Kerjasama Kotamas DIY dengan BUMM Kotamas Wonosobo belajar literasi pengelolaan dana umat dan pengenalan produk BUMM yang akan terus dilengkapi produknya dari awal dan seterusnya

Wonosobo, pinbasmui.com – Badan Usaha Milik Masjid (BUMM) di Wonosobo resmi dibentuk dengan tujuan mendukung ketahanan pangan jamaah masjid melalui pemanfaatan potensi lokal. BUMM ini akan mengelola berbagai kegiatan produktif berbasis komunitas jamaah masjid, meliputi kebersihan masjid, pewangi karpet, kebutuhan jamaah, pertanian, perikanan, peternakan, perkebunan, olahan pangan halal (snack box halal dan nasi box halal), dan jasa pesan antar. Demikian sebagian inti dari acara literasi pengelolaan dana umat oleh BUMM Kotamas Wonosobo didampingi oleh Kotamas DIY.

Kyai Sabar selalu pendiri dan pengelola Kotamas Wonosobo didampingi oleh Pak Juma dari Kotamas DIY mengatakan bahwa program ini dilaksanakan di beberapa masjid percontohan di Kabupaten Wonosobo yang siap didampingi oleh pengelola BUMM Wonosobo, dengan melibatkan jamaah masjid dan komunitas lokal di sekitarnya untuk melaksanakan program BUMM ini dalam melayani kebutuhan setiap jamaah masjid kerjasama dengan pengurus takmir masjid setempat.

Lebih lanjut, Kyai Sabar mengatakan bahwa BUMM ini berada di bawah pengawasan Dewan Pengawas Manajemen (DPM) dan Dewan Pengawas Syariah (DPS) BUMM dan dibina langsung oleh Koperasi Takmir Masjid (Kotamas) DIY. Tim pelaksana BUMM Wonosobo terdiri dari anggota jamaah dan takmir masjid yang aktif dalam kegiatan ekonomi produktif.

Program ini telah mulai dirintis pada awal tahun 2025 dengan target implementasi penuh dalam enam bulan ke depan untuk dievaluasi dan seterusnya bisa dilihat setiap monev per 6 bulan.

Program ini bertujuan untuk meningkatkan ketahanan pangan berbasis jamaah masjid, mengurangi ketergantungan terhadap pasokan eksternal, dan meningkatkan kemandirian ekonomi jamaah masjid. BUMM diharapkan menjadi solusi efektif untuk menggerakkan perekonomian lokal dengan konsep halal dan thayyib.

Untuk mewujudkan tujuan tersebut, BUMM Wonosobo menerapkan langkah-langkah strategis berikut diantaranya:

  1. Pemetaan Potensi: Identifikasi sumber daya lokal dan penentuan produk unggulan sesuai kebutuhan masyarakat.
  2. Pembentukan Kelompok Usaha: Dibentuk divisi-divisi seperti Pertanian, Perikanan, Peternakan, Perkebunan, Olahan Pangan Halal, dan Jasa Pesan Antar.
  3. Pelatihan dan Pembinaan: Melibatkan Dinas Pertanian, Perikanan, dan UMKM untuk memberikan pelatihan manajemen usaha dan budidaya yang efektif.
  4. Produksi dan Distribusi: Diterapkan pola “Tanam – Olah – Jual” berbasis halal dan thayyib untuk memastikan kualitas terbaik.
  5. Pemasaran dan Penjualan: Memanfaatkan marketplace lokal, media sosial, dan layanan pesan antar berbasis masjid.
  6. Pengembangan Wakaf Produktif: Dana wakaf dimanfaatkan untuk mendukung operasional BUMM dan hasil keuntungan sebagian digunakan untuk kegiatan sosial masjid.

Program ini diharapkan mampu: (1)Meningkatkan kesejahteraan jamaah masjid melalui kegiatan ekonomi produktif. (2)Menjadi model pemberdayaan ekonomi berbasis komunitas masjid yang berkelanjutan. (3)Memperkuat ketahanan pangan lokal dengan produk halal berkualitas tinggi.

Jika program ini berhasil, BUMM Wonosobo akan diperluas ke daerah lain sebagai model pengembangan ekonomi berbasis jamaah masjid di Indonesia. (**)

By MUI PINBAS

PINBAS MUI DIY, pusat inkubasi bisnis syariah. Sebuah lembaga yang kegiatannya mendampingi pelaku usaha UMKM dan Koperasi syariah serta media preneur terutama di DIY

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *