

Jumarodin, MM, Ketua PINBAS MUI DIY. Kenapa Kita perlu menjauhi sikap iri, dengki, dan hasad. Juga sikap lainnya, seperti: Pelit, Pamer, Riya’, Sombong, dan Takabur.
Bismillahirrahmanirrahim
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Jamaah yang dirahmati Allah,
Hari ini kita akan renungkan tentang bahaya penyakit hati yang sering tak terlihat, tapi sangat merusak. Yaitu: iri, dengki, dan hasad.
🔥 Apa Itu Iri, Dengki, dan Hasad?
- Iri: Tidak senang melihat orang lain mendapat nikmat.
- Dengki (Hasad): Lebih dari sekadar iri, yaitu ingin nikmat orang lain hilang, walaupun kita tidak mendapatkannya.
- Ketiga istilah ini sering digunakan secara bergantian, dan semuanya penyakit hati yang berbahaya.
🌪️ Kenapa Harus Dihindari?
1. Merusak Pahala dan Amal Kebaikan
Rasulullah ﷺ bersabda:
“Hindarilah hasad (dengki), karena hasad itu memakan kebaikan sebagaimana api membakar kayu bakar.”
(HR. Abu Dawud)
Orang yang rajin ibadah, banyak amal baik, bisa saja pahalanya hangus karena penyakit hati seperti dengki. Na’udzubillah.
2. Membuat Hati Tidak Tenang
Orang yang iri akan selalu gelisah. Bahagia orang lain terasa menyakitkan baginya. Nikmat orang lain seolah menjadi musibah untuk dirinya.
Padahal, orang yang benar-benar bahagia adalah orang yang lapang hati saat melihat saudaranya diberi rezeki, keberhasilan, dan kebahagiaan.
3. Melawan Takdir Allah
Orang yang dengki seakan-akan berkata:
“Ya Allah, aku tidak rela Engkau memberi nikmat kepada orang itu.”
Ini adalah bentuk protes terhadap ketetapan Allah, padahal setiap nikmat adalah pemberian Allah yang dibagi sesuai hikmah-Nya.
🌱 Apa Solusinya?
✅ Doakan orang yang diberi nikmat:
“Ya Allah, tambahkan keberkahan untuknya, dan limpahkan pula kebaikan untukku.”
✅ Fokus pada nikmat yang kita miliki:
“Apa yang ada padamu, syukurilah. Jangan hitung yang tidak kau punya, tapi hitunglah nikmat yang Allah beri.”
✅ Belajarlah dari sabda Nabi ﷺ:
“Tidak ada hasad kecuali pada dua hal: seseorang yang diberi ilmu lalu mengajarkannya, dan seseorang yang diberi harta lalu menginfakkannya.”
(HR. Bukhari dan Muslim)
Artinya: Kalau mau ‘iri’, iri pada orang yang gunakan hartanya dan ilmunya untuk Allah. Itu bukan hasad negatif, tapi semangat untuk meniru kebaikan.
Harapan:
Mari kita bersihkan hati.
Tinggalkan iri, buang dengki, hapus hasad.
Karena yang rugi bukan orang yang kita dengki, tapi diri kita sendiri.
Semoga Allah bersihkan hati kita, dan gantikan rasa iri dengan doa, rasa dengki dengan syukur, dan hasad dengan harapan yang baik.
Wallahu a’lam bishawab
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Jamaah yang dirahmati Allah,
Dalam hidup ini, kita tidak hanya dituntut menjalani ibadah secara ritual, tapi juga menjaga hati dan akhlak dari penyakit-penyakit yang merusak amal dan merusak hubungan antarmanusia.
Ada beberapa sifat buruk yang harus kita jauhi:
- Iri
- Dengki
- Pelit (medit)
- Pamer
- Riya’
- Sombong
- Angkuh
- Takabur
Lalu kenapa kita tidak boleh punya sifat-sifat ini?
1. Iri dan Dengki: Membakar Kebaikan
Rasulullah ﷺ bersabda:
“Waspadalah terhadap hasad (dengki), karena sesungguhnya hasad itu memakan kebaikan sebagaimana api memakan kayu bakar.”
(HR. Abu Dawud)
Iri itu tidak rela orang lain bahagia. Dengki itu ingin orang lain celaka. Padahal, nikmat Allah itu luas. Bahagia orang lain bukan berarti jatah kita berkurang. Kalau kita sibuk iri, kita lupa bersyukur.
2. Pelit: Menahan Rezeki, Menutup Berkah
Allah berfirman dalam QS. Al-Lail: 8–10:
“Adapun orang yang bakhil dan merasa dirinya cukup (tidak butuh Allah), serta mendustakan pahala yang terbaik, maka akan Kami mudahkan baginya jalan menuju kesulitan.”
Pelit bukan hanya tak mau memberi, tapi juga takut miskin karena berbagi. Padahal, sedekah itu membuka pintu rezeki.
3. Pamer dan Riya’: Merusak Amal
Rasulullah ﷺ bersabda:
“Sesungguhnya yang paling aku takutkan atas kalian adalah syirik kecil.” Para sahabat bertanya, “Apa itu syirik kecil, ya Rasulullah?” Beliau menjawab, “Riya’.”
(HR. Ahmad)
Orang yang riya’ ibarat orang kerja bukan untuk Allah, tapi untuk dipuji manusia. Maka pahalanya tidak sampai ke langit.
4. Sombong, Angkuh, Takabur: Sikap yang Hanya Milik Allah
Rasulullah ﷺ bersabda:
“Tidak akan masuk surga orang yang di dalam hatinya terdapat kesombongan walau sebesar biji sawi.”
(HR. Muslim)
Sombong itu menolak kebenaran dan merendahkan orang lain. Angkuh merasa diri paling hebat. Padahal, manusia berasal dari tanah, dan akan kembali ke tanah. Apa yang mau disombongkan?
Penutup:
Saudaraku,
Semua sifat tadi bukan hanya merusak hubungan sosial, tapi juga memutus pahala, menutup rezeki, bahkan menjerumuskan ke neraka.
Mari kita ganti dengan:
- Iri → jadi doa kebaikan untuk orang lain.
- Pelit → jadi dermawan.
- Pamer → jadi ikhlas.
- Riya → jadi tulus.
- Sombong → jadi rendah hati.
Karena yang mulia di sisi Allah adalah yang paling bertakwa, bukan yang paling pamer atau paling tinggi bicara.
Wallahu a’lam bishawab
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
