Kultum 217: Holding UMKM – Mengubah Ide Menjadi Gawe, Bersama ABCGFM Menuju UMKM Naik Kelas

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kita kesempatan untuk berkumpul dalam majelis ilmu dan silaturahim ini. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga dan sahabat beliau yang setia memperjuangkan Islam sampai ke pelosok dunia.

Jamaah yang dirahmati Allah,

Hari ini kita akan membahas satu tema penting: Holding UMKM, atau semacam konsolidasi usaha mikro, kecil, dan menengah agar bisa naik kelas bersama. Dalam bahasa sederhana: bagaimana ide-ide kecil bisa menjadi gerakan besar — dari niat jadi gawe, dari usaha rumahan jadi kekuatan ekonomi nasional.

1. Mengubah Ide Menjadi Gawe

Banyak dari kita punya ide bagus: mau buka usaha makanan sehat, halal, kerajinan lokal, layanan wisata, dan lainnya. Tapi ide saja tidak cukup. Rasulullah SAW mengajarkan bahwa amal itu tergantung niat, dan niat baik harus dibuktikan dengan kerja nyata (gawe). Seperti firman Allah dalam QS. At-Taubah ayat 105:

“Dan katakanlah: Bekerjalah kamu, maka Allah akan melihat pekerjaanmu…” (QS. At-Taubah: 105)

Kita harus mulai dari membuat prototipe, memasarkan secara digital, membangun jaringan, dan yang penting: tidak berjalan sendiri. Jualan harus bersama, berkelompok usaha agar makin kuat.

2. Konsep Holding UMKM

Dalam dunia bisnis, holding artinya penguatan lewat sinergi. UMKM tidak bisa hanya mengandalkan modal sendiri-sendiri. Kita perlu:

• Gabung dalam koperasi atau holding yang bisa menampung produk kita.
• Membentuk supply chain bersama, misalnya petani sayur, produsen makanan olahan, dan pedagang pasar digital bisa saling bantu.
• Punya sistem produksi, distribusi, dan promosi terintegrasi.

Ini adalah bentuk usaha berjamaah yang diajarkan Islam — tidak sendiri-sendiri, tapi saling menguatkan. Seperti sabda Rasulullah SAW:

“Seorang mukmin bagi mukmin lainnya bagaikan bangunan, saling menguatkan satu sama lain.”
(HR. Bukhari dan Muslim)

3. Solusi Naik Kelas Bersama ABCGFM

Bagaimana caranya kita bisa naik kelas? Mari kita kenal pendekatan kolaboratif bernama ABCGFM, yaitu:

• A – Akademisi: membantu riset, pelatihan, dan pendampingan. Siap kerjasama dengan holding jadi akademisi berkah.
• B – Businessmen: membuka pasar, menjadi mitra dagang. Siap kerjasama dengan holding jadi businessmen berkah.
• C – Community: jaringan sosial dan budaya sebagai penggerak. Siap kerjasama dengan holding jadi komunitas berkah.
• G – Government: fasilitasi regulasi, bantuan, dan infrastruktur. Siap kerjasama dengan holding jadi pejabat pemerintah berkah.
• F – Financial Institution: menyediakan pembiayaan yang syariah dan berpihak. Siap kerjasama dengan holding jadi pejabat perbankan atau koperasi berkah.
• M – Media: publikasi, branding, dan edukasi pasar. Siap kerjasama dengan holding jadi pengelola media berkah.

Jika enam pilar ini bersinergi, maka holding UMKM bisa jadi solusi bangsa. Bukan hanya ekonomi kuat, tapi juga berbasis nilai iman, etika, dan kejujuran. Seperti kata pepatah Jawa, “kerja bareng, rejeki bareng, berkah bareng.”

Harapan:

Mari kita mulai dari langkah kecil hari ini: berjamaah dalam usaha, bergandeng tangan dengan saudara se-UMKM. Ubah niat jadi tindakan, ubah ide jadi gawe, ubah usaha sendiri jadi holding berjamaah.

Semoga kita menjadi pelaku UMKM yang kuat, jujur, dan berkah. Naik kelas bukan hanya secara omzet, tapi juga secara akhlak dan kontribusi untuk umat. UMKM Naik kelas itu ya produknya, ya pemasarannya, ya SDM nya, ya laporan keuangannya. UMKM naik kelas itu, legal, modern, digital, dan global. UMKM naik kelas itu, punya skill, ditambah knowledge, plus attitude.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.