Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Bapak, Ibu, saudara-saudari yang dirahmati Allah SWT,

Di dunia ini, tidak ada manusia yang luput dari kesalahan dan kekhilafan. Namun, yang membedakan antara orang yang dicintai Allah dengan yang dimurkai-Nya adalah bagaimana sikap kita setelah melakukan kesalahan.

Hari ini, mari kita renungkan tiga respons berbeda terhadap kesalahan:
Doa Nabi Adam AS, Doa Nabi Yusuf AS, dan Sumpah Iblis yang penuh kesombongan.

1. Doa Nabi Adam AS: Taubat Penuh Penyesalan

رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا
“Ya Rabb kami, kami telah menzalimi diri kami sendiri…”
(QS. Al-A’raf: 23)

Nabi Adam AS bersama Hawa ketika menyadari telah melanggar perintah Allah, langsung mengakui kesalahan, merendahkan hati, dan memohon ampun.

➡️ Hikmahnya:

  • Setiap manusia pasti bisa tergelincir, namun bertaubat adalah jalan mulia.
  • Jangan menyalahkan orang lain, akui kesalahan pribadi.
  • Penyesalan adalah awal dari perbaikan.

2. Doa Nabi Yunus AS (bukan Yusuf): Pengakuan dan Kesadaran Diri

لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنتُ مِنَ الظَّالِمِينَ
“Tidak ada Tuhan selain Engkau, Maha Suci Engkau, sungguh aku termasuk orang-orang yang zalim.”
(QS. Al-Anbiya: 87)

Doa ini dilantunkan oleh Nabi Yunus AS, bukan Nabi Yusuf AS, ketika ia berada dalam kegelapan perut ikan paus. Ia tidak menyalahkan umatnya, tidak pula menyalahkan takdir, tetapi memperbaiki hubungannya dengan Allah dengan mengakui kelemahan diri.

➡️ Hikmahnya:

  • Dalam kesulitan hidup, jangan panik—bertaubatlah, dan berserah pada Allah.
  • Doa ini menjadi zikir penyelamat umat hingga hari ini.

3. Sumpah Serapah Iblis: Kesombongan dan Pembangkangan

قَالَ فَبِمَا أَغْوَيْتَنِي لَأُزَيِّنَنَّ لَهُمْ فِي الْأَرْضِ
“Karena Engkau telah menyesatkanku, pasti aku akan hiasi perbuatan buruk mereka di bumi…”
(QS. Al-Hijr: 39)

Iblis justru menyalahkan Allah atas kesalahannya sendiri. Ia tidak mengakui dosa, malah menantang Allah dan bersumpah akan menyesatkan manusia.

➡️ Hikmahnya:

  • Orang yang menyalahkan takdir, menyalahkan orang lain, bahkan menyalahkan Allah atas nasibnya — itu adalah jalan iblis.
  • Kesombongan adalah awal dari kehancuran.

Harapan: Cermin Bagi Umat Saat Ini

🔹 Saat berbuat salah dalam rumah tangga, pekerjaan, atau usaha—jangan ikuti langkah iblis.
🔹 Ikutilah Nabi Adam dan Nabi Yunus: akui kesalahan, taubat, rendah hati, kembali ke Allah.
🔹 Ingat, manusia terbaik bukan yang tak pernah salah, tapi yang mau memperbaiki diri.

“Setiap anak Adam pasti berdosa, dan sebaik-baik orang berdosa adalah yang bertobat.” (HR. Tirmidzi)

Semoga kita semua diberi kekuatan untuk bertaubat dengan tulus dan tidak mengulangi kesalahan yang sama.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

By MUI PINBAS

PINBAS MUI DIY, pusat inkubasi bisnis syariah. Sebuah lembaga yang kegiatannya mendampingi pelaku usaha UMKM dan Koperasi syariah serta media preneur terutama di DIY

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *