
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah yang telah memberikan kita nikmat iman dan Islam. Shalawat dan salam semoga tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat, dan seluruh umatnya hingga akhir zaman.
Jamaah yang dirahmati Allah,
Pada kesempatan kali ini, mari kita renungkan sejenak tentang bahaya sikap hasad atau iri dengki, yang sayangnya kerap muncul di tengah kehidupan kita, baik secara sadar maupun tidak.
Apa itu hasad?
Hasad adalah perasaan tidak senang atau benci ketika melihat orang lain mendapatkan nikmat, dan bahkan ingin nikmat itu hilang dari orang tersebut. Ini adalah penyakit hati yang sangat berbahaya. Dalam sebuah kajian di UNISIA jam 7-8 dikatakan bahwa hasad, hasud atau iri dengki lebih berbahaya dari sikap Iblis dan Fir’aun. Bahayanya Iblis menentang perintah Tuhan, bahayanya fira’un mengaku dirinya Tuhan. Sedangkan akibat hasad yaitu kurang taat, dorong maksiat, hilangnya syafaat, sebabkan masuk neraka, bahayakan orang lain, dan termasuk perbuatan sia sia.
Rasulullah SAW bersabda:
“Hati-hatilah kalian terhadap hasad, karena sesungguhnya hasad itu memakan kebaikan sebagaimana api memakan kayu bakar.”
(HR. Abu Dawud)
Hadis ini menunjukkan bahwa orang yang hasad, meskipun banyak amal ibadahnya, bisa habis pahalanya karena iri dan dengki.
Mengapa hasad itu berbahaya?
- Merusak amal kebaikan.
- Membuat hati gelisah dan tidak bersyukur.
- Memicu permusuhan dan fitnah.
- Menolak takdir dan ketetapan Allah. Karena hakikatnya, semua nikmat adalah pemberian Allah. Jika kita iri, seolah-olah kita tidak ridha dengan ketetapan-Nya.
Dalam Al-Qur’an, Allah memerintahkan kita untuk berlindung dari orang yang hasad:
“…dan dari kejahatan orang yang dengki apabila ia dengki.”
(QS. Al-Falaq: 5)
Ayat ini menunjukkan bahwa hasad bukan hanya membahayakan pelakunya, tetapi juga orang lain yang menjadi sasaran dengki.
Jamaah yang berbahagia,
Lawan dari hasad adalah qana’ah (menerima dengan lapang dada) dan tawakal, serta mendoakan kebaikan untuk orang lain. Nabi SAW pernah bersabda:
“Tidak beriman salah seorang dari kalian hingga ia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri.”
(HR. Bukhari dan Muslim)
Bagaimana cara menghindari hasad?
- Selalu bersyukur atas nikmat yang kita miliki.
- Mendoakan orang lain agar diberi keberkahan.
- Menyibukkan diri dengan amal sholeh daripada membandingkan diri dengan orang lain.
- Yakin bahwa setiap orang punya ujian masing-masing.
Harapan:
Mari kita bersihkan hati kita dari penyakit hasad. Sebab hati yang bersih akan memudahkan datangnya rahmat, taufiq dan keberkahan Allah. Dan semoga kita menjadi orang yang selalu ridha atas ketentuan-Nya setiap saat, setiap hari.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.