(Membangun Kekuatan Dakwah dan Ekonomi melalui Literasi Digital)

Kang Wuri, pendiri usaha pabrik pembersih dan pewangi yang bermitra dengan Kotamas DIY (Kang Azfa) dan PWMOI (Kak Ifah R UTY) sebagai mitra distributor dalam memasarkan produknya untuk mendukung desa wisata dan kampung wisata di DIY
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Segala puji bagi Allah SWT yang mengajarkan manusia dengan perantaraan kalam, memberi ilham kreativitas, dan menjadikan media sebagai sarana dakwah serta kemaslahatan umat. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada Rasulullah SAW, suri teladan dalam menyampaikan risalah dengan hikmah dan strategi komunikasi yang luar biasa.
Jamaah yang dirahmati Allah,
Kita hidup di era digital yang penuh tantangan sekaligus peluang. Di era ini, kekuatan media dan teknologi informasi menjadi alat utama untuk menyampaikan pesan—baik pesan dakwah, sosial, maupun ekonomi.
Khususnya di Yogyakarta, terdapat 169 kampung wisata yang memiliki kekayaan budaya, alam, sejarah, dan potensi ekonomi. Namun, potensi itu tidak akan dikenal luas tanpa adanya promosi digital yang terstruktur. Di sinilah diklat (pendidikan dan pelatihan) media preneur memiliki peran sangat penting.
Apa Itu Media Preneur?
Media preneur adalah seseorang yang memanfaatkan media—khususnya media digital dan online—untuk wirausaha, branding lokal, promosi produk, dan bahkan menyuarakan nilai-nilai Islam dan budaya lokal untuk kemaslahatan sesama yang rahmatan lil ‘alamin.
Manfaat Diklat Media Preneur untuk Kampung Wisata:
1. Mengangkat Potensi Lokal ke Tingkat Global
Allah SWT berfirman:
“Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa.”
(QS. Al-Ma’idah: 2)
Melalui pelatihan media, warga kampung bisa mempromosikan:
- UMKM halal,
- Produk kreatif lokal,
- Kuliner khas kampung,
- Homestay dan wisata edukasi Islami.
2. Memberdayakan Generasi Muda Kampung
Pelatihan ini membuka lapangan kerja baru:
- Admin media sosial kampung,
- Fotografer & videografer lokal,
- Desainer konten Islami,
- Jurnalis warga (citizen journalist) yang santun dan beretika.
3. Menjadi Dakwah Digital
Dengan konten Islami yang disisipkan dalam promosi wisata, pelatihan ini bukan hanya urusan ekonomi, tapi juga media dakwah kreatif.
“Sampaikanlah dariku walau hanya satu ayat.” (HR. Bukhari)
4. Membangun Branding Kampung Wisata Halal
Dengan pelatihan ini, kampung bisa membuat:
- Website kampung wisata,
- Konten dakwah yang menarik dan relevan,
- Testimoni wisatawan Muslim,
- Jejak digital positif untuk mengundang wisatawan.
Harapan:
Jamaah yang dimuliakan Allah,
Diklat media preneur bukan sekadar pelatihan teknis, tapi jihad digital untuk memperkuat kemandirian ekonomi kampung, promosi potensi wisata, dan syiar nilai-nilai Islam melalui cara yang kreatif, santun, dan profesional.
Mari kita dukung pelatihan ini sebagai bagian dari ikhtiar membangun kampung wisata yang mandiri, berbudaya, dan berdaya digital.
Wallāhu a‘lam bish-shawāb. Wallāhul muwaffiq ilā aqwamith-tharīq. Fastabiqul khoirot. Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.