Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar,
Laa ilaaha illallahu wallahu akbar,
Allahu akbar wa lillaahil hamd.

Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah,

Marilah kita bertakwa kepada Allah SWT dengan sebenar-benar takwa.
Mari kita syukuri segala nikmat-Nya yang tak terhitung, termasuk nikmat hidayah Iman, Islam, Ihsan dan kesempatan berjumpa kembali dengan Idul Adha tahun ini.

Hari ini kita menyaksikan syiar agung umat Islam: ibadah kurban, yang bukan hanya tentang menyembelih hewan, tapi juga bermakna menyembelih ego, cinta dunia, dan hawa nafsu serakah, somboh, angkuh dan tidak cinta kepada sesama.
Ini adalah warisan agung dari keluarga mulia: Nabi Ibrahim AS, Siti Hajar, dan Nabi Ismail AS.

Jama’ah shalat ‘iedul adha yang berbagia,

Pelajaran Pertama: Ketundukan Total kepada Allah

Ketika Nabi Ibrahim AS diperintahkan untuk menyembelih putranya, ia berkata:

“Wahai anakku, sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka pikirkanlah bagaimana pendapatmu.” (QS. Ash-Shaffat: 102)

Dan Nabi Ismail AS pun menjawab:

“Wahai ayahku, lakukanlah apa yang diperintahkan kepadamu. Insya Allah engkau akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar.”

Inilah puncak ketaatan dan keikhlasan, dari seorang ayah, seorang anak, dan seorang ibu (Siti Hajar) yang ridha dengan keputusan Allah SWT.

Jama’ah shalat ‘iedul adha yang berbagia,

Pelajaran Kedua: Pendidikan Keluarga adalah Fondasi Iman

Keluarga Ibrahim menunjukkan kepada kita bahwa dakwah paling utama dimulai dari rumah.
Bagaimana bisa seorang anak siap dikorbankan demi Allah? Inilah simbol keimanan dan ketaatan hambaNya. Karena sejak kecil ia dididik dengan iman, akhlak, dan keteladanan.

Mari kita tiru keluarga Ibrahim:

  • Ayah menjadi imam dan pendidik ruhani anak-anak di setiap keluarga
  • Ibu menjadi madrasah utama yang mengajarkan keteguhan iman di keluarga
  • Anak menjadi pribadi yang patuh, sabar, dan beriman

Jama’ah shalat ‘iedul adha yang berbagia,

Pelajaran Ketiga: Kurban adalah Wujud Solidaritas dan Ketakwaan

Allah berfirman:

“Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak sampai kepada Allah, tetapi yang sampai kepada-Nya adalah ketakwaan kalian.” (QS. Al-Hajj: 37)

Kurban bukan hanya ritual, tapi pengingat agar kita dermawan, peduli, dan mau berbagi.
Dalam dunia yang dipenuhi ketimpangan, ibadah kurban adalah gerakan sosial umat Islam untuk menyatukan hati, menghapus lapar, dan mempererat ukhuwah.

Jama’ah shalat ‘iedul adha yang berbagia,

Kurban untuk Seluruh Umat Manusia

Perjalanan keluarga Ibrahim bukan hanya untuk bangsa Arab, tetapi simbol keteladanan bagi seluruh umat manusia.

Semangat kurban adalah universal:

  • mengajarkan pengorbanan demi nilai yang lebih tinggi
  • mendorong manusia untuk berempati terhadap penderitaan sesama
  • membangkitkan kesadaran bahwa hidup bukan hanya soal diri sendiri, tapi juga tentang hidup bersama dengan sesama diingkungan dunia ini

Jama’ah shalat ‘iedul adha yang berbagia,

Penutup Khutbah

Marilah kita jadikan momentum Idul Adha ini untuk:
✅ Meneladani keluarga Nabi Ibrahim dalam ketaatan dan pendidikan iman keluarga.
✅ Menguatkan solidaritas sosial dengan berkurban dan berbagi dengan lingkungan keluarga.
✅ Menyebarkan nilai Islam yang rahmatan lil ‘alamin ke seluruh penjuru dunia bahwa Islam itu agama cinta dan taat untuk menebar kasih sayang kepada sesama di dunia ini.

Allahu Akbar, Allahu Akbar,

Laa ilaaha illallaahu wallaahu Akbar,
Allahu Akbar walillaahil hamd.

Jama’ah shalat ‘iedul adha yang berbagia,

Mari perbanyak takbir dan tahmid sebagai syiar Idul Adha di hari nahar dan tasyrik di bulan zulhijjah.
Mari kita syukuri nikmat beragama ini dengan memperbanyak amal. Istilahnya untuk memberi semangat: ada agama, ada amal, tidak ada agama, tidak ada amal. Caranya dengan:

  • Shalat tepat waktu dan berjamaah bagi laki laki
  • Membaca Al-Qur’an di setiap rumah pagi dan petang
  • Mendidik anak dengan iman, islam dan ihsan.
  • Bersedekah dan berkurban sesuai kemampuan dimana pun kapan pun
  • Menebar senyum dan damai pada sesama dimana pun kapan pun

Jama’ah shalat ‘iedul adha yang berbagia,

Mari kita Do’akan saudara kita yang menunaikan ibadah haji di tanah suci, semoga memperoleh haji mabrur. Haji yang diterima. Ibadah yang membekas dengan amalan nyata setelah berada di tanah air makin baik.
Dan semoga Allah menjadikan kita semua bagian dari orang-orang yang beriman, ikhlas, sabar, dan rela berkorban demi agama-Nya.

Mari kita berdoa bersama:

اللَّهُمَّ تَقَبَّلْ مِنَّا وَاجْعَلْنَا مِنَ الْمُتَّقِينَ،
اللَّهُمَّ اجْعَلْ هَذَا الْعِيدَ عِيدَ بَرَكَةٍ وَرَحْمَةٍ وَسَعَادَةٍ لِلْمُسْلِمِينَ جَمِيعًا.
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لَنَا وَلِوَالِدِينَا وَلِجَمِيعِ الْمُسْلِمِينَ وَالْمُسْلِمَاتِ.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Taqabbalallaahu minna wa minkum, shiyaamana wa dhahiyyatana.

Aamiin ya Rabbal ‘alamin.

KHUTBAH IEDUL ADHA SINGKAT

Tema: Teladan Membangun Keluarga Muslim dari Keluarga Nabi Ibrahim AS

Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar,
Laa ilaaha illallahu wallahu akbar,
Allahu Akbar wa Lillaahil Hamd.

Hadirin jamaah shalat Idul Adha yang dimuliakan Allah,

Marilah kita panjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah SWT atas nikmat iman, Islam, dan kesempatan merayakan hari raya Idul Adha tahun ini.

Hari ini bukan hanya hari raya penyembelihan hewan kurban, tetapi juga hari pembelajaran dan peneladanan dari keluarga terbaik dalam sejarah umat manusia, yaitu keluarga Nabi Ibrahim AS.

Jama’ah shalat ‘iedul adha yang berbagia,

Teladan Keluarga Nabi Ibrahim AS:

1. Ayah yang Taat dan Visioner

Nabi Ibrahim AS adalah seorang ayah yang tidak hanya bertanggung jawab dalam urusan dunia, tapi juga pemimpin spiritual dalam rumah tangga.
Ia mendidik anaknya untuk taat kepada Allah, dan bahkan sanggup menerima perintah yang paling berat: mengorbankan anaknya.

2. Anak yang Shalih dan Tunduk pada Kebenaran

Nabi Ismail AS menunjukkan akhlak luar biasa. Saat ayahnya berkata bahwa Allah memerintahkannya untuk menyembelih, Ismail tidak membantah, melainkan menjawab:

“Wahai ayahku, kerjakanlah apa yang diperintahkan Allah kepadamu.” (QS. Ash-Shaffat: 102)

Ini adalah buah dari didikan iman dan Islam yang penuh kasih sayang, bukan kekerasan.

3. Ibu yang Tegar dan Beriman

Siti Hajar adalah lambang kesabaran, keikhlasan, dan kekuatan seorang ibu.
Ketika ditinggal di padang tandus bersama bayi Ismail, ia tetap yakin bahwa Allah tidak akan menyia-nyiakan dirinya.
Dari langkah Siti Hajar berlari lari kesana kemari, munculah air zamzam—berkah yang tak terputus sampai hari ini.

Jama’ah shalat ‘iedul adha yang berbagia,

Pelajaran untuk Seluruh Keluarga di Dunia:

  • Jadikan keluarga sebagai sekolah pertama akidah, akhlak, dan keteladanan.
  • Bangun komunikasi yang jujur dan terbuka antara ayah, ibu, dan anak.
  • Jangan hanya sibuk mencari rezeki dunia, tapi juga bangun visi dan misi spiritual dalam keluarga bahagia di dunia dan diakhirat kelak.
  • Latih anak-anak untuk menjadi pribadi yang sabar, tangguh, dan bertanggung jawab kepada Allah.

Jama’ah shalat ‘iedul adha yang berbagia,

Keluarga Nabi Ibrahim AS adalah model keluarga samawi (langit) yang membumi dalam sejarah manusia.
Teladan mereka bukan hanya untuk zaman dahulu, tapi untuk seluruh umat manusia sampai akhir zaman.

Mari kita warisi semangat pengorbanan, kesabaran, dan ketaatan keluarga Ibrahim.
Karena dari keluarga yang kuat iman dan bertakwa, akan lahir generasi penerus yang membawa keberkahan bagi setiap keluarga di dunia ini hingga ke akhirat.

Jama’ah shalat ‘iedul adha yang berbagia,

Mari kita Do’akan saudara kita yang menunaikan ibadah haji di tanah suci, semoga memperoleh haji mabrur. Haji yang diterima. Ibadah yang membekas dengan amalan nyata setelah berada di tanah air makin baik.
Dan semoga Allah menjadikan kita semua bagian dari orang-orang yang beriman, ikhlas, sabar, dan rela berkorban demi agama-Nya.

Mari kita berdoa bersama:

اللَّهُمَّ تَقَبَّلْ مِنَّا وَاجْعَلْنَا مِنَ الْمُتَّقِينَ،
اللَّهُمَّ اجْعَلْ هَذَا الْعِيدَ عِيدَ بَرَكَةٍ وَرَحْمَةٍ وَسَعَادَةٍ لِلْمُسْلِمِينَ جَمِيعًا.
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لَنَا وَلِوَالِدِينَا وَلِجَمِيعِ الْمُسْلِمِينَ وَالْمُسْلِمَاتِ.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Taqabbalallaahu minna wa minkum, shiyaamana wa dhahiyyatana.

Aamiin ya Rabbal ‘alamin.

By MUI PINBAS

PINBAS MUI DIY, pusat inkubasi bisnis syariah. Sebuah lembaga yang kegiatannya mendampingi pelaku usaha UMKM dan Koperasi syariah serta media preneur terutama di DIY

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *