Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,

Jamaah yang dirahmati Allah,
Setiap hari kita mengangkat tangan berdoa. Setiap waktu, kita memohon dengan penuh harap. Tapi pernahkah kita bertanya dalam hati: Apa sebenarnya doa itu?

Doa adalah pengakuan atas kelemahan diri, penghambaan kepada Yang Maha Kuasa, dan harapan untuk hidup yang lebih baik dunia dan akhirat. Namun, doa bukanlah pengganti usaha. Ia adalah awal dari gerakan niat. Doa harus dibuktikan, diwujudkan ikhtiar nyata.

Salah satu doa yang sering kita lantunkan berbunyi:

Allahumma inna nas aluka (1)salamatan fiddin, (2)wa ‘afiyatan fil jasad, (3)wa ziyadatan fil ‘ilmi, (4)wa barokatan firrizqi, (5)wa taubatan qoblal maut, (6)warahmatan ‘indal maut, (7)wa maghfirotan ba’dal maut, (8)Allahumma hawwin ‘alaina fii sakarotil maut, (9)wa najaatan minannari, (10)wal ‘afwa ‘indal hisab.

Artinya:

Ya Allah, sesungguhnya kami memohon kepada Engkau akan (1)keselamatan Agama dan (2)sehat badan, dan (3)tambahnya ilmu pengetahuan, dan (4)keberkahan dalam rizki dan (5)diampuni sebelum mati, dan (6)mendapatkan rahmat waktu mati dan (7)mendapat pengampunan sesudah mati. Ya Allah, (8)mudahkanlah bagi kami waktu (sekaratul maut) menghadapi mati, dan (9)selamatkanlah kami dari siksa neraka, dan (10)ampuni waktu hisab.

Di dalamnya ada 10 permintaan agung, dan semuanya bisa diwujudkan melalui peran masjid sebagai pusat kehidupan umat. Mari kita simak satu per satu isi doa itu dan cara mewujudkannya:

1. Salamatan Fiddin (Keselamatan Agama). Gerakan Aqidah: shalat jamaah, taklim, pelatihan imam, pengajian keluarga/ bani. Masjid sebagai penjaga aqidah umat: 1Ajak jamaah meramaikan shalat berjamaah. 2Data dan sambung silaturrahmi dengan jamaah aktif. 3Gelar kajian ba’da shalat. 4Latih imam, khatib, muadzin. 5Aktifkan TKA/TPA/TPQ.

2. ‘Afiyatan Fil Jasad (Sehat Badan). Gerakan Kesehatan: rumah sehat, kebersihan, TOGA, olah raga jamaah. Masjid sebagai pusat pelayanan kesehatan: 1Kerja sama dengan Puskesmas atau klinik. 2Edukasi rumah sehat berbasis jamaah. 3Gerakan kebersihan masjid dan lingkungan rumah jamaah. 4Tanam TOGA dan kampanye gaya hidup sehat.

3. Ziyadatan Fil ‘Ilmi (Tambahan Ilmu). Gerakan Pendidikan dan Keterampilan
Masjid sebagai pusat peningkatan SDM: 1Pelatihan kader remaja, takmir, dan UMKM. 2Bimbingan belajar (agama dan umum). 3Pelatihan skill jamaah: kuliner, ternak, bahasa asing. 4Pelatihan manasik haji, UMKM YouTuber, dan lainnya.

4. Barokatan Fir Rizqi (Keberkahan Rizki). Gerakan Ekonomi Umat. Masjid sebagai pusat pemberdayaan ekonomi: 1Dirikan koperasi syariah, BMT, BUMM atau UPZ. 2Kelola toko masjid, bentuk Holding UMKM jamaah. 3Manfaatkan aset masjid untuk kegiatan produktif. 4Sediakan sarana pendukung kegiatan ekonomi jamaah.

5. Taubatan Qoblal Maut (Tobat Sebelum Mati). Gerakan Dakwah Kesadaran Syariat. Masjid sebagai tempat taubat dan penguatan iman/ bangun kesadaran diri: 1Tauladan. Ajak jamaah hidup sesuai syariat. 2Sediakan sarung, mukena untuk shalat. 3Santunan muallaf, layanan jenazah. 4Bimbingan dzikir dan taubat.

6. Rahmatan ‘Indal Maut (Rahmat Saat Sakaratul Maut). Gerakan Sosial Peduli. Masjid sebagai pusat kepedulian akhir hayat: 1Jenguk dan bantu jamaah yang sakit. 2Bimbing sakaratul maut, rawat jejazah & siapkan perlengkapan jenazah. 3Gerak cepat bantu korban musibah dan bencana.

7. Maghfiratan Ba’dal Maut (Ampunan Setelah Mati). Gerakan Dzikir dan Doa
Masjid sebagai pusat ruhani umat: 1Talqin, zikir & doa bersama, ngaji/tahlilan. 2Kajian Islam dan bimbingan ruhani jamaah.

8. Hawwin ‘Alaina Fii Sakaratil Maut (Mudahkan Sakaratul Maut). Gerakan Pembinaan Akhlak Sejak Dini. Masjid sebagai pembentuk karakter mulia: 1Tanamkan akhlak Islami dan adab sejak usia dini agar saat sakaratul maut juga baik. 2Masjid sebagai tempat pembinaan akhlak

9. Najaatan Minan Nar (Keselamatan dari Neraka). Gerakan taubat, Pencegahan Maksiat dan Penyadaran Dosa. Masjid sebagai tempat bimbingan akhlak: 1Bangun budaya masjid yang Islami, hindari maksiat agar selamat dari siksa neraka. 2Masjid jadi tempat berlindung dari godaan dunia. Jadikan masjid teladan kehidupan islami.

10. Al ‘Afwa ‘Indal Hisab (Ampunan Saat Hisab). Gerakan Muhasabah dan Edukasi Ekonomi Halal. Masjid sebagai pusat perbaikan diri: 1Ajarkan introspeksi (muhasabah) agar diampuni saat hisab. 2Edukasi tentang sistem ekonomi halal dan adil.

3Masjid sebagai tempat pembinaan akhlak dalam setiap kegiatan.

Harapan:

Jamaah yang dimuliakan Allah,
Setiap doa yang kita panjatkan, harus kita iringi dengan langkah nyata. Dan masjid adalah tempat terbaik untuk memulai perubahan: dari hati, dari rumah ibadah, menuju masyarakat yang lebih sehat, sejahtera, dan bertakwa.

Mari kita:

  • Berdoa dengan sungguh-sungguh,
  • Bergerak untuk mewujudkan doa itu,
  • Menjadikan masjid sebagai pusat solusi umat.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

By MUI PINBAS

PINBAS MUI DIY, pusat inkubasi bisnis syariah. Sebuah lembaga yang kegiatannya mendampingi pelaku usaha UMKM dan Koperasi syariah serta media preneur terutama di DIY

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *