
Caturharjo, Pandak, Bantul, pinbasmui.com – Dalam upaya memperkuat ekonomi lokal berbasis syariah dan gotong royong, sebuah dialog pendampingan UMKM digelar lewat link zoom, pada Sabtu, (12/7). Kegiatan ini merupakan bagian dari gerakan pengembangan Desa Wisata Kreatif dan Unggul (DEWIKU) dengan menerapkan standar Global Gotong Royong Tetrapreneur (G2RT) dan pendekatan inkubasi bisnis syariah.
Dialog ini menghadirkan dua narasumber utama, yaitu Azmi Muhammad Islam, S.E., M.Sc., Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Juang Kurniawan, M.Pd.B.I, Kord. G2RT MU DIY, sebagai modertor, serta Jumarodin, MM, Ketua Pusat Inkubasi Bisnis Syariah (PINBAS) MUI DIY yang sekaligus juga sebagai Kord. kegiatan G2RT PINBAS DIY.
Dalam paparannya, Azmi menekankan pentingnya standarisasi dan pembinaan produk lokal agar mampu bersaing di pasar nasional dan global. “Inkubasi bisnis bukan hanya soal bertumbuhnya usaha, tapi juga bagaimana produk desa seperti mie lethek bisa naik kelas dan dikenal sebagai ikon kuliner halal dari Bantul, Yogyakarta,” ungkapnya.
Sementara itu, Jumarodin menyampaikan bahwa pendekatan G2RT—yang memadukan empat peran utama: productpreneur, brandpreneur, edupreneur, dan sociopreneur—merupakan pendekatan gotong royong yang sangat efektif dalam membangun ekosistem UMKM desa secara berkelanjutan.
“Kami di PINBAS MUI DIY berkomitmen mendampingi desa wisata dan kampung wisata agar tidak hanya menjadi destinasi, tetapi juga mampu menghadirkan pengalaman spiritual, edukatif, dan ekonomi halal yang nyata bagi masyarakat luas,” jelas Jumarodin.
Salah satu fokus pendampingan adalah kelompok usaha mie lethek, yang merupakan produk warisan lokal warga Caturharjo. Melalui program DEWIKU dan inkubasi syariah, kelompok ini ditargetkan untuk:
- Mendapatkan sertifikasi halal dan branding nasional
- Menjadi destinasi kuliner halal edukatif disamping aneka kegiatan wisata desa lainnya
- Menarik wisatawan untuk studi tiru dan wisata kuliner lokal
Kegiatan ini juga menjadi bagian dari program magang tematik mahasiswa FEB UMY selama tiga bulan di Desa Caturharjo. Para mahasiswa akan terlibat langsung dalam proses digitalisasi UMKM, pembinaan keuangan syariah, serta peningkatan kapasitas SDM pelaku usaha lokal.
Dialog ditutup dengan penyusunan rencana tindak lanjut, termasuk pelatihan lanjutan untuk digital marketing, manajemen usaha halal, dan penguatan klinik bisnis syariah berbasis komunitas.
Dengan adanya kolaborasi ini, Desa Caturharjo harapannya semakin siap menjadi model nasional dalam pengembangan desa wisata halal berbasis ekonomi gotong royong dan syariah. (**).
