Dr. H. Sumedi, M.Ag, Dosen UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dan Pengasuh Ponpes An-Nahl Pilahan Rejowinangun Yogya
Yogyakarta, pinbasmui.com – Kajian Al Quran saat Itikaf Ramadhan tahun 2025 kali ini diawali dengan tema yang sangat luar biasa pentingnya untuk memudahkan kita memahami Al-Qur’an sebagai pedoman hidup, diantaranya terkait perbedaan ayat muhkamat dan mutasyabihat menurut QS Ali Imran ayat 7.
Pengertian Ayat Muhkamat dan Mutasyabihat. Ayat Muhkamat: Ayat yang jelas, berisi perintah dan larangan (contoh: shalat, zakat, kejujuran, larangan membunuh, dsb). Ayat Mutasyabihat: Ayat yang mengandung kisah-kisah, simbol, atau perumpamaan yang dapat dipahami dengan penafsiran mendalam (contoh: kisah Fir’aun, Nabi Yusuf, dsb). Peran Ayat Muhkamat sebagai Ummul Kitab. Fokus pada hukum dan aturan yang harus diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Contoh ayat-ayat tentang keimanan, ibadah, dan akhlak.
Pemahaman Ayat Mutasyabihat. Mengandung kisah-kisah inspiratif dengan pelajaran moral dan hukum sunnatullah. Fleksibel dalam penerapannya sesuai konteks zaman dan kondisi sosial. Hubungan antara Ayat Muhkamat dan Mutasyabihat. Untuk mencapai ketakwaan, perlu mengamalkan keduanya (QS Al-Baqarah 185). Kisah Fir’aun sebagai contoh kezaliman yang berakhir dengan kehancuran (QS Al-A’raf 113-137).
Pelajaran dari Kisah dalam Al-Qur’an. Kisah Musa dan Fir’aun sebagai bukti kebenaran akan selalu menang meskipun awalnya yang batil mendominasi. Beriman tidak selalu menjamin kehidupan tanpa penderitaan, namun membawa keselamatan hakiki.
Harapan. Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi siapa saja yang mau belajar, baik Muslim maupun non-Muslim. Al-Qur’an adalah petunjuk khusus bagi orang yang bertakwa (QS Al-Baqarah 2).
Selamat menunaikan ibadah di bulan Ramadhan. Semoga kita bersama keluarga masing masing makin baik keadaannya. Bagi yang ingin ikuti kajian Al Quran bersama Ust. Dr. H. Sumedi, M.Ag, silahkan hadir tiap ahad pagi jam 7-8 di komplek masjid annahl pilahan rejowinangun kotagede yogyakarta. (**)
