Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Segala puji hanya bagi Allah SWT, yang telah menciptakan manusia dengan sebaik-baik penciptaan. Shalawat serta salam semoga selalu tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, teladan utama dalam ibadah dan muamalah.

Jamaah yang dirahmati Allah,

Hari ini mari kita merenungi satu ciptaan Allah yang kecil namun sarat makna: sebutir telur. Telur kecil bentuknya, tapi menyimpan energi dan potensi besar.

Jika dipecahkan dari luar, telur hanya menjadi rebusan atau gorengan — habis dalam satu waktu. Namun jika dipecahkan dari dalam, karena ada kehidupan yang tumbuh, maka ia menetas menjadi anak ayam. Dari satu anak ayam, bisa tumbuh generasi baru. Maka energi dari dalam inilah yang melahirkan perubahan dan keberlanjutan.

Masjid dan Jamaah: Telur yang Siap Menetas

Masjid bukan hanya tempat shalat, tapi pusat energi kehidupan umat. Di dalamnya ada potensi iman, potensi jamaah, potensi ekonomi, dan potensi sosial. Tapi semua itu hanya akan jadi telur rebus kalau tidak pernah ditumbuhkan dari dalam.

Namun bila jamaah mulai bangkit dari dalam diri masing-masing:

  • Saling menyapa,
  • Saling melayani,
  • Saling bantu usaha,
  • Saling beli produk jamaah lain,
  • Saling promosi kebaikan dan kegiatan dakwah,

Maka energi telur dalam masjid akan menetas menjadi pergerakan umat yang penuh manfaat dunia dan akhirat.

Mari Bangkit, Bergerak, dan Bertumbuh

Jamaah yang mulia,
Telur mengajarkan bahwa kehidupan tumbuh bukan karena tekanan luar, tapi karena semangat dari dalam. Maka mari kita mulai dari dalam diri masing-masing:

  • Bangkitkan niat untuk bermanfaat bagi sesama jamaah.
  • Aktif dalam kegiatan masjid, tidak hanya hadir saat shalat Jumat.
  • Dukung usaha jamaah lain—beli produk jamaah sendiri, bantu promosikan, beri masukan.

Inilah kekuatan berjamaah. Rasulullah SAW bersabda:

“Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lainnya.”
(HR. Ahmad)

Dan Allah SWT berfirman:

“Tolong-menolonglah kamu dalam kebaikan dan takwa…”
(QS. Al-Maidah: 2)

Masjid sebagai Pusat Tumbuh Kembang Umat

Bayangkan jika:

  • Masjid jadi sentra penggerak ekonomi jamaah,
  • Takmir dan jamaah bersinergi dalam membangun koperasi atau holding usaha,
  • Anak muda masjid dilibatkan dalam pelatihan, pemasaran digital, hingga promosi produk halal,
  • Ada gerakan belanja antar jamaah, berbagi modal, berbagi ilmu usaha.

Maka energi masjid tidak hanya terasa di dunia, tetapi mengalirkan pahala hingga ke akhirat.

Harapan:

Saudaraku,
Jangan biarkan masjid kita hanya jadi “telur rebus” yang diam dan pasif. Mari jadi “telur menetas”, penuh semangat, yang dari dalam masjid mampu melahirkan gerakan perubahan, manfaat, dan kemajuan.

Masjid bukan hanya tempat sujud, tapi tempat bertumbuh dan bersujud bersama — menuju umat yang berdaya dunia dan berjaya di akhirat.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Jamaah yang dirahmati Allah,

Pernahkah kita merenungi sebutir telur?

Dari luar, telur hanya terlihat sebagai bahan makanan biasa. Ia bisa direbus, digoreng, dijadikan martabak, kue, atau lauk pauk. Tapi itu semua terjadi jika telur dipecahkan dari luar — energinya hanya menjadi sesuatu yang sementara dan habis dikonsumsi.

Namun, jika telur dipecahkan dari dalam, jika ia menetas karena kehidupan di dalamnya berkembang, maka keluarlah anak ayam, dan dari satu anak ayam, bisa jadi ribuan ayam lagi. Ia menjadi simbol kehidupan baru. Energinya bukan hanya untuk sekali habis, tapi berkembang, tumbuh, dan memberi manfaat berkelanjutan.

Inilah makna kehidupan: perubahan sejati datang dari dalam.


1. Perubahan dari Dalam: Makna Hijrah yang Hakiki

Allah SWT berfirman:

“Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sampai mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.”
(QS. Ar-Ra’d: 11)

Seperti telur tadi, kalau kita hanya menunggu perubahan dari luar — nasib, bantuan, pujian, peluang — maka kita hanya akan jadi telur goreng: enak sebentar, tapi habis.

Namun jika kita mulai dari dalam — memperbaiki niat, memperkuat tekad, mengasah keterampilan, memperkuat iman — maka kita akan menetas menjadi makhluk baru: lebih kuat, lebih mandiri, dan punya potensi besar untuk menebar manfaat.


2. Pelajaran dari Energi Telur untuk Kehidupan

Apa makna energi telur bagi kita hari ini?

  • Jangan biarkan dirimu hanya jadi “telur rebus”: terlihat utuh, tapi tidak bertumbuh.
  • Bangkitkan energi dari dalam! Jangan menunggu motivasi dari luar. Mulailah bergerak dari hati.
  • Seperti telur yang menetas di waktu yang tepat, kita pun harus sabar dalam proses, istiqomah dalam niat, dan percaya pada rencana Allah.

3. Kembangkan Diri, Tebar Manfaat

Satu telur bisa menetas jadi anak ayam. Anak ayam jadi induk. Induk bertelur lagi. Begitu seterusnya. Itulah energi yang berkelanjutan. Seperti itu pula hidup kita:

  • Satu amal kebaikan, bisa menular jadi kebiasaan baik dalam keluarga.
  • Satu usaha kecil, bisa menghidupi banyak keluarga jika dikelola dengan berkah.
  • Satu ide, bisa menjadi perubahan sosial — asalkan dimulai dari hati yang bersih dan niat yang kuat.

Harapan:

Saudaraku, jangan takut memulai perubahan dari dalam. Jangan takut bertumbuh. Karena Allah telah menciptakan dalam diri kita energi luar biasa, seperti telur yang bisa menetas dan menciptakan kehidupan baru.

Jadilah seperti telur yang menetas — tumbuh dari dalam dan menjadi kehidupan baru yang membawa manfaat dunia dan akhirat.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Hikmah di Balik Energi Telur: Dari Luar dan Dari Dalam Beda Efeknya

Saudaraku yang dirahmati Allah,

Hari ini mari kita tadabbur dan merenung sejenak… hanya dengan sebuah telur.

Telur adalah ciptaan Allah yang luar biasa. Tampak sederhana, namun menyimpan hikmah dan pelajaran hidup yang sangat dalam.

Jika telur dipecahkan dari luar, hasilnya bisa jadi:

  • Telur rebus, yang keras dan statis,
  • Telur goreng, yang cepat habis,
  • Atau olahan lain, yang selesai dimakan lalu hilang manfaatnya.

Namun, bila telur dipecahkan dari dalam—karena adanya proses kehidupan, kehangatan, dan kesabaran—maka lahirlah anak ayam, makhluk hidup baru, yang kemudian akan tumbuh, bertelur, berkembang, dan memberi manfaat berkelanjutan.

Dua Energi, Dua Nasib

Inilah pelajaran penting: energi dari luar dan energi dari dalam menghasilkan dampak yang sangat berbeda.

Tekanan dari luar (paksaan, cibiran, godaan, kesulitan hidup) jika tidak dikelola bisa membuat kita “pecah” dan hancur. Tapi jika kita membangun kekuatan dari dalam diri sendiri—dengan iman, kesabaran, ilmu, dan tekad—maka kita akan lahir menjadi pribadi baru yang lebih matang dan kuat menghadapi kehidupan.

Allah SWT berfirman:

“Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum, sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.”
(QS. Ar-Ra’d: 11)

Perubahan, pertumbuhan, dan keberhasilan sejati bukan datang dari luar — tapi dari dalam diri kita sendiri.


Hikmah yang Bisa Kita Petik

  1. Kekuatan sejati tumbuh dari dalam hati. Seperti anak ayam yang menetas dari dalam, manusia juga tumbuh menjadi pribadi berkualitas jika kekuatan batinnya dilatih: dengan sabar, doa, ilmu, dan amal.
  2. Jangan bergantung pada motivasi dari luar. Telur yang hanya menunggu digoreng tidak pernah menjadi ayam. Kita pun jangan hanya menunggu dorongan orang lain. Bangunlah tekad dan motivasi dari hati yang bersih.
  3. Tekanan luar bisa mematikan atau menguatkan. Jika kita tidak siap, tekanan luar membuat kita hancur. Tapi jika kita kuat dari dalam, tekanan itu justru menjadi latihan agar kita matang dan tumbuh.

Harapan:

Mari kita jaga dan rawat energi dari dalam diri kita. Jangan cepat pecah karena tekanan luar. Jadilah seperti telur yang menetas: menghadirkan kehidupan, manfaat, dan keberlanjutan.

Dan semoga setiap dari kita tidak hanya menjadi telur rebus yang keras dan habis, tapi menjadi “telur kehidupan” yang menetas dan tumbuh menjadi solusi, cahaya, dan manfaat bagi sesama.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

By MUI PINBAS

PINBAS MUI DIY, pusat inkubasi bisnis syariah. Sebuah lembaga yang kegiatannya mendampingi pelaku usaha UMKM dan Koperasi syariah serta media preneur terutama di DIY

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *