Saudaraku,
Membenci orang yang zalim itu wajib, termasuk membenci siapapun yang mendukungnya…

Islam tidak pernah mengajarkan mencintai kezaliman dan para pelakunya. Islam tidak pernah mengajarkan mencintai kebohongan dan para pendustanya. Islam tidak pernah mengajarkan mencintai pengingkar dan para pelakunya. Islam tidak pernah mengajarkan mencintai pengkhianatan dan para pelakunya…

Adalah keliru, jika kita diminta diam atau mengambil sikap netral pada kemaksiatan. Kita wajib bersuara, menampakkan kebencian, ketidak-ridhaan, kepada kezaliman dan para pelakunya…

Posisi kita harus jelas, tidak boleh abu-abu. Benar jelas, salah jelas. Memberikan kecintaan pada ketaatan, menunjukkan kebencian dan kemarahan pada kezaliman dan ketidak-adilan…

Jangan tertipu, nanti khawatir dituduh menyebar kebencian dan permusuhan berdasarkan SARA. Agama Islam yang memerintahkan, untuk membenci kezaliman sekaligus melawannya. Agama Islam yang mengajarkan memusuhi ketidak-adilan dan berlepas diri darinya…

Tidak mungkin tegak kebenaran, kalau masih ada sikap loyal pada kezaliman dan ketidak-adilan. Tidak mungkin ada kemaslahatan dari orang yang mencintai dan menyayangi kezaliman…

Islam telah memerintahkan kita menyandarkan rasa cinta dan benci berdasarkan syariat. Dan Syariat, telah mengajarkan kita untuk membenci kezaliman dan ketidak-adilan…

Saudaraku,
Salamah bin Dinar rahimahullah berkata,

‏شيئان إذا عمِلت بهما أصَبْت بهما خير الدنيا والآخرة:
تعمل ما تكره إذا أحبَّه اللَّه، وتترك ما تحب إذا كرهه اللَّه.

“Ada dua perkara yang jika engkau lakukan maka engkau akan meraih kebaikan dunia dan akhirat; Engkau melakukan apa yang tidak engkau sukai jika Allah Azza wa Jalla mencintainya, dan engkau tinggalkan apa yang engkau sukai jika Allah Azza wa Jalla membencinya.”

(Al Ma’-rifah wat Tarikh, jilid 1 hlm. 381)

Ada nasehat tentang kebutaan atas kebaikan orang lain akibat kebencian,

“فإذا كان الحٌبّ يُعمِي عن المساوئ فالبُغض أيضاً يُعمِي عن المحاسـنْ” (الجاحظ)

“Jika cinta dapat membuat seseorang buta terhadap segala keburukan, maka kebencian dapat membuatnya buta atas segala kebaikan.”

(Al-Jahidh)

Saudaraku,
Malik ibn Dinar rahimahullah berkata,

ﺇﻥ اﻟﺒﺪﻥ ﺇﺫا ﺳﻘﻢ ﻟﻢ ﻳﻨﺠﺢ ﻓﻴﻪ ﻃﻌﺎﻡ ﻭﻻ ﺷﺮاﺏ ﻭﻻ ﻧﻮﻡ ﻭﻻ ﺭاﺣﺔ،

“Sesungguhnya badan jika sakit maka dia tidak akan enak makan, minum, tidur, dan istirahat.”

ﻛﺬﻟﻚ اﻟﻘﻠﺐ ﺇﺫا ﻋﻠﻖ ﺣﺐ اﻟﺪﻧﻴﺎ ﻟﻢ ﺗﻨﺠﺢ ﻓﻴﻪ اﻟﻤﻮاﻋﻆ.

“Demikian juga keadaan hati, jika dia diikat dengan kecintaan terhadap dunia, maka berbagai nasehat tidak akan bermanfaat baginya.”

(Az-Zuhd al-Kabir, hlm. 25)

Saudaraku,
Berhati-hatilah terhadap ambisi yang akan memperbudak kita,

“أنْتَ حُرٌ مِمّا أنْتَ عَنْهُ آيِسٌ، وَعَبْدٌ لِما أنْتَ لَهُ طامِع”ٌ. (ابن عطاء الله السكندري)

“Kamu menjadi manusia bebas terhadap sesuatu yang tak pernah kamu inginkan, dan kamu menjadi budak terhadap sesuatu yang kamu ambisikan”.

(Ibnu Athaillah As-Sakandari)

Saudaraku,
Bersabarlah jika kita diperlakukan zalim dan tidak adil, janganlah bersedih karenanya. Sesungguhnya kita lebih mengutamakan kepentingan akhirat yang ada keadilan sejatinya di sana. Asy Syaikh Muhammad bin Shalih al ‘Utsaymin rahimahullah berkata,

تجد أهل الآخرة لا يهتمون بما يفوتهم من الدنيا، إن جاءهم من الدنيا شيء قبلوه، وإن فاتهم شيء لم يهتموا به.

“Engkau akan menjumpai orang-orang yang mengutamakan akhirat tidak akan bersedih karena dunia yang terluput dari mereka, jika sesuatu dari dunia datang kepada mereka maka menerimanya, namun jika ada sesuatu yang terluput maka mereka tidak bersedih karenanya.”

(Syarh Riyadhush Shalihin, jilid 3 hlm. 48)

Ketika kita menanam kebahagiaan di hati orang lain, yakinlah, akan datang suatu hari di mana orang lain menanam kebahagiaan di dalam diri kita…

Teruslah berbuat baik.
Jangan bosan berbagi.
Allah Azza wa Jalla senantiasa mengawasi. Kebaikan tidak akan terlupakan. Jangan terlalu berharap pada manusia. Tapi beramal untuk-Nya semata…

Ingat dengan firman-Nya,

( هَلْ جَزَاءُ الْإِحْسَانِ إِلَّا الْإِحْسَانُ) 

“Tidak ada balasan kebaikan kecuali kebaikan pula.”

(QS. Ar-Rahman: 60)

Saudaraku,
Mari kita awali hari ini dengan berdoa memohon Segala ampunan-Nya,

أََللّهُمَّ اغْفِرْ لِيْ خَطِيْئَتِيْ، وَجَهْلِيْ، وَإِسْرَافِيْ فِي أَمْرِيْ، وَمَا أَنْتَ أَعْلَمُ بِهِ مِنِّيْ.
اللّهُمَّ اغْفِرْ لِيْ جَدِّيْ وَهَزْلِيْ، وَخَطَئِيْ وَعَمْدِيْ، وَكُلُّ ذلِكَ عِنْدِيْ،
اللّهُمَّ اغْفِرْ لِيْ مَا قَدَّمْتُ، وَمَا أَخَّرْتُ، وَمَا أَسْرَرْتُ، وَمَا أَعْلَنْتُ، وَمَا أَنْتَ أَعْلَمُ بِهِ مِنِّيْ، أَنْتَ الْمُقَدِّمُ، وَأَنْتَ الْمُؤَخِّرُ، وَأَنْتَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ

Ya Allah,
ampunilah kesalahanku,
kebodohanku,
keberlebih-lebihan dalam perkaraku,
dan apa yang Engkau lebih mengetahui daripadaku…

Ya Allah,
ampunilah diriku dalam kesungguhanku,
kelalaianku,
Kekhilafanku,
kesalahanku,
kesengajaanku,
dan semua itu adalah berasal dari sisiku…

Ya Allah,
ampunilah aku dari segala dosa yang telah aku lakukan
dan yang belum aku lakukan,
segala dosa yang aku sembunyikan
dan yang aku tampakkan,
dan dosa yang Engkau lebih mengetahui dari padaku,
Engkau Yang Maha Mendahulukan
dan Yang Mengakhirkan,
dan Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu…

(HR. Bukhari 6398 dan Muslim 2719)

Semoga Allah Azza wa Jalla senantiasa mengaruniakan hidayah-Nya kepada kita, sehingga kita tetap istiqamah tidak terikat oleh ambisi cinta kepada dunia yang fana ini. Semoga kita di dunia yang hanya sementara ini diberikan kemampuan menegakkan keadilan untuk meraih ridha-Nya.
Aamiin Ya Rabb…

Wallahua’lam bishawab

By MUI PINBAS

PINBAS MUI DIY, pusat inkubasi bisnis syariah. Sebuah lembaga yang kegiatannya mendampingi pelaku usaha UMKM dan Koperasi syariah serta media preneur terutama di DIY

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *