
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Segala puji bagi Allah SWT yang telah mengajarkan manusia dengan pena dan ilmu.
Shalawat dan salam semoga tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, sang pembawa risalah kebenaran yang selalu menyampaikan dakwah dengan hikmah, ilmu, dan akhlak yang luhur.
Hadirin yang dirahmati Allah,
Di zaman yang serba digital ini, kita sedang menyaksikan perubahan besar dalam dunia komunikasi dan informasi.
Salah satu perkembangan yang paling mencolok adalah kemunculan kecerdasan buatan (AI/Artificial Intelligence) yang bisa membantu manusia dalam banyak hal—termasuk dalam dakwah Islam.
Namun, teknologi ini juga membawa tantangan besar, seperti penyebaran hoaks, ujaran kebencian, dan manipulasi informasi.
Maka dakwah Islam hari ini harus cerdas, positif, dan bebas dari hoaks.
Ada 17 Strategi Dakwah Islam dengan AI diantaranya yang Positif dan Bebas Hoaks
Berikut 17 cara yang bisa kita lakukan agar dakwah tetap kuat, sehat, dan mencerahkan umat:
- Gunakan AI untuk membuat konten dakwah yang edukatif dan inspiratif, seperti kutipan ayat dan hadits dalam bentuk visual atau video pendek.
- Verifikasi setiap informasi keislaman dengan sumber terpercaya, jangan asal copas dari media sosial.
- Gunakan tools AI fact-checking untuk memeriksa kebenaran info sebelum disebarkan (contoh: turnitin, Google Fact Check, dll.).
- Bangun chatbot dakwah Islami yang mampu menjawab pertanyaan dasar agama secara sopan dan akurat.
- Tingkatkan literasi digital santri dan ustadz, guru, kyai agar mereka tidak mudah menyebarkan informasi palsu.
- Gunakan AI untuk membuat ceramah atau kultum otomatis dari naskah-naskah klasik yang telah terverifikasi.
- Buat podcast dakwah berbasis AI dengan suara lembut dan isi yang membimbing, bukan memprovokasi.
- Kembangkan konten dakwah yang menyatukan umat, bukan memecah belah, dengan menjaga adab berdakwah.
- Gunakan AI untuk menerjemahkan dakwah ke dalam berbagai bahasa, agar dakwah Islam mendunia.
- Hindari clickbait dalam judul konten dakwah, ganti dengan judul yang sopan dan mengundang kebaikan.
- Ciptakan komunitas dakwah digital anti-hoaks yang saling mengingatkan dan tabayyun.
- Ajarkan nilai tabayyun (klarifikasi) dalam semua dakwah digital.
- Gunakan AI untuk membuat jadwal dakwah rutin dan pengingat shalat otomatis.
- Gabungkan AI dengan virtual reality (VR) untuk membuat simulasi haji, sejarah Islam, dan kisah para Nabi.
- Libatkan pemuda Islam dalam pelatihan konten dakwah berbasis AI.
- Bersinergi dengan ahli teknologi Muslim untuk menciptakan aplikasi dakwah ramah AI.
- Jadikan Al-Qur’an dan Sunnah sebagai pondasi semua konten digital yang dibuat dengan AI.
Harapan: Dakwah Zaman Digital Perlu Hati dan Ilmu
Ingatlah, AI hanyalah alat. Hati dan niat kitalah yang menentukan arah dakwah saat ini dan kedepan.
Allah SWT berfirman:
“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik, dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik.”
(QS. An-Nahl: 125)
Mari kita jadikan teknologi sebagai pelayan dakwah, bukan pengganti akhlak dan ilmu.
Dan mari sebarkan Islam yang damai, bijak, dan menjauhkan umat dari hoaks, fitnah, dan perpecahan.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

KULTUM: BELAJAR DARI PENGALAMAN DAN ILMU — DAKWAH DI ERA AI
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Segala puji hanya milik Allah SWT, yang telah mengajarkan manusia dengan pena dan ilmu, serta menganugerahkan akal yang dapat belajar dari pengalaman dan kemajuan zaman.
