Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Yang telah menunjukkan kepada kita hakikat cinta melalui Nabi Ibrahim AS dan hakikat ketaatan melalui Nabi Ismail AS. Shalawat serta salam semoga selalu tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, kekasih Allah yang cinta dan taatnya menjadi teladan sepanjang zaman.

Hadirin yang dirahmati Allah,

Tema kultum kita hari ini adalah:

“Ada Cinta, Ada Taat. Tak Ada Cinta, Tak Ada Taat.”

Mengapa Nabi Ibrahim sanggup menyembelih anaknya Ismail?
Mengapa Ismail rela disembelih oleh ayahnya?
Jawabannya satu: karena mereka mencintai Allah.
Dan cinta itu membuahkan ketaatan total.

1. Kurban: Bukti Cinta dan Ketaatan

Kita belajar dari kisah Nabi Ibrahim dan Ismail:

  • Ibrahim mencintai Allah lebih dari anaknya.
  • Ismail mencintai Allah lebih dari dirinya sendiri.

Jika cinta itu benar, maka taat akan ringan.
Jika cinta itu dalam, maka berkorban pun akan terasa manis.

Sebaliknya, jika seseorang tidak mencintai Allah, maka ia akan berat untuk taat.
Berat untuk shalat, berat untuk sedekah, berat untuk berkurban.
Maka benarlah:

“Ada cinta, ada taat. Tak ada cinta, tak ada taat.”

2. Kurban, Apa yang Harus Dilakukan?

  • Niatkan karena Allah, bukan karena pamer.
  • Pilih hewan terbaik, sehat, cukup umur.
  • Jangan potong kuku dan rambut sejak 1 Dzulhijjah (bagi yang berkurban).
  • Gunakan harta halal. Jangan memaksakan diri jika tidak mampu.

3. Di Mana Kita Bisa Berkurban?

  • Di masjid, musholla, panitia kurban resmi, atau lembaga Islam terpercaya.
  • Bisa juga lewat lembaga penyalur daring, asalkan amanah dan profesional.

4. Kapan Kita Bisa Berkurban?

  • Setelah shalat Idul Adha pada 10 Dzulhijjah hingga 13 Dzulhijjah (hari tasyrik).
  • Jadi ada waktu 4 hari.

5. Siapa yang Disunnahkan Berkurban?

  • Muslim, baligh, berakal, dan mampu secara finansial.
  • Kurban itu sunnah muakkadah, sangat dianjurkan bagi yang mampu.

6. Mengapa Kita Berkurban?

  • Karena Allah memerintahkannya.
  • Karena kita ingin meneladani ketaatan Ibrahim dan Ismail.
  • Karena kita ingin membersihkan hati dari cinta dunia.
  • Karena kita ingin berbagi kepada saudara yang tak mampu.

Allah berfirman:

“Daging dan darah itu tidak sampai kepada Allah, tetapi yang sampai adalah ketakwaan kalian.”
(QS. Al-Hajj: 37)

7. Bagaimana Cara Berkurban?

  • Sebut nama Allah saat menyembelih: “Bismillahi Allahu Akbar, hadzihi minni.”
  • Pastikan cara penyembelihannya syar’i dan tidak menyiksa.
  • Bagikan daging:
    • Sebagian untuk diri dan keluarga
    • Sebagian untuk fakir miskin
    • Sebagian untuk tetangga
  • Tidak boleh dijual bagian apa pun, termasuk kulitnya.

Harapan: Kurban Itu Cermin Cinta

Hadirin yang dirahmati Allah,
Kurban bukan sekadar menyembelih hewan,
tapi menyembelih keakuan, kesombongan, dan kepelitan.
Cinta kepada Allah tidak cukup hanya diucap,
tapi dibuktikan dengan ketaatan dan pengorbanan.

Mari jadikan momentum Idul Adha ini sebagai ajang menumbuhkan cinta sejati kepada Allah lewat ketaatan dan kepedulian sosial.

Semoga Allah menerima kurban kita, dan menjadikan hati kita penuh cinta dan taat kepada-Nya. Aamiin ya Rabbal ‘alamin.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Kurban itu Ibadah Cinta dan Ketaatan

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Segala puji bagi Allah SWT yang telah mengajarkan kepada kita makna cinta dan ketaatan melalui ibadah kurban. Shalawat serta salam semoga tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, sang suri teladan dalam segala aspek kehidupan, termasuk dalam berkurban.

Hadirin yang dirahmati Allah,
Hari ini kita akan mengulas tema yang sangat penting, yaitu: “Kurban: Menghidupkan Jiwa Pengorbanan dan Kepedulian.”
Ada enam pertanyaan penting seputar kurban yang akan kita jawab satu per satu:

1. Apa yang Harus Dilakukan Jika Mau Berkurban?

Jika kita berniat berkurban, maka:

  • Niatkan dari hati karena Allah, bukan karena gengsi atau ingin dipuji.
  • Siapkan hewan ternak terbaik, tidak cacat, sehat, dan cukup umur.
  • Mulai dari tanggal 1 Dzulhijjah, disunnahkan tidak memotong kuku dan rambut sampai hewan disembelih (bagi yang berkurban).
  • Pastikan kurban dibeli dari uang halal dan tidak berhutang untuknya jika belum mampu.

2. Di Mana Kita Bisa Berkurban?

  • Kurban bisa dilakukan di masjid, musholla, lembaga sosial Islam, atau panitia kurban resmi di lingkungan kita.
  • Bisa juga berkurban secara online, melalui lembaga terpercaya yang menyalurkan ke pelosok negeri atau luar negeri.

3. Kapan Waktunya Kita Dapat Berkurban?

  • Waktu penyembelihan kurban adalah mulai dari setelah shalat Idul Adha (10 Dzulhijjah) hingga hari tasyrik terakhir (13 Dzulhijjah).
  • Artinya, kita punya waktu 4 hari untuk menyembelih: 10, 11, 12, dan 13 Dzulhijjah.

4. Siapa yang Wajib Berkurban?

  • Kurban hukumnya sunnah muakkadah (sangat dianjurkan) bagi:
    • Muslim
    • Baligh (dewasa)
    • Berakal
    • Mampu secara finansial (punya kelebihan harta pada hari-hari tersebut)
  • Tidak wajib bagi yang tidak mampu, tetapi jika mampu dan tidak berkurban tanpa alasan, itu dianggap kelalaian.

5. Mengapa Kita Berkurban?

  • Sebagai bentuk ketaatan pada perintah Allah SWT.
  • Meneladani kisah Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS dalam hal pengorbanan, keikhlasan, dan kepatuhan.
  • Untuk berbagi kebahagiaan dengan sesama, khususnya fakir miskin.
  • Karena darah hewan kurban tidak sampai kepada Allah, tetapi ketakwaan kita yang sampai.

Allah berfirman:

“Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridhaan) Allah, tetapi ketakwaan dari kalianlah yang dapat mencapainya.”
(QS. Al-Hajj: 37)

6. Bagaimana Cara Berkurban?

  • Hewan kurban disembelih atas nama Allah, dengan mengucapkan: “Bismillahi Allahu Akbar, hadzihi minni.”
    (Dengan nama Allah, Allah Maha Besar, ini dariku…)
  • Penyembelihan dilakukan dengan cara yang syar’i: tajam pisaunya, tidak menyiksa, dan mengalirkan darah.
  • Daging dibagikan menjadi:
    • Sebagian untuk diri sendiri dan keluarga
    • Sebagian untuk sedekah kepada fakir miskin
    • Sebagian untuk dibagikan ke tetangga
  • Tidak dijual belikan bagian apa pun dari hewan kurban, termasuk kulitnya.

Harapan:

Hadirin sekalian,
Ibadah kurban bukan hanya tentang menyembelih hewan, tetapi menyembelih ego, kedekutan, dan keengganan kita untuk berbagi.
Mari kita jadikan momentum kurban ini untuk semakin dekat dengan Allah dan peduli pada sesama.

Semoga Allah menerima amal ibadah kurban kita semua. Aamiin ya Rabbal ‘alamin.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

By MUI PINBAS

PINBAS MUI DIY, pusat inkubasi bisnis syariah. Sebuah lembaga yang kegiatannya mendampingi pelaku usaha UMKM dan Koperasi syariah serta media preneur terutama di DIY

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *