Dialog interaktif saat peringatan Maulid Nabi agar jamaah termotivasi dan merasakan solusi dengan cara ringan tetapi menyentuh hati untuk bangkit ikut serta dalam kegiatan memakmurkan masjid tiap saat.


Ustadz:
Bapak-ibu jamaah sekalian, kita semua tahu bahwa setiap tahun kita memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW saat datang bulan Rabiul awal. Pertanyaannya, apa yang kita dapat dari peringatan ini? Apakah hanya sekadar mengenang sejarah, ataukah kita mengambil teladan beliau untuk jalani hidup sehari-hari sehingga merasa selalu semangat?

Jamaah:
Ya, betul ustadz. Kadang kita hanya ikut acara, tapi setelah itu semangatnya hilang. Kita berharap ada solusi saat nagji ilmu seperti ini agar setiap saat jalani hidup di dunia ini tidak lupa bekal hidup akhirat.

Ustadz:
Nah, di sinilah letaknya. Rasulullah SAW memulai dakwahnya dari masjid. Kalau beliau menjadikan masjid pusat umat, jamaah, maka kita pun harus ittiba, menirunya, bagaimana setiap saat ikut terlibat menjaga dan memakmurkannya sesuai sikond kita masing masing. Betul, bapak-ibu?

Jamaah:
Betuuul…

1. Jadikan Maulid sebagai Motivasi

Ustadz:
Nah, kalau betul. Mari saat ada momentum PHBI seperti Maulid Nabi, kita manfaatkan hal ini sebagai momentum agar kita lebih semangat lagi datang ke pengajian, shalat berjamaah, dan kegiatan masjid lainnya sesuai keaaan kita masing masing. Ingat, Allah berfirman dalam QS. At-Taubah: 18, bahwa orang yang memakmurkan masjid adalah orang beriman yang mulia di sisi-Nya. Kalau kita hadir di masjid, bukan hanya pahala, tapi juga keberkahan hidup dalam bermasyarakat.

2. Kegiatan yang Menarik & Relevan

Ustadz:
Mari kita pikirkan terus Bagaimana kalau peringatan Maulid, kita buat lebih variatif? Ada ceramah singkat, tanya jawab, kisah Nabi, lomba adzan, shalat, ngaji tartil, ngaji hafalan, untuk anak-anak, bahkan bazar produk UMKM halal milik jamaah masjid dan umum. Jadi semua merasa punya bagian saat acara itu. Kalau anak muda ikut lomba atau jadi panitia, mereka akan lebih betah di masjid. Yang dewasa dan tua jadi pendukung acaranya yang muda, bisa nasehat dan dana.

Jamaah:
Wah, itu bagus ustadz, jadi anak-anak muda juga terlibat. Diajak bicara sehingga ada komunikasi terus.

3. Spirit Kebersamaan

Ustadz:
Mari kita Ingat bapak-ibu, memakmurkan masjid itu bukan hanya urusan takmir. Apa itu arti takmir? Pemakmur. Takmir masjid artinya pemakmur masjid. Siapa pemakmur masjid itu? Tentu setiap umat islam. Kalau kita gotong royong, insyaAllah masjid ini jadi pusat kebaikan bersama. Dari sini bisa lahir jejaring usaha antara jamaah, ada usaha UMKM halal, kegiatan sosial, dan solidaritas antarwarga. Jadi masjid bukan hanya tempat shalat, tapi juga tempat solusi hidup dan kehidupan jamaahnya dan warga sekitarnya, terbuka tidak tertutup, siapa saja bisa iktu memakmurkan masjid sesuai dengan peran dan fungsinya masing-masing.

4. Ketakmiran yang Terbuka

Ustadz:
Mari kita dukung agar Takmir dalam artian pengurus takmir masjid juga terbuka. Mari kita buat rapat jamaah rutin, laporan kegiatan masjid rutin, dan bermanfaat. Kita bagi tiap bidang agar setiap jamaah bisa memilih ingin ikut kegiatan bidang apa yang dikelola oleh takmir masjid, seperti: bidang kegiatan anak-anak, remaja atau pemuda, ibu-ibu, bapak-bapak, umum, ekonomi, dan sosial. Kalau semua punya peran, semua akan merasa ikut memiliki masjid dan ikut bertanggung jawab.

5. Solusi untuk Jamaah yang Kurang Semangat

Ustadz:
Mari Kalau ada jamaah yang jarang hadir, jangan dimarahi. Cukup disapa dengan ramah, mungkin diajak, dijemput kalau ada acara. Kita juga bisa adakan pengajian yang sesuai kebutuhan setiap jamaah: ada ngaji anak-anak, ngaji remaja, kajian bisnis syariah, parenting islami, bahkan ngaji kesehatan islami. Jadi jamaah merasa ada manfaat langsung saat ikuti kegiatan dan sesudahnya. Bisa juga, Setelah pengajian, kita bisa makan bersama, angkringan bersama di depan masjid jika diperlukan sesuai sikond jamaah.

Jamaah:
Iya ustadz, kalau begitu pasti lebih semangat datang jika tkmir masjid mengelola kegiatan jamaahnya dengan bidang yang ada untuk semuanya. Ada bidang idaroh, imaroh, dan ri’ayah.

Ustadz (Harapan):
Jadi, mari kita jadikan PHBI seperti Maulid Nabi ini sebagai titik balik belajar dan memahami bahwa Masjid bukan hanya tempat ibadah, tapi juga pusat kebersamaan, pendidikan, dan pemberdayaan umat. Kalau setiap jamaah merasakan manfaat nyata, insyaAllah kita semua akan makin semangat hadir dan masjid kita akan makmur, seperti masjid di zaman Rasulullah SAW. Yang satu ingatkan yang lain dan saling peduli untuk bersama sama raih ridhaNya dengan makmurkan masjid bersama sama.

30 contoh kegiatan masjid makmur yang bisa dilaksanakan di DIY dengan melibatkan semua kelompok jamaah (anak-anak, remaja, dewasa, dan lansia). Konsepnya adalah masjid hidup 24 jam sebagai pusat ibadah, pendidikan, sosial, ekonomi, dan budaya Islam.


A. Jamaah Anak-Anak (5 kegiatan)

  1. TPA/TPQ & Tahfidz Juz ‘Amma – belajar Al-Qur’an setiap sore.
  2. Lomba Adzan, shalat & Tilawah saat PHBI.
  3. Festival Anak Sholeh (cerita islami, doa sehari-hari, hafalan hadits).
  4. Kegiatan Outbond Islami di halaman masjid atau jalan sehat di sekitar kampung/ desa.
  5. Tabungan Anak Masjid untuk melatih gemar menabung dan melatih kegiatan usaha sejak dini.

B. Jamaah Remaja (10 kegiatan)

  1. Remaja Masjid Berdaya – pengajian rutin remaja.
  2. Pelatihan Multimedia Dakwah – membuat konten dakwah di IG/YouTube.
  3. Latihan seni dan budaya yang sesuai dengan nilai nilai ajaran Islam.
  4. Kajian Tematik Islami untuk Remaja – cinta, pergaulan, wirausaha, dan adab digital.
  5. Komunitas Literasi Islami – bedah buku di serambi masjid yang temanya dibutuhkan jamaah.
  6. Olahraga Bersama (futsal, badminton, jogging, jalan sehat) + doa bersama.
  7. Kursus Keterampilan (desain grafis, digital marketing).
  8. Kegiatan Bakti Sosial – remaja menyalurkan zakat/sedekah.
  9. Ngaji Bisnis Syariah – melatih jiwa wirausaha halal sejak dini.
  10. Kampung Ramadhan Masjid – remaja jadi panitia utama. Pasti asyiik.

C. Jamaah Dewasa (10 kegiatan)

  1. Kajian Tafsir & Hadits Rutin.
  2. Majelis Taklim Ibu-Ibu dengan tema parenting & keluarga sakinah.
  3. Koperasi Syariah Masjid – simpan pinjam halal & usaha bersama.
  4. Bazar UMKM Halal setiap bulan di halaman masjid.
  5. Pelatihan Bisnis Syariah bagi jamaah pedagang/UMKM.
  6. Seminar Kesehatan Islami – herbal, gaya hidup sehat, pengobatan sunnah.
  7. Forum Silaturahmi Jamaah Masjid (FSJM) – kumpulan warga lintas RT.
  8. Gerakan Infaq Harian & Sedekah Subuh.
  9. Kerja Bakti Jumat Bersih Masjid.
  10. Layanan Konseling Keluarga Islami oleh ustadz/tokoh masyarakat.

D. Jamaah Tua/Lansia (5 kegiatan)

  1. Pengajian Khusus Lansia – materi ringan, banyak dzikir.
  2. Senam Sehat Lansia Islami di halaman masjid.
  3. Majelis Dzikir, doa dan kajian Al Qur’an Rutin.
  4. Santunan & Layanan Kesehatan Gratis untuk jamaah sepuh.
  5. Program Sahabat Lansia – kunjungan jamaah muda ke rumah lansia yang sakit atau yang jarang ke masjid.

✨ Dengan 30 kegiatan ini, masjid akan menjadi:

  • Tempat belajar anak-anak
  • Pusat kreativitas remaja
  • Ruang solusi ekonomi & sosial bagi dewasa
  • Tempat ketenangan bagi lansia

Sehingga tercapai visi Masjid Makmur, Jamaah Sejahtera. (*)

By MUI PINBAS

PINBAS MUI DIY, pusat inkubasi bisnis syariah. Sebuah lembaga yang kegiatannya mendampingi pelaku usaha UMKM dan Koperasi syariah serta media preneur terutama di DIY

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *