian,
Dalam kehidupan sehari-hari, terkadang kita meremehkan kebohongan “kecil”, seperti berdusta demi bercanda, atau untuk menyelamatkan diri dari teguran. Namun Islam sangat menekankan kejujuran dalam segala hal, karena kejujuran adalah pondasi akhlak seorang mukmin.
Lalu bagaimana caranya agar kita terhindar dari sifat dusta?
- Jaga lisan dan berpikir sebelum berbicara.
- Biasakan berkata jujur walau pahit.
- Selalu sadar bahwa Allah Maha Mengetahui, walau tidak ada orang yang mendengar.
Harapan:
Mari kita renungkan bersama bahwa kejujuran adalah cahaya, dan dusta adalah kegelapan. Siapa yang jujur, hidupnya akan diberkahi dan dimuliakan. Siapa yang berdusta, hidupnya akan rusak dan hina, baik di dunia maupun akhirat.
Semoga kita semua termasuk orang-orang yang menjaga lisan dan dihindarkan dari sifat dusta.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.