
Kak Juma. Anggota MEBP PDM Bantul.
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,
Jamaah yang dirahmati Allah,
Alhamdulillah, kita panjatkan puji syukur ke hadirat Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua. Shalawat dan salam semoga tercurah kepada Rasulullah SAW, teladan kita dalam membangun masyarakat madani yang kuat secara iman, ilmu, dan ekonomi.
Jamaah sekalian,
Di tengah tantangan zaman yang kian kompleks, kita bersyukur karena Muhammadiyah tidak pernah diam. Di Bantul tercinta ini, kita menyaksikan semangat kolaborasi antara PCM dan PCA se-Kabupaten Bantul dalam mendukung Gerakan Usaha Menuju Pangan Cukup dan Desa Kuat.
Rasulullah SAW bersabda:
“Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi sesamanya.”
(HR. Ahmad)
Inilah yang sedang kita perjuangkan: menghadirkan kemanfaatan nyata bagi umat melalui penguatan kelompok usaha di desa dan ranting Muhammadiyah-‘Aisyiyah menuju amal usaha Muhammadiyah (AUM) yang makin luas sebaran manfaatnya bagi umat.
Apa makna gerakan ini?
1. Pangan Cukup: Jalan Menuju Kemandirian Umat
Pangan adalah kebutuhan dasar yang harus dikuasai oleh umat sendiri. Ketika kita bisa memenuhi kebutuhan pangan dari kebun, sawah, atau usaha warga Muhammadiyah di desa, maka kita lebih mandiri dan tidak mudah terombang-ambing krisis.
2. Desa Kuat: Pilar Umat Berkemajuan
Desa kuat bukan hanya soal bangunan fisik, tetapi tentang ketahanan ekonomi keluarga, usaha kolektif jamaah, dan semangat gotong royong yang hidup. Kuatnya desa berarti kuatnya dakwah.
3. PCM-PCA dan MEBP PDM Bantul: Menjadi Penggerak Perubahan
Alhamdulillah, dalam beberapa waktu terakhir, Majelis Ekonomi, Bisnis dan Pariwisata (MEBP) PDM Bantul, bersama tokoh-tokoh penggerak seperti Kak Juma, terus bersilaturahmi, berdiskusi, dan merancang program kolaboratif di akar rumput—menghubungkan kelompok usaha di ranting dan desa agar bisa berjalan bertahap, sistematis, dan berkelanjutan.
Inilah yang harus kita dukung bersama. Kita dorong PCM-PCA untuk:
- Memetakan potensi usaha jamaah di ranting-ranting se PCM-PCA.
- Menyediakan tempat bagi produk usaha warga (melalui pasar, koperasi, atau AUM) atau kelola holding PCM PCA jika sudah memungkinkan.
- Membangun jejaring distribusi antar cabang dan antar ranting.
- Mendorong sinergi antar KUBE (Kelompok Usaha Bersama) sebagai bagian dari ekosistem ekonomi dakwah yang berkelanjutan.
Harapan:
Mari kita wujudkan gerakan dakwah yang bukan hanya dalam ceramah, tapi juga dalam ketahanan pangan dan kekuatan ekonomi desa. PCM PCA adalah rumah UMKM atau mitra UMKM atau sahabat UMKM dalam berdakwah ekonomi bisnis bersama.
PCM dan PCA bukan sekadar struktur organisasi, tapi harus menjadi penggerak solusi dan harapan masyarakat.
“Allah akan menolong hamba-Nya, selama hamba itu menolong saudaranya.” (HR. Muslim)
Mari bersama PCM, PCA, dan MEBP PDM Bantul, kita bangun desa-desa yang cukup pangan dan kuat secara ekonomi, agar dakwah Islam semakin kokoh dan maslahatnya terasa di bumi Bantul ini termasuk lewat gerakan kelola amal usaha Muhammadiyah yang saling terkait satu sama lainnya.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

PCM-PCA Dukung Gerakan Usaha Menuju Pangan Cukup dan Desa Kuat
Jamaah yang dimuliakan Allah,
Alhamdulillah, kita panjatkan puji syukur ke hadirat Allah SWT atas segala nikmat yang telah diberikan kepada kita, termasuk nikmat iman, kesehatan, dan kesempatan untuk terus berjuang di jalan dakwah dan pemberdayaan umat. Shalawat dan salam semoga tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, sang teladan terbaik dalam membangun masyarakat yang beriman dan berdaya.
Hadirin sekalian,
Rasulullah SAW bersabda:
“Al-mu’min lil-mu’min kal-bunyān, yasyuddu ba’dhuhum ba’dhā.”
“Seorang mukmin bagi mukmin lainnya bagaikan satu bangunan yang saling menguatkan satu sama lain.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Sabda ini menjadi landasan kita dalam membangun kekuatan ekonomi umat secara kolektif. Dan hari ini, kita semua—PCM dan PCA se-Kabupaten Bantul—memiliki peluang dan tanggung jawab besar untuk mendukung Gerakan Kelompok Usaha se-Bantul Menuju Pangan Cukup dan Desa Kuat.
Apa makna gerakan ini?
1. Pangan Cukup adalah Kunci Ketahanan Umat
Ketika kebutuhan pokok terpenuhi secara mandiri oleh masyarakat desa, maka ketergantungan pada pihak luar berkurang. Inilah makna dari kifayah: cukup, kuat, dan bermartabat. Pangan cukup bukan hanya soal makanan, tapi tentang kemandirian dan harga diri umat.
2. Desa Kuat, Umat Berdaya
Desa yang kuat bukan hanya desa yang infrastrukturnya lengkap, tapi desa yang warganya bersatu, ekonominya tumbuh, pemudanya produktif, dan ibu-ibunya aktif dalam usaha dan pendidikan. PCM-PCA harus menjadi motor penggerak kebangkitan desa melalui usaha-usaha produktif jamaah.
