
Yogyakarta, pinbasmui.com – Dalam agenda Tindak Lanjut D.I. Yogyakarta sebagai Serambi Madinah dari Focus Group Discussion (FGD) yang diadakan oleh MUI DIY Komisi Ekonomi dan PINBAS MUI DIY pada Selasa, 25 Februari 2025 di FBE UII Concat Depok Sleman DIY, ada beberapa langkah strategis yang perlu dilakukan diantaranya sebagai berikut: pertama, Output yang Diharapkan; kedua, Fokus Utama Implementasi; ketiga, Langkah Tindak Lanjut; dan keempat, Kolaborasi dan Pendanaan.
Prof. Haris Zubair, seorang budayawan dan akademisi, mengatakan bahwa Output saat ini lebih Diharapkan dari sekatar wacana dan labeling. Narasi Akademik yang ada dan dokumen akademik yang sudah disusun sebagai pedoman pembangunan DIY sebagai Serambi Madinah dengan prinsip Pancasila yang selaras dengan nilai-nilai Islam perlu terus dikomunikasikan kepada para pihak agar ada saling memahami, bukan anti pati dan phobi. Aris Eko Nugroho, Kepala Lembaga Kaistimewan DIY yaitu Paniradya Pati Kaistimewan DIY, menambahkan bahwa Dokumen Rekomendasi Strategis seperti: Panduan bagi pemangku kebijakan, lembaga budaya, pendidikan, dan masyarakat perlu terus diwujudkan dan dikomunikasikan kepada para pihak terkait. Pembentukan Kelompok Kerja (Pokja) di setiap desa atau daerah perlu dibentuk adanya tim khusus untuk mengawal implementasi konsep DIY sebagai Serambi Madinah secara nyata dan terukur dari tahun ke tahun.
Dr. Muhammad Akbar Susamto, lebih lanjut di FGD itu mengatakan bahwa Fokus Utama Implementasi kedepan yaitu bagaimana Integrasi nilai Islam dalam aspek budaya, pendidikan, wisata, dan ekonomi dalam ranah publik makin nyata terwujud. Oleh karena itu, Dr. Ruduwan dalam sambutannya sebagai ketua Komisi ekonomi MUI DIY menekankan pentingnya Kolaborasi antara akademisi, businessmen/ pelaku usaha, community/ komunitas, government/ pemerintah, financial institution/ institusi keuangan, dan media (ABCGFM DIY). Disamping itu, MB. Hendri Anto sebagai salah satu pemantik diskusi juga menambahkan perlunya pengembangan kebijakan berbasis nilai keislaman dan kearifan lokal menuju DIY yang harmonis, religius, dan sejahtera terwujud makin nyata pada area publik baik di desa maupun di kota Yogya.

Dr. Kumalahadi, sebagai moderator menegaskan sambutan Ust Wijdan Al Arifin, Sekum MUI DIY, perlu adanya Langkah Tindak Lanjut dari acara FGD saat ini agar terhubung dengan agenda FGD serupa di waktu sebelumnya sejak 2008 di MUI DIY dan selanjutnya agar penyusunan Rekomendasi dapat segera disusun dan dipublikasikan dari hasil FGD kali ini dan sebelumnya sebagai rujukan kebijakan dan program terkait DIY sebagai Serambi Madinah di waktu selanjutnya.

Dr. M. Zuhdi Muhdhor, PWNU DIY, juga mendukung adanya Implementasi Program, yaitu dengan Mengadakan program nyata yang mendukung visi DIY sebagai Serambi Madinah makin nyata.

Oleh karena itu, Dr. Suwarsono dan Priyonggo Suseno, Ph.D, juga sepakat perlu adanya agenda Monitoring dan Evaluasi agar pelaksanaan rekomendasi dan kebijakan terukur jalannya. Kita minta MUI DIY sebagai fasilitator dapat membuat tim perumus dari hasil FGD kali ini yaitu konsep DIY sebagai Serambi Madinah yang terapan dan segera dapat dirasakan oleh masyarakat banyak.
Hanif dari Biro Kesra Pemda DIY mengingatkan saja agenda Sosialisasi dan Kampanye agar masyarakat terus teredukasi tentang konsep dan tujuan DIY sebagai Serambi Madinah melalui berbagai media yang ada seperti koran online = jurnalispreneur.id dan media online = pinbasmui.com.

Arif Sulfiantono, Dispar DIY dan Adi Wicaksana, UII, Dr. Rahmadi Wibowo, UAD, Budi Utomo, UNU, Ahmad Fauzi, DMI DIY, Khabib Sholih, BPRS UII, Azfa Pabulo, PINBAS, Tris Setiowati, ICMI DIY, Atus Syahbudin, Ph.D, LDII DIY, Nur Fauzi, Paniradya, Prof. Sarmin, UGM, Rifai, Kalwati, Syaifuddin Zuhri, MUI DIY, Coach Wulan MES DIY, Syamsul Hadi, UII, serta lainnya yang hadir mengingatkan kepada tim perumus yang dibentuk agar selalu memperhatikan sinergi dan komunikasi dan Kolaborasi serta Pendanaan dalam Menggalang dukungan dari MUI DIY, mitra ABCGFM DIY, dan masyarakat DIY. Berkoordinasi dengan lembaga seperti Paniradya Pati Keistimewaan DIY dan Biro Kesra DIY untuk mengintegrasikan program dalam kebijakan daerah dengan tim perumus DIY sebagai serambi madinah.

Jumarodin, PINBAS MUI DIY, berharap melalui FGD ini, segera terwujud sinergi yang kuat untuk membangun DIY sebagai model wilayah yang religius, harmonis, dan sejahtera menuju “Indonesia Emas 2045”. Kita semua yang hadir “Sepakat Jogja sebagai serambi Madinah dengan Membentuk Tim Pelaksana Kecil kolaborasi ABCGFM DIY agar roadmapnya makin jelas dan terukur jalannya. (**)

👍
syukron katsir. ada pertanyaan