Jumarodin, MM, Ketua PINBAS MUI DIY (Pusat Inkbasi Bisnis Syariah).

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Segala puji bagi Allah, Dzat Yang Maha Memberi Rezeki. Shalawat dan salam semoga tercurah kepada Rasulullah SAW, teladan utama dalam berdagang dengan kejujuran, amanah, dan nilai-nilai syariah.

UMKM Syariah: Jalan Rezeki yang Diridhai

UMKM Syariah bukan sekadar usaha kecil, tapi ikhtiar dakwah ekonomi yang menjunjung tinggi kejujuran, keadilan, dan keberkahan. Apalagi di Yogyakarta – DIY – yang dikenal sebagai kota santri, kota budaya, dan kota pendidikan, maka penguatan UMKM berbasis syariah adalah keniscayaan.

Namun, di lapangan, banyak tantangan yang dihadapi.

Apa Tantangan Terbesar UMKM Syariah di DIY?

  1. Kurangnya Literasi Syariah Ekonomi
    Banyak pelaku UMKM belum paham prinsip syariah: akad, riba, halal-haram, zakat, hingga manajemen keuangan islami.
  2. Akses Modal Syariah Terbatas
    Lembaga keuangan syariah belum menjangkau banyak pelaku usaha mikro di pelosok. Banyak yang akhirnya terjebak pada pinjaman konvensional.
  3. Pemasaran dan Digitalisasi Lemah
    Produk halal belum terangkat secara profesional di media sosial, e-commerce, maupun branding packaging.
  4. Pendampingan yang Belum Terstruktur
    Banyak pelaku UMKM tidak mendapat pembinaan rutin dan berkelanjutan dari lembaga-lembaga keislaman maupun pemerintah.
  5. Kurang Sinergi antara Masjid, Kampus, dan Komunitas
    Padahal, ketiganya adalah pilar penting dalam membina ekonomi umat secara kolektif dan berkelanjutan.

Apa Solusinya?

1. Literasi Ekonomi Syariah Masif dan Terintegrasi

  • Adakan kajian “Ngaji Bisnis Syariah” di masjid, balai desa, dan kampus.
  • Libatkan dai ekonomi dan akademisi.
  • Buat modul UMKM Syariah praktis yang mudah dipahami.

2. Bangun Ekosistem Pendampingan Berbasis Masjid dan Komunitas

  • Jadikan masjid sebagai pusat edukasi, klinik bisnis syariah, dan koperasi syariah.
  • Kolaborasi takmir masjid + komunitas UMKM + akademisi.

3. Kembangkan Model Bisnis Halalpreneur

  • Dampingi UMKM dari hulu ke hilir: produksi, sertifikasi halal, digitalisasi, distribusi.
  • Fasilitasi pelatihan packaging, branding, dan digital marketing.

4. Hadirkan Lembaga Keuangan Syariah Mikro yang Inklusif

  • Dorong pembentukan BMT, koperasi syariah, dan bank wakaf mikro di pedesaan.
  • Perlu insentif dan kolaborasi dari Pemda dan ormas Islam.

5. Perkuat Sinergi ABCGM (Akademisi, Business, Community, Government, Media)

  • UMKM tidak bisa jalan sendiri. Harus dirangkul oleh seluruh pilar pembangunan umat.
  • Media dakwah seperti khutbah, kultum, dan medsos perlu rutin angkat kisah sukses UMKM syariah.

Harapan: Dakwah Ekonomi Harus Membumi

Saudaraku,
UMKM Syariah adalah ladang dakwah ekonomi. Mendidik pelaku usaha agar jujur, profesional, dan bertanggung jawab bukan hanya meningkatkan pendapatan, tapi juga menyelamatkan umat dari sistem riba dan ketimpangan ekonomi.

Mari kita dukung mereka dengan ilmu, pendampingan, dan semangat gotong royong berbasis iman.

“Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi sesamanya.” (HR. Ahmad)

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

“Solusi Membumikan Semangat Serambi Madinah lewat UMKM Syariah Berbasis Jamaah Masjid di DIY”

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah Rabb semesta alam. Shalawat dan salam senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad SAW yang telah membangun peradaban Madinah bukan hanya dengan ibadah, tetapi juga kekuatan ekonomi umat.


🕌 Serambi Madinah: Bukan Hanya Simbol, Tapi Misi

Yogyakarta sering disebut sebagai Serambi Madinah — tempat yang diharapkan menjadi cerminan nilai-nilai spiritual, sosial, dan ekonomi Islam yang membumi.

Namun pertanyaannya:

Sudahkah semangat Serambi Madinah benar-benar menyentuh aktivitas ekonomi umat?
Sudahkah jamaah masjid menjadi pelaku dan pendukung UMKM syariah?


Tantangan yang Dihadapi

  1. Masjid belum jadi pusat pemberdayaan ekonomi.
    Masjid baru aktif untuk sholat dan kajian. Kegiatan ekonomi sering dianggap “urusan duniawi”.
  2. Minimnya pengurus masjid yang paham manajemen syariah.
    Takmir sibuk dengan urusan operasional ibadah, belum menyentuh aspek pembinaan UMKM.
  3. UMKM di sekitar masjid belum teredukasi syariah.
    Banyak pelaku usaha yang belum memahami riba, halal, akad, maupun zakat perdagangan.
  4. Kurang sinergi antara takmir, dai, dan pelaku usaha.
    Belum ada forum rutin atau klinik bisnis yang menyatukan mereka dalam satu gerak dakwah ekonomi.

Solusi Membumikan Nilai Serambi Madinah Lewat UMKM Masjid

1. Bangun Masjid sebagai Sentra UMKM Syariah

  • Dirikan Klinik Bisnis Jamaah yang membimbing jamaah berdagang sesuai syariah.
  • Masjid menjadi tempat pelatihan, pameran produk halal, dan transaksi berkah.

2. Bentuk BUMMas (Badan Usaha Milik Masjid)

  • Berbasis koperasi syariah atau BMT, hasil usaha digunakan untuk membiayai kegiatan sosial, dakwah, dan pemberdayaan jamaah miskin.

3. Adakan Kajian “Ngaji Bisnis Serambi Madinah”

  • Isi khutbah dan kultum dengan materi ekonomi Islam praktis.
  • Undang pelaku UMKM sukses yang jujur dan inspiratif sebagai narasumber.

4. Libatkan Santri dan Pemuda Masjid sebagai Agen Digital UMKM

  • Pemuda yang paham digital marketing bisa bantu promosi produk jamaah.
  • Ciptakan platform “Marketplace Jamaah” berbasis masjid.

5. Bentuk Forum Komunitas UMKM Masjid Se-Kecamatan

  • Masjid-masjid bisa bersinergi mengadakan bazaar halal, pelatihan bersama, hingga akses modal syariah.

🌾 Penutup: Inilah Dakwah Ekonomi yang Membumi

Mari kita jadikan masjid bukan hanya tempat bersujud, tetapi tempat bangkitnya ekonomi umat yang berkah dan penuh nilai.
Madinah dahulu maju bukan hanya karena akidah, tapi karena pasar yang jujur, koperasi yang adil, dan solidaritas sosial yang kuat.

“Barang siapa memudahkan urusan orang lain, Allah akan memudahkan urusannya di dunia dan akhirat.”
(HR. Muslim)

Yogyakarta sebagai Serambi Madinah akan terwujud bila masjid menjadi pusat spiritual dan ekonomi jamaah.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

By MUI PINBAS

PINBAS MUI DIY, pusat inkubasi bisnis syariah. Sebuah lembaga yang kegiatannya mendampingi pelaku usaha UMKM dan Koperasi syariah serta media preneur terutama di DIY

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *