
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memuliakan umat Islam dengan rukun Islam yang kelima: Ibadah Haji. Shalawat dan salam semoga selalu tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, teladan terbaik dalam semua aspek kehidupan.
Apa Itu Haji Mabrur?
Rasulullah SAW bersabda:
“Haji yang mabrur itu tidak ada balasannya kecuali surga.”
(HR. Bukhari dan Muslim)
Haji mabrur adalah haji yang diterima oleh Allah SWT, yang pelakunya berubah menjadi lebih baik setelah pulang ke tanah air, menjadi pribadi yang lebih taat, jujur, dermawan, dan berakhlak mulia.
Ibnu Rajab menjelaskan bahwa salah satu tanda haji mabrur adalah semakin meningkatnya kebaikan sosial dan ibadah personal setelah haji.
Contoh Sikap dan Amalan Haji Mabrur di Indonesia
Berikut ini 30 contoh amalan haji mabrur dalam kehidupan sehari-hari di berbagai profesi dan lingkungan:
1–10: Untuk Semua Profesi
- Menghindari riba dan transaksi haram dalam semua bentuk usaha.
- Selalu menjaga shalat lima waktu tepat waktu, berjamaah di masjid bagi laki-laki.
- Rajin bersedekah dan membantu tetangga yang kesulitan (prasangka baik).
- Menghindari ghibah, fitnah, dan hoaks (membaca, menulis di web).
- Menjaga amanah dan janji (apa adanya, jangan mudah berjanji).
- Menjadi penengah jika ada konflik di masyarakat (jadi tauladan kebaikan).
- Menebarkan salam dan senyum sebagai bentuk dakwah (senyum, sapa, sopan, santun, salam).
- Mengajak anak cucu ikut pengajian dan cinta Al-Qur’an (antar ke TPA).
- Memberi teladan akhlak Islami di rumah dan masyarakat (amalkan Islam).
- Berkomitmen memperbaiki diri dan lingkungan dengan adab dan ilmu.
11–20: Berdasarkan Profesi
- ASN: bekerja ceria, berkata jujur, tidak menerima suap, melayani publik dengan hati.
- Dokter: melayani tiap pasien menuju TAUHID, layani pasien miskin dengan adil dan penuh kasih.
- Guru: mendidik dengan TAUHID dan ikhlas serta memberi contoh murid cara menjadi shalih.
- Petani: menjual hasil tani dengan jujur dan tidak menimbun.
- Pedagang: tidak mengurangi timbangan dan berlaku sopan ke pembeli.
- Pengusaha: membayar pajak dan zakat perusahaan dengan ikhlas (niatkan sedekah yang keluar).
- Sopir: mengemudi aman, tidak ugal-ugalan, dan membantu penumpang dg sabar.
- Polisi: melayani masyarakat dengan adil dan tidak menyalahgunakan wewenang jabatan.
- Wartawan: menyebarkan berita yang benar, bukan sensasi dan hoaxs.
- Pekerja bangunan: kerja keras, tidak menipu bahan, dan menjaga kebersihan.
21–30: Dalam Kehidupan Sosial & Keluarga
- Membiasakan tilawah dan dzikir harian di rumah. (baca Al Qur’an dan artinya)
- Mendidik anak agar mencintai ibadah sejak kecil (beri tauladan yang baik).
- Memaafkan kesalahan orang lain dengan lapang dada (sabar dan syukur).
- Aktif dalam kegiatan sosial dan gotong royong (dimana saja, kapan saja).
- Menjaga hubungan silaturahmi dengan saudara, tetangga, dan sesama.
- Tidak pamer atau riya atas gelar “Haji”, tapi rendah hati (jika perlu tidak ditulis haji dinamanya).
- Berani menegur hal yang salah dengan sopan dan santun, tidak marah.
- Menjadi pelopor kebersihan dan ketertiban lingkungan.
- Mendukung dakwah Al Qur’an di masjid dan TPA.
- Berinfak atau sedekah rutin, sebagai tanda syukur atas nikmatNya.
Harapan: Mari Kita Wujudkan Haji Mabrur Sepanjang Hayat
Haji mabrur bukan hanya status, tapi proses transformasi diri seumur hidup hingga mati menjemput.
Bukan hanya di Tanah Suci, tapi harus tercermin dalam sikap dan amal saat kembali haji ke Tanah Air.
“Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain.”
(HR. Ahmad)
Mari jadikan haji mabrur sebagai gerakan perubahan sosial: lebih taat kepada Allah dan lebih peduli kepada sesama. Itulh diantara makna haji mabrur (umroh mabrur) yang utama.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