Shalawat dan salam semoga tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, sang guru umat, yang membawa cahaya ilmu dan hikmah, yang menyampaikan wahyu di tengah masyarakat yang buta huruf dan akhirnya menjadi bangsa berperadaban tinggi.
Hadirin yang dirahmati Allah,
Di zaman ini, kita hidup dalam era yang ditandai oleh kemajuan luar biasa di bidang teknologi, khususnya kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI).
Hari ini, kita menyaksikan bagaimana tulisan bisa diubah menjadi gambar, gambar menjadi video, dan suara bisa ditiru dengan sangat mirip—semua oleh AI.
Pertanyaannya:
Apakah dakwah Islam akan tertinggal?
Apakah kita hanya jadi penonton?
Ataukah kita akan belajar dari pengalaman dan ilmu—lalu mengoptimalkan teknologi ini untuk kemaslahatan umat dan kejayaan dakwah Islam?
Belajar dari Ilmu dan Pengalaman
Nabi SAW pernah bersabda:
“Orang yang cerdas adalah orang yang mampu mengambil pelajaran dari masa lalu dan mempersiapkan diri untuk kehidupan setelah mati.”
(HR. Tirmidzi)
Dalam konteks ini, AI adalah realitas baru. Maka kita, para dai, guru, pendidik, dan penggiat dakwah, wajib belajar, beradaptasi, dan menyesuaikan metode dakwah agar tetap relevan dan mengena di hati umat.
✅ 17 Cara Adaptasi Dakwah Islam di Era AI
Berikut 17 strategi dan bentuk adaptasi dakwah agar bisa menjawab tantangan zaman:
- Menggunakan AI untuk membuat konten dakwah digital: ceramah pendek, infografis ayat dan hadits, animasi islami.
- Membangun kanal dakwah berbasis AI seperti chatbot dakwah Islami yang bisa menjawab pertanyaan anak muda.
- Membuat video dakwah dari teks ceramah dengan bantuan text-to-video tools.
- Memanfaatkan AI voice cloning untuk membuat suara ustadz yang bisa menjelaskan dalam berbagai bahasa.
- Mengoptimalkan media sosial berbasis algoritma agar pesan dakwah tersebar luas.
- Melatih santri dan mahasiswa dakwah untuk melek teknologi digital dan AI.
- Mengembangkan platform dakwah berbasis komunitas interaktif, seperti podcast, streaming, dan Q&A Islami.
- Mengarsipkan ceramah dan pelajaran ke dalam bentuk digital yang bisa diakses selamanya.
- Menyebarkan dakwah secara global melalui subtitle otomatis dalam berbagai bahasa.
- Mewaspadai hoaks dan fitnah dengan fact-checking berbasis AI Islami.
- Membuat naskah khutbah atau kultum otomatis yang siap pakai oleh ustadz di desa-desa.
- Memperkuat literasi media di kalangan umat agar tidak mudah terprovokasi.
- Menjadikan dakwah lebih visual dan interaktif: animasi kisah Nabi, simulasi 3D, hingga gamifikasi Islami.
- Menggunakan AI untuk menganalisis tren kebutuhan spiritual umat secara real-time.
- Menyiapkan lembaga dakwah digital (sekolah dakwah online) berbasis AI.
- Mewaspadai penyalahgunaan AI untuk konten sesat, pornografi, atau menyudutkan Islam—dengan cara membuat konten tandingan yang bijak.
- Bersinergi dengan programmer, desainer, dan ahli AI Muslim untuk mengembangkan teknologi dakwah masa depan.
Penutup: Dakwah Tak Boleh Gagap Teknologi
“Allah akan mengangkat derajat orang-orang yang beriman di antara kamu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.”
(QS. Al-Mujadilah: 11)
Ilmu dan pengalaman adalah jalan dakwah.
Kita tidak boleh berpangku tangan di tengah perubahan.
Jadilah dai yang cerdas, berwawasan, dan siap mendakwahkan Islam dengan pendekatan yang kreatif dan relevan.
Kuncinya ada dua: niat ikhlas dan adaptasi cerdas.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
