Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Alhamdulillahi rabbil ‘alamin, segala puji hanya bagi Allah SWT yang telah memberikan kita ilmu, kemampuan berpikir, dan kebijaksanaan untuk mengatur kehidupan ini dengan teratur dan terarah. Shalawat serta salam semoga tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, sang manajer terbaik yang memimpin umat dengan keadilan, strategi, dan kasih sayang.

Jamaah yang dirahmati Allah,
Saat ini, Kota Yogyakarta memiliki 169 kampung wisata. Ini bukan sekadar angka, tapi merupakan potensi besar umat dan bangsa. Namun, sebesar apa pun potensi itu, jika tidak dikelola dengan ilmu manajemen yang baik, maka akan sia-sia.

1. Manajemen adalah Sunnatullah

Dalam Al-Qur’an, Allah SWT berfirman:

“Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertindak teratur (tertib/terorganisasi) dalam barisan…”
(QS. Ash-Shaff: 4)

Ayat ini menjadi landasan bahwa keteraturan dan manajemen adalah bagian dari nilai-nilai Islam. Maka, kegiatan kampung wisata pun butuh dikelola secara teratur — mulai dari perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, hingga evaluasi.

2. Ilmu Manajemen Membantu Kampung Wisata Bertumbuh dan Berkelanjutan

Banyak kampung wisata yang semangat di awal, tetapi kendor di tengah jalan. Salah satu sebabnya adalah tidak adanya manajemen kegiatan dan sumber daya yang jelas:

  • Siapa yang mengelola?
  • Apa program unggulannya?
  • Bagaimana promosi dan keuangannya?

Dengan pendampingan berbasis ilmu manajemen, warga kampung bisa:

  • Menyusun visi dan misi kampung wisata,
  • Membuat jadwal kegiatan dan SOP pelayanan,
  • Mengatur tugas tim, dan
  • Membangun sistem keuangan yang transparan.

3. Manajemen Adalah Sarana Menuju Kesejahteraan dan Kemandirian

Ilmu manajemen juga mengajarkan prinsip efisiensi dan efektivitas. Artinya, warga kampung bisa:

  • Memanfaatkan sumber daya alam dan budaya dengan bijak,
  • Menghindari pemborosan waktu, tenaga, dan biaya,
  • Dan yang paling penting: memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat sekitar.

Rasulullah SAW bersabda:

“Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lainnya.”
(HR. Ahmad)

Pendampingan kampung wisata dengan ilmu manajemen bukan hanya soal teknis, tapi juga ikhtiar ibadah sosial yang membawa manfaat nyata bagi warga kampung, terutama dalam hal pekerjaan, ekonomi, dan kemajuan desa.


Jamaah sekalian,
Mari kita tingkatkan kepedulian kita dengan menyumbangkan ilmu dan pengalaman manajemen dalam mendampingi kampung-kampung wisata. Karena kampung wisata bukan hanya soal pariwisata, tetapi juga sarana pemberdayaan umat, pelestarian budaya, dan dakwah berbasis komunitas.

Semoga langkah kecil kita dalam manajemen kampung wisata menjadi amal jariyah yang terus mengalir pahalanya.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

By MUI PINBAS

PINBAS MUI DIY, pusat inkubasi bisnis syariah. Sebuah lembaga yang kegiatannya mendampingi pelaku usaha UMKM dan Koperasi syariah serta media preneur terutama di DIY

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *