Kultum kali ini hasil dialog antara Pak Juma (PINBAS) dan Pak Anto (P3BEI FBE UII).

Dialog Inspiratif: Ilmu dan Kebijaksanaan dalam Bertindak

Pak Juma (PINBAS MUI DIY):
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Pak Anto, akhir-akhir ini saya merenung. Ternyata semakin seseorang dalam menuntut ilmu, justru makin sedikit bicaranya. Seolah ilmunya mengajarinya untuk tidak banyak komentar, tapi lebih memilih diam agar selalu sesuai antara tindakan dan bicaranya (tidak sombong, takabur, menipu).

Pak Anto (P3BEI FBE UII):
Waalaikumussalam warahmatullah wabarakatuh, Pak Juma. Betul sekali. Ilmu sejati memang melahirkan kebijaksanaan. Orang yang ilmunya bertambah, akan lebih tenang dalam berpikir, dan lebih hati-hati dalam bertindak. Bahkan Nabi ﷺ pun mencontohkan itu.

Pak Juma:
Saya jadi teringat satu ayat Al-Qur’an, Mas:

“Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya hanyalah para ulama.”
(QS. Fathir: 28)

Artinya, ilmu itu seharusnya mengantarkan pada rasa takut, bukan sok pintar, sok tahu atau banyak bicara ini itu tapi tidak sesuai fakta alias menipu.

Pak Anto:
MasyaAllah, luar biasa ayat itu. Saya juga jadi ingat sabda Nabi ﷺ:

“Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah dia berkata yang baik atau diam.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Ini bukti bahwa diam itu emas, terutama bila tak punya ilmu yang cukup untuk berbicara kalau harus bicara ya apa adanya, tidak menipu atau berbohong. Semakin kita tahu, semakin sadar bahwa banyak hal yang belum kita ketahui.

Pak Juma:
Maka penting bagi kita, terutama umat Islam yang sedang berdayakan UMKM dan masyarakat, untuk tidak asal bicara, apalagi menyebar informasi yang belum tentu benar termasuk saat iklan produk UMKM. Kita harus hati-hati dalam berkata dan bertindak.

Pak Anto:
Setuju, Pak. Dalam konteks bisnis syariah pun, orang yang berilmu akan selalu menimbang halal-haram, manfaat-mudharat, serta maslahat-kerusakan dari setiap tindakan. Ia berpikir sebelum bertindak, bukan hanya mengikuti nafsu pasar akhirnya bertindak baru berfikir dan kecewa. Hati hati ya. Bertindak bergerak ya. Sebab kehidupan adalah tindakan dan perubahan nyata serta menyala harapannya.

Pak Juma:
Jadi, benarlah kata bijak:

“Semakin otakmu terisi ilmu, semakin sedikit kamu berbicara, semakin bijak kamu berpikir, dan semakin hati-hati kamu bertindak.”

Pak Anto:
Dan itu adalah ciri insan muttaqin dan muhsin. Mari kita wariskan budaya ilmu dan adab ini ke generasi muda. Bukan hanya cerdas otaknya, tapi juga matang lisannya, jernih pikirannya, dan selamat tindakannya.

Pak Juma:
Aamiin ya Rabbal ‘alamin. Terima kasih, Mas Anto. Semoga diskusi singkat kita bisa jadi bahan renungan bagi para jamaah dan sahabat-sahabat UMKM binaan.

Pak Anto:
Sama-sama, Pak Juma. Semoga kultum hasil dialog kali ini menjadi amal jariyah kita semuanya baik yang berdialog, yang menulis dan yang membacanya. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Pak Juma:
Waalaikumussalam warahmatullah wabarakatuh.

Catatan:

  • Ayat Pendukung: QS Fathir: 28 dan QS Az-Zumar: 9 — “Katakanlah: Apakah sama orang-orang yang mengetahui dan orang-orang yang tidak mengetahui?”
  • Hadis Pendukung: HR. Bukhari & Muslim tentang “berkata baik atau diam” dan HR. Tirmidzi: “Tanda seorang Muslim adalah meninggalkan hal yang tidak bermanfaat baginya.”

By MUI PINBAS

PINBAS MUI DIY, pusat inkubasi bisnis syariah. Sebuah lembaga yang kegiatannya mendampingi pelaku usaha UMKM dan Koperasi syariah serta media preneur terutama di DIY

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *