
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Alhamdulillahi rabbil ‘aalamiin, segala puji bagi Allah yang telah mempertemukan kita di ruang kebaikan ini—meski secara online, semoga tetap bernilai ibadah. Shalawat dan salam semoga tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, sang penyejuk hati dan teladan abadi.
Saudaraku yang dirahmati Allah,
Hari ini saya ingin mengajak kita semua merenungkan sejenak tentang makna dari KOPI – Kultum Online Penyejuk Iman.
Kita semua tahu, dalam kehidupan yang makin sibuk dan penuh distraksi ini, iman sangat mudah naik-turun. Kadang semangat, kadang malas. Kadang husyu, kadang lalai. Maka hadirnya KOPI, bukan sekadar singkatan, tapi juga simbol bahwa seperti halnya secangkir kopi bisa menyegarkan jasmani, maka kultum online ini semoga bisa menyegarkan rohani.
Dalam surah Al-Ashr, Allah berfirman:
“Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman, beramal shalih, saling menasihati dalam kebenaran dan kesabaran.” (QS. Al-Ashr: 1-3)
Ayat ini menunjukkan pentingnya saling menasihati, termasuk lewat cara sederhana—seperti kultum singkat, lewat ponsel, lewat grup WA, atau media sosial. Kita tak pernah tahu, mungkin satu kalimat hikmah yang kita sampaikan secara online bisa menjadi wasilah hidayah bagi seseorang. Dan pahalanya terus mengalir.
Kultum singkat semacam ini juga menjadi pengingat untuk diri sendiri. Karena siapa pun yang menyeru pada kebaikan, sejatinya dia sedang menyeru dirinya juga untuk terus istiqamah.
Harapan:
Maka mari kita niatkan, KOPI ini bukan hanya program rutin, tapi bagian dari jihad dakwah digital.
Bersama kita bisa saling menguatkan iman, meneduhkan hati, dan menyebarkan kebaikan dengan cara yang ringan namun berdampak.
Semoga kita termasuk golongan orang-orang yang beruntung, yang selalu menjaga iman dan menebarkannya—baik di dunia nyata maupun dunia maya.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.