3. Kelompok Usaha: Wadah Kolaborasi dan Kekuatan Bersama
Dengan membentuk dan membina Kelompok Usaha Bersama (KUBE), kita sedang membangun ekosistem ekonomi yang adil, saling menguatkan, dan berkelanjutan. Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah bukan hanya berdakwah lewat lisan, tapi juga melalui keteladanan dalam penguatan ekonomi lokal.
4. PCM-PCA sebagai Pilar Pendorong Gerakan
PCM-PCA adalah ujung tombak gerakan dakwah. Dukungan dalam bentuk fasilitasi pelatihan, penguatan jaringan pemasaran, penggunaan AUM sebagai etalase produk warga, hingga mendorong BUEKA (Badan Usaha Ekonomi Kreatif Aisyiyah) dan koperasi syariah, adalah bagian nyata dari peran dakwah struktural.
Penutup:
Mari kita kuatkan komitmen dan langkah. PCM dan PCA se-Bantul jangan hanya menjadi pengurus administrasi organisasi, tetapi menjadi pelopor gerakan ekonomi umat, mendorong tumbuhnya desa yang cukup pangannya, kuat warganya, dan sejahtera keimanannya.
“Allah akan menolong hamba-Nya, selama hamba itu menolong saudaranya.” (HR. Muslim)
Mari jadikan gerakan ini sebagai amal jariyah kolektif kita. PCM dan PCA menyatu bersama warga, membangun kekuatan ekonomi dari bawah, demi terbentuknya Desa Kuat, Umat Hebat, Muhammadiyah Bermartabat.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Manfaat Gotong Royong dan KUBE bagi Pelaku Usaha PCM-PCA di Era Kolaborasi
Jamaah dan para pelaku usaha Muhammadiyah ‘Aisyiyah yang dirahmati Allah,
Alhamdulillah, marilah kita panjatkan puji syukur ke hadirat Allah SWT atas nikmat iman, kesehatan, dan kesempatan untuk bersilaturahmi dalam majelis ilmu dan pergerakan ekonomi umat ini. Shalawat serta salam semoga tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat, dan seluruh umat beliau yang istiqamah hingga akhir zaman.
Hadirin sekalian,
Di tengah era informasi yang serba cepat dan dunia usaha yang kompetitif ini, kita diingatkan untuk tidak berjalan sendiri. Islam mengajarkan pentingnya kebersamaan dan kerja sama. Rasulullah SAW bersabda:
“Al-mu’min lil-mu’min kal-bunyān, yasyuddu ba’dhuhum ba’dhā.”
“Seorang mukmin terhadap mukmin yang lain seperti bangunan yang saling menguatkan satu sama lain.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Dalam konteks pelaku usaha Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah di PCM dan PCA se-Kabupaten Bantul, spirit gotong royong ini harus terwujud nyata dalam bentuk Kelompok Usaha Bersama (KUBE) dan jejaring ekonomi umat berbasis jamaah, amal usaha, dan komunitas dakwah.
Mengapa gotong royong dan KUBE penting di era kolaborasi digital ini?
1. Meningkatkan Efisiensi dan Daya Saing
Di era digital, kerja sendiri bukan lagi pilihan ideal. Dengan membentuk KUBE, pelaku usaha bisa berbagi sumber daya: dari bahan baku, alat produksi, pemasaran digital, hingga jaringan distribusi. Ini memperkuat daya saing usaha kecil kita di tengah persaingan global.
2. Membuka Peluang Kolaborasi antar Cabang dan Ranting
Kolaborasi antarpelaku usaha PCM dan PCA bisa menciptakan sinergi luar biasa. Misalnya: produk dari PCA Jetis bisa dipasarkan lewat PCM Pleret; jasa dari PCA Banguntapan bisa disinergikan dengan komunitas pemuda di PCM Sewon. Maka rezeki bisa berputar dan bertumbuh dalam keluarga besar Muhammadiyah.
3. Memperkuat Silaturahmi dan Ukhuwah Ekonomi
KUBE melatih kita untuk saling percaya, terbuka, dan bertumbuh bersama. Inilah ekonomi yang sesuai dengan nilai-nilai Islam dan semangat ta’awun (tolong menolong).
4. Tangguh Menghadapi Guncangan
Krisis ekonomi bisa datang kapan saja. Tapi kelompok usaha bersama punya ketahanan lebih kuat. Ketika satu jatuh, yang lain menguatkan. Inilah pentingnya jejaring usaha berbasis PCM-PCA agar tidak rapuh menghadapi goncangan.
5. Menjadi Ladang Dakwah dan Amal Jariyah
Usaha yang dikelola secara berjamaah bukan hanya soal laba, tapi juga ladang dakwah. Bisa membuka lapangan kerja, mendukung kegiatan sosial, bahkan menopang kegiatan dakwah dan pendidikan Muhammadiyah. Semua ini insyaAllah menjadi amal jariyah yang terus mengalir.
Penutup, Jamaah dan Pelaku Usaha Sekalian,
Saatnya kita bangkit bukan hanya secara individu, tapi secara kolektif. Mari hidupkan semangat gotong royong dan KUBE di setiap PCM dan PCA. Jadikan usaha sebagai bagian dari perjuangan dakwah dan penguatan ekonomi umat.
“Barang siapa menolong urusan saudaranya, maka Allah akan menolong urusannya.” (HR. Muslim)
Mari bersinergi, berkolaborasi, dan bangun jejaring usaha Muhammadiyah–‘Aisyiyah yang mandiri dan berkah di seluruh penjuru Bantul tercinta.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.


