Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Saudaraku yang dimuliakan Allah,
Masjid adalah rumah Allah. Oleh karena itu, jangan lupa, terus merawat kemakmuran dan kebersihan masjid agar masjid terus menjadi pusat perubahan dan kemakmuran umat sejak zaman Nabi Muhammad ﷺ hingga masa kini. Pertanyaannya: bagaimana agar masjid kita terus menjadi masjid yang makmur dan memakmurkan? Apakah umat Islam masih bersedia memakmurkan masjid?

1. Masjid Makmur Zaman Nabi ﷺ

Masjid Nabawi bukan sekadar tempat shalat. Tapi juga:

  • Pusat ilmu: Fakta masjid tempat halaqah dan diskusi.
  • Pusat sosial: Fakta masjid tempat tamu disambut, fakir miskin dibantu.
  • Pusat ekonomi: Fakta para sahabat berdagang dengan jujur di halamannya dan sahabat berlomba bersedekah kepada dakwah nabi yang dipusatkan di masjid kordinasinya.
  • Pusat strategi dakwah dan politik Islam: Fakta ada peperangan sejak jaman nabi hingga saat ini. Sebab saat umat diserang, maka boleh mempertahankan diri dan melawan.

Masjid adalah pusat peradaban dan itu perlu dirawat dari waktu ke waktu, dari generasi ke generasi.

2. Masjid Makmur Zaman Khulafaur Rasyidin

Di era Abu Bakar, Umar, Utsman, dan Ali, masjid diperluas fungsinya:

  • Masjid tempat syura (musyawarah) kenegaraan.
  • Masjid tempat pembinaan mujahid dan zakat.
  • Masjid dijaga akhlaknya, kebersihannya, dan ilmunya.

3. Masjid Makmur di Era Kesultanan Islam

Pada masa Dinasti Umayyah, Abbasiyah, Utsmani, dan di Nusantara (Demak, Mataram Islam):

  • Masjid dibangun megah sebagai simbol kemuliaan agama.
  • Masjid dilengkapi madrasah, rumah sakit, dan pasar halal.
  • Masjid dikelola oleh ulama dan penguasa secara sinergis.

4. Masjid Makmur di Masa Kini – Apa Tantangannya?

Masjid kini banyak yang indah bangunannya, tapi sepi aktivitasnya.
Ada masjid megah, tapi tidak akrab dengan masyarakat sekitarnya.
Ada takmir, tapi tidak punya program pemberdayaan jamaahnya atau bagaomana melibatkan jamaahnya yang anak anak, remaja, dewasa dan tua ikut serta masuk surga lewat pintu makmurkan masjid.

5. Lalu, bagaimana cara takmir memakmurkan masjid?

Pertama: Fungsi Ibadah (Baitullah) Dihidupkan

  • Jaga kualitas shalat berjamaah.
  • Adakan kajian rutin, tahsin, tahfidz.
  • Ciptakan suasana spiritual yang hangat.

Kedua: Fungsi Sosial (baitul maal) Digerakkan

  • Bantu dhuafa dan yatim dari dana infak/zakat.
  • Bangun koperasi masjid, warung jamaah, atau BMT.
  • Adakan program pemberdayaan: pelatihan, UMKM, beasiswa.

Ketiga: Fungsi Edukasi (baitut tarbiyah) Dikuatkan

  • Kajian Islam, parenting, ekonomi syariah.
  • Sekolah masjid, kursus bisnis halal.
  • Inkubasi bisnis syariah bersama PINBAS.

Keempat: Fungsi Kultural (baitud dakwah) & Digital Diperluas (baitul syiasah)

  • Kegiatan budaya Islami, seni Islami, literasi Al-Qur’an.
  • Dakwah media sosial masjid, kanal YouTube, podcast dakwah.

6. Masjid Makmur = Takmir yang Dimakmurkan Allah

Rasulullah ﷺ bersabda:

“Siapa yang memakmurkan masjid, maka Allah akan memakmurkan kehidupannya di dunia dan akhirat.”
(HR. Bukhari-Muslim, makna umum)

Harapan:

Mari kita hidupkan kembali model masjid makmur seperti di zaman Nabi dan para sahabat.
Kita mulai dari masjid kita sendiri, bertahap dan berkelanjutan serta tercatat, terdokumentasi, dimulai dari peran kita sebagai takmir (pemakmur) dan jamaah (komunitas).
Masjid tidak hanya tempat shalat, tapi tempat berkarya dan membangun umat (membuat sejarah umat, peradaban umat dari waktu ke waktu), bertahap dan berkelanjutan.

Jadikan masjid tempat kebaikan bermula, dan takmir sebagai pelopor perubahan.
InsyaAllah, masjid akan makmur dan memakmurkan pada saatnya jika dijalani dengan proses sesuai dengan kapasitas dan ilmunya.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

By MUI PINBAS

PINBAS MUI DIY, pusat inkubasi bisnis syariah. Sebuah lembaga yang kegiatannya mendampingi pelaku usaha UMKM dan Koperasi syariah serta media preneur terutama di DIY

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *