Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rezeki dan nikmat kepada kita. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat, dan umatnya hingga akhir zaman.

Jamaah yang dirahmati Allah,

Hari ini, kita hidup di zaman di mana pilihan belanja sangat banyak. Tapi sebagai umat Islam, kita harus bertanya: Ke mana larinya uang belanja kita setiap hari? Apakah menguatkan saudara seiman kita? Ataukah justru mengalir ke pihak-pihak yang tidak peduli terhadap nilai Islam, bahkan mungkin merusaknya?

Inilah pentingnya hijrah belanja ke produk umat. Artinya, kita mulai memilih dan mengutamakan produk yang dibuat, dijual, dan dimiliki oleh umat Islam sendiri, khususnya dari pelaku UMKM, koperasi syariah, dan usaha komunitas masjid.

Kenapa Ini Penting?

1. Menguatkan Ekonomi Umat

Rasulullah SAW bersabda:

“Tangan di atas lebih baik dari tangan di bawah.”
(HR. Bukhari dan Muslim)

Dengan belanja produk umat, kita membantu mereka menjadi tangan di atas: berdaya, mandiri, dan mampu bersedekah, bukan meminta-minta.

2. Menopang Dakwah Umat

Banyak usaha umat yang hasilnya digunakan untuk mendanai kegiatan dakwah, pendidikan Islam, beasiswa santri, hingga pembangunan masjid. Saat kita belanja di warung Muslim, koperasi pesantren, atau produk halal UMKM masjid, kita sebenarnya sedang berinfak tanpa sadar untuk jalan Allah.

3. Menghidupkan Semangat Persaudaraan

Hijrah belanja adalah wujud nyata ukhuwah Islamiyah. Nabi bersabda:

“Tidak beriman seseorang di antara kalian hingga ia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri.”
(HR. Bukhari dan Muslim)

Kalau kita ingin usaha kita sendiri dibeli orang lain, maka kita pun harus mulai membeli dari usaha saudara Muslim kita.

Manfaatnya Bukan Hanya untuk Umat, Tapi untuk Diri Kita Sendiri:

  • Kita menjadi bagian dari solusi, bukan penonton.
  • Kita ikut menciptakan lapangan kerja untuk pemuda Islam.
  • Kita bisa menjadi penggerak perubahan sosial dan ekonomi umat.

Harapan:

Hijrah belanja bukan sekadar soal harga atau kualitas, tapi soal kesadaran akan kekuatan ekonomi umat. Jika setiap Muslim di negeri ini menyisihkan belanjanya untuk produk umat, maka insyaAllah dalam beberapa tahun saja kita akan melihat masjid-masjid menjadi pusat kekuatan ekonomi dan dakwah, bukan hanya tempat ibadah.

Mari kita niatkan hijrah belanja ini sebagai amal jariyah. Kita belanja, mereka usaha, dakwah pun jalan.
Semoga Allah memberkahi rezeki kita dan menjadikan kita bagian dari kebangkitan umat.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Hijrah Belanja ke Produk Umat, Jalan Kemandirian Dakwah.

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat iman, Islam, dan kesempatan untuk terus memperbaiki diri dalam berhijrah menuju kebaikan. Shalawat serta salam semoga tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, teladan utama dalam perjuangan dakwah dan ekonomi umat.

Jamaah yang dirahmati Allah,

Saat ini, kita sering mendengar istilah “hijrah” yang berarti berpindah dari keadaan yang buruk ke arah yang lebih baik. Tapi hijrah itu tidak hanya soal ibadah pribadi. Ada satu bentuk hijrah yang jarang disadari, tapi sangat strategis dan berdampak besar: hijrah dalam pola belanja dan konsumsi.

Yaitu, hijrah belanja ke produk-produk umat sendiri.

Mengapa ini penting?

1. Agar Umat Mandiri dalam Ekonomi

Ketika kita membeli produk saudara muslim—UMKM halal, produk rumahan, makanan dari tetangga, usaha kecil berbasis masjid—kita tidak hanya beli barang, tapi sedang menguatkan kaki-kaki ekonomi umat.
Dari keuntungan itulah, para pengusaha kecil muslim bisa membiayai pendidikan anaknya, bisa berdonasi, bisa membantu dakwah, bahkan bisa membuka lapