Jumarodin, Ketua PINBAS MUI DIY dan Ketua Perkumpulan Wartawan Media Online Indonesia DPD YK.

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Segala puji bagi Allah SWT, Rabb semesta alam. Shalawat serta salam semoga selalu tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, sang teladan dalam perjuangan dakwah yang menyeluruh—agama, pendidikan, sosial, hingga ekonomi.

Jamaah yang dirahmati Allah,

Hari ini kita bicara tentang kekuatan umat Islam dalam membangun dakwah yang mandiri dan berkelanjutan. Dakwah bukan hanya soal ceramah, tapi membina umat secara utuh: mulai dari dakwah pendidikan, dakwah kesehatan, hingga dakwah ekonomi.

Dan untuk bisa berdakwah secara kuat dan berkelanjutan, umat Islam harus mandiri secara ekonomi. Maka penguatan UMKM umat bukan pilihan, tapi keniscayaan.

UMKM: Pilar Ekonomi Umat yang Tercecer

Hari ini, mayoritas pelaku usaha di Indonesia adalah UMKM, termasuk di kalangan umat Islam. Namun sayangnya, potensi ini sering berjalan sendiri-sendiri, terpisah, dan lemah secara sistem.

Satu pelaku usaha jualan makanan, satu lagi kerajinan, satu lagi peternakan — tapi tidak saling sambung, tidak saling topang, tidak punya jejaring produksi dan distribusi yang kokoh.

Hasilnya? UMKM kita tetap kecil, mudah goyah, dan sulit naik kelas.

Holding UMKM: Mengubah Keterpisahan Menjadi Kekuatan

Inilah perlunya konsep holding UMKM:
Menggabungkan potensi umat dalam satu wadah, satu jaringan, satu sistem bersama.

Dalam holding UMKM:

  • Ada yang fokus produksi,
  • Ada yang fokus pengemasan,
  • Ada yang ahli di distribusi dan pemasaran,
  • Ada yang pegang keuangan dan pembukuan syariah,
  • Ada yang mengurus sertifikasi halal dan branding produk.

Dengan berjamaah dalam usaha, kita bukan hanya mengejar untung dunia, tapi juga membangun kemandirian dakwah umat.

Sebagaimana sabda Nabi SAW:

“Tangan di atas lebih baik daripada tangan di bawah.”
(HR. Bukhari dan Muslim)

Dan dalam QS. Al-Hasyr ayat 7, Allah menegaskan pentingnya agar kekayaan tidak hanya berputar di kalangan orang kaya saja. Holding UMKM bisa menjadi solusi pemerataan ekonomi umat.

Dakwah Tidak Cukup dengan Ceramah

Hari ini kita butuh masjid yang tidak hanya hidup dengan adzan, tapi juga dengan kegiatan pemberdayaan.

  • Dakwah pendidikan butuh dana beasiswa dan madrasah.
  • Dakwah kesehatan butuh klinik umat, pengobatan gratis, dan kader kesehatan.
  • Dakwah ekonomi butuh koperasi masjid, warung jamaah, dan program penguatan usaha halal.

Semua itu perlu pembiayaan berkelanjutan, dan salah satu sumbernya bisa lahir dari holding UMKM berbasis jamaah masjid.

Harapan:

Saudaraku,
Sudah saatnya umat Islam mengelola potensi usahanya secara berjamaah, bukan sendiri-sendiri. Holding UMKM adalah strategi dakwah modern—menguatkan ekonomi umat untuk menopang dakwah pendidikan, kesehatan, dan sosial.

Jika kita bisa bersatu dalam shalat berjamaah,
Mengapa kita tidak bersatu dalam usaha berjamaah?

Mari wujudkan holding UMKM sebagai mesin dakwah umat, menuju kemandirian dan keberkahan dunia akhirat.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

By MUI PINBAS

PINBAS MUI DIY, pusat inkubasi bisnis syariah. Sebuah lembaga yang kegiatannya mendampingi pelaku usaha UMKM dan Koperasi syariah serta media preneur terutama di DIY

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *