
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Saudaraku yang dirahmati Allah,
Di dalam Islam, kepemimpinan bukan hanya jabatan, tapi amanah berat yang akan dimintai pertanggungjawaban baik di dunia ini maupun di akhirat kelak.
Nabi Muhammad SAW bersabda:
“Setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap kalian akan dimintai pertanggungjawaban atas yang dipimpinnya.”
(HR. Bukhari dan Muslim)
Maka seorang pemimpin akan disebut gagal bila masih ada rakyatnya yang kelaparan dan bodoh. Kenapa?
1. Kelaparan adalah Bukti Ketidakadilan Sosial
Kalau ada rakyat yang kelaparan, itu artinya ada ketimpangan yang dibiarkan.
Padahal Allah berfirman:
“Dan Kami jadikan di dalamnya (bumi) sumber-sumber penghidupan untuk kalian…”
(QS. Al-Hijr: 20)
Bumi ini cukup untuk semua. Tapi ketamakan, serakah, korupsi, hedonisme, dan tidak adanya keberpihakan kepada kaum lemah membuat kemiskinan tetap ada.
Nabi Muhammad SAW bersabda:
“Siapa yang tidur kenyang, sementara tetangganya lapar, padahal ia tahu, maka ia bukan orang beriman.”
(HR. Hakim)
Kalau seorang pemimpin tidak peduli pada perut rakyatnya, maka ia gagal menjadi pemimpin rakyat, umat.
2. Kebodohan adalah Awal dari Kehancuran
Rakyat yang dibiarkan bodoh adalah bom waktu bagi kehancuran bangsa.
Ilmu adalah cahaya, sedangkan kebodohan adalah kegelapan.
Maka pemimpin harus memastikan pendidikan merata, murah, dan berkualitas.
Rasulullah SAW bersabda:
“Barang siapa yang menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan mudahkan baginya jalan menuju surga.”
(HR. Muslim)
Kalau pemimpin hanya sibuk membangun infrastruktur fisik tanpa membangun kualitas manusia, maka ia telah gagal membangun masa depan bangsa.
3. Pemimpin Adalah Pelayan, Bukan Penguasa
Kepemimpinan dalam Islam adalah khidmah (pelayanan), bukan istikbar (kesombongan).
Sayyidina Umar bin Khattab pernah berkata:
“Seandainya ada seekor keledai yang tergelincir di Irak, aku khawatir Allah akan menanyakanku, ‘Mengapa engkau tidak meratakan jalan untuknya, wahai Umar?’”
Bagaimana mungkin seorang pemimpin bisa tenang ketika:
- Ada ibu-ibu mencari sisa makanan di tempat sampah?
- Ada anak-anak berhenti sekolah karena tak mampu bayar?
- Ada warga meninggal karena tak mampu berobat?
Harapan:
Saudaraku,
Mari kita doakan dan kita dukung hadirnya pemimpin-pemimpin yang tak hanya pandai bicara, tapi kuat bekerja. Tidak hanya bekerja fisik, tapi juga dukung rakyatnya belajar ilmu.
Pemimpin yang tidak tenang sebelum rakyatnya kenyang dan cerdas.
Karena ukuran sukses pemimpin dalam Islam bukan kekuasaan panjang, tapi kesejahteraan rakyat yang nyata dan punya kesempatan belajar ilmu.
Semoga kita termasuk yang peduli, berani, dan siap menjadi pemimpin dalam lingkup apapun — yang menjadikan kemaslahatan umat sebagai orientasi utama.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
