Juang Kurniawan Syahruzah, M.Pd, Dosen UPY dan Pengurus pinbasmui.com.

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Alhamdulillah, kita panjatkan puji syukur ke hadirat Allah Subhanahu wa Ta’ala yang masih memberikan kita nikmat iman, islam, dan kesempatan untuk terus memperbaiki diri. Shalawat serta salam semoga tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, suri tauladan kita dalam menjalani hidup yang lurus di tengah tantangan zaman.

Jamaah yang dirahmati Allah,

Hari ini kita hidup di era digital. Internet, media sosial, dan teknologi telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan kita — dari anak-anak, remaja, orang dewasa, sampai orang tua. Namun, kemudahan ini tidak lepas dari tantangan besar: bahaya maksiat yang tersembunyi dan masuk dengan sangat halus ke dalam rumah, dalam ruang tidur dekat bantal guling, bahkan ke dalam genggaman tangan kita.

1. Bagi Anak-anak

Anak-anak yang belum mengerti benar batasan halal dan haram, bisa dengan mudah mengakses tontonan yang tidak mendidik, game yang mengandung kekerasan atau kata-kata kasar, hingga konten yang menjauhkan mereka dari nilai-nilai Islam. Jika orang tua tidak waspada, anak-anak akan tumbuh dengan akhlak yang rusak dari layar yang mereka tonton setiap hari.

2. Bagi Remaja

Remaja adalah usia pencarian jati diri, emosi yang labil, dan mudah terpengaruh. Bahaya maksiat di era digital bagi remaja adalah akses mudah terhadap pornografi, pergaulan bebas, serta gaya hidup hedonis yang ditampilkan di media sosial. Banyak yang akhirnya terjerumus dalam zina mata, zina hati, hingga zina yang sesungguhnya.

Nabi SAW bersabda:

“Sesungguhnya Allah telah menetapkan atas anak Adam bagiannya dari zina, yang pasti akan dia alami. Zina kedua mata adalah dengan melihat…” (HR. Bukhari dan Muslim)

3. Bagi Dewasa dan Orang Tua

Jangan dikira orang dewasa dan tua kebal dari maksiat digital. Konten-konten ghibah, fitnah, hoaks, hingga tontonan tidak senonoh tersebar luas. Bahkan, perselingkuhan digital, chating mesra yang bukan dengan pasangan halal, kini mudah terjadi lewat aplikasi-aplikasi media sosial.

4. Laki-laki dan Perempuan Sama-sama Rentan

Laki-laki lebih banyak diuji dengan visual, perempuan lebih banyak diuji dengan perasaan. Tapi setan menggoda setiap manusia lewat celah yang paling lemah. Oleh karena itu, kita harus menjaga hati, menjaga pandangan, menjaga jari kita saat berselancar di dunia maya.

Harapan:

Mari kita jadikan teknologi sebagai alat untuk taat, bukan jalan menuju maksiat. Gunakan internet untuk mencari ilmu, berdakwah, dan memperkuat keimanan.

“Barangsiapa meninggalkan sesuatu karena Allah, maka Allah akan menggantikannya dengan yang lebih baik.” (HR. Ahmad)

Mari kita kuatkan kontrol diri, pengawasan orang tua, dan lingkungan yang sehat agar kita dan keluarga selamat dari maksiat era digital. Mencegah tentu lebih baik daripada mengatasi akibat yang ada.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

By MUI PINBAS

PINBAS MUI DIY, pusat inkubasi bisnis syariah. Sebuah lembaga yang kegiatannya mendampingi pelaku usaha UMKM dan Koperasi syariah serta media preneur terutama di DIY

2 thoughts on “Kultum 175: Bahaya Maksiat di Era Digital”
  1. Alhamdulillah, tulisan ini sangat menginspirasi dan mengingatkan kita akan pentingnya bersyukur atas nikmat iman dan Islam. PINBAS MUI DIY adalah inisiatif yang patut diapresiasi karena mendukung UMKM dan koperasi syariah, yang tentu akan berdampak positif bagi masyarakat. Nabi Muhammad SAW memang selalu menjadi teladan dalam menghadapi tantangan zaman, dan lembaga ini sepertinya mencerminkan nilai-nilai tersebut. Menarik sekali melihat bagaimana konsep bisnis syariah dikembangkan di DIY. Apakah ada program khusus yang bisa diikuti oleh masyarakat umum untuk terlibat dalam kegiatan ini? Bagaimana cara lembaga ini memastikan bahwa bisnis yang didampingi benar-benar sesuai dengan prinsip syariah? Menurut saya, ini adalah langkah yang sangat baik untuk memperkuat ekonomi umat. Semoga PINBAS MUI DIY terus berkembang dan memberikan manfaat yang lebih luas.

    1. Bismillah. terimakasih. maturnuwun. kita jawab di kultum 2014 ttg Menarik sekali melihat bagaimana konsep bisnis syariah dikembangkan di DIY. Apakah ada program khusus yang bisa diikuti oleh masyarakat umum untuk terlibat dalam kegiatan ini? Bagaimana cara lembaga ini memastikan bahwa bisnis yang didampingi benar-benar sesuai dengan prinsip syariah? Menurut saya, ini adalah langkah yang sangat baik untuk memperkuat ekonomi umat. Semoga PINBAS MUI DIY terus berkembang dan memberikan manfaat yang lebih luas.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *