
Sri Kustini, Bu Kus Sriagung Playen Gunungkidul. Pelaku usaha thiwul bakar, dll.
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Alhamdulillah, kita panjatkan puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah memberi kita nikmat iman, Islam, dan kesempatan untuk terus berikhtiar membangun kehidupan ekonomi yang lebih mandiri dan penuh berkah. Shalawat serta salam semoga selalu tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, teladan dalam membangun ekonomi umat dari bawah, dari pasar, dari rakyat kecil.
Jamaah dan saudara yang dimuliakan Allah,
Kita semua sadar, bahwa banyak pelaku usaha kecil (UMKM) di sekitar kita punya produk yang bagus, berkualitas, dan dibutuhkan masyarakat. Tapi kenapa sering kesulitan pemasaran? Kenapa sulit berkembang?
Salah satu jawabannya adalah karena berjalan sendiri-sendiri. Tidak bersatu. Tidak memiliki sistem distribusi pasar yang kuat dan bersama.
1. Islam Mengajarkan Kekompakan dan Gotong Royong
Dalam Al-Qur’an, Allah SWT berfirman:
“Tolong-menolonglah kalian dalam kebaikan dan takwa…”
(QS. Al-Ma’idah: 2)
Dan Rasulullah SAW bersabda:
“Seorang mukmin terhadap mukmin lainnya ibarat satu bangunan yang saling menguatkan.”
(HR. Bukhari dan Muslim)
Kalau masing-masing pelaku UMKM berdagang sendiri, tanpa jaringan, maka akan rapuh. Tapi jika UMKM bersatu dalam koperasi—maka lahirlah kekuatan kolektif, lahir holding UMKM yang bisa bersaing dengan toko besar dan produk pabrikan.
2. Koperasi: Rumah Besar UMKM, Jalan Menuju Kemandirian
Koperasi bukan hanya tempat simpan pinjam. Tapi juga tempat:
- Menyalurkan produk UMKM
- Memasarkan hasil anggota
- Mengelola toko bersama
- Mengembangkan jaringan distribusi dan branding
Konsepnya adalah:
“Dari anggota, oleh anggota, dan untuk anggota.”
Produk UMKM anggota koperasi dipasarkan oleh koperasi, dan dibeli kembali oleh anggota lain. Maka terjadilah siklus ekonomi berjamaah, yang bukan hanya mencari untung, tapi juga menebar manfaat dan keberkahan.
3. Menuju Holding UMKM: Bersama Kita Kuat, Sendiri Kita Sulit
Saatnya UMKM berhenti bersaing sendiri-sendiri. Kita perlu membentuk:
- Tim produksi bersama (klaster)
- Tim pemasaran koperasi (toko koperasi, reseller koperasi)
- Branding koperasi bersama
- Holding koperasi UMKM — agar koperasi kita punya merk dagang kolektif, pabrik kolektif, dan daya tawar yang tinggi.
Nabi SAW bersabda:
“Tangan di atas lebih baik daripada tangan di bawah.”
(HR. Bukhari)
Mari kita jadikan koperasi sebagai “tangan di atas”, tempat UMKM tumbuh, tempat ekonomi umat bangkit, tempat kita saling menguatkan.
Harapan: Mari Mulai dari Sekarang
Mulailah dari yang kecil:
- Produk sabun, makanan, pakaian, herbal, minuman, kerajinan—masukkan ke koperasi.
- Kita promosikan lewat koperasi.
- Kita beli dan pakai produk anggota koperasi sendiri.
- Kita bangun ekosistem mandiri di kampung dan desa kita.
“Ya Allah, berkahilah usaha kami. Satukan hati kami dalam koperasi. Kuatkan ekonomi kami dengan kerja sama yang jujur dan saling menguatkan.”
Aamiin yaa Rabbal ‘aalamiin.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

