Prof. Dr. Sutrisno, M.Ag, Guru Besar UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Saudaraku,
Ketika kemaksiatan merajalela, yang zalim menindas dimuliakan, yang jujur dibungkam, yang berjuang dipenjara, yang pendusta berkuasa bertahta, maka jangan biarkan hati kita mati karena melihat kezaliman seolah wajar. Jangan biarkan kita berdiam diri saat kebenaran diinjak-injak, karena keburukan dan kezaliman akan terus bertambah, dan pada akhirnya tidak mungkin lagi untuk dihilangkan. Perbuatan munkar akan menjadi baik dan indah di mata khalayak ramai, kemudian mereka pun akan menjadi pengikut para pelaku kezaliman dan kemaksiatan. Maka ini menjadi salah satu sebab hilangnya ilmu dan tersebarnya kebodohan…

Allah Azza wa Jalla berfirman,

وَلاَ تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ إِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ أُوْلاَئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْئُولاً

“Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggunganjawabnya.

(QS. Al-Isra’: 36)

Setelah menyebutkan pendapat para Salaf tentang ayat ini, Imam Ibnu Katsir rahimahullah berkata: “Kesimpulan penjelasan yang mereka sebutkan adalah: bahwa Allah Azza wa Jalla melarang berbicara tanpa ilmu, yaitu berbicara hanya dengan persangkaan yang merupakan perkiraan dan khayalan.”

(Tafsir Al-Qur’anul Azhim, QS. Al-Isra’: 36)

Saudaraku,
Imam Ali bin Abil ‘Izzi Al-Hanafi rahimahullah berkata: “Barangsiapa berbicara tanpa ilmu, maka sesungguhnya dia hanyalah mengikuti hawa-nafsunya, dan Allah Azza wa Jalla telah berfirman,

وَمَنْ أَضَلُّ مِمَّنِ اتَّبَعَ هَوَاهُ بِغَيْرِ هُدًى مِّنَ اللهِ

“Dan siapakah yang lebih sesat dari pada orang yang mengikuti hawa nafsunya dengan tidak mendapat petunjuk dari Allah sedikitpun.”

(QS. Al-Qashash: 50)

(Kitab Minhah Ilahiyah Fii Tahdzib Syarh Ath-Thahawiyah, hlm. 393)

Karena, tersebarluasnya kemungkaran tanpa adanya seorang pun dari ahli ilmu yang mengingkarinya. Sehingga akan membentuk anggapan bahwa hal tersebut bukanlah sebuah kebatilan. Bahkan bisa jadi mereka melihatnya sebagai perbuatan yang baik untuk dikerjakan. Selanjutnya, sikap menghalalkan hal-hal yang diharamkan Allah Azza wa Jalla dan mengharamkan hal-hal yang dihalalkan-Nya pun akan semakin merajalela…

Semoga Allah Azza wa Jalla mengaruniakan hidayah-Nya kepada kita, sehingga kita tetap istiqamah senantiasa beramar ma’ruf nahi munkar agar cahaya kebenaran tidak sirna untuk meraih ridha-Nya…
Aamiin Ya Rabb.

Wallahua’lam bishawab

By MUI PINBAS

PINBAS MUI DIY, pusat inkubasi bisnis syariah. Sebuah lembaga yang kegiatannya mendampingi pelaku usaha UMKM dan Koperasi syariah serta media preneur terutama di DIY

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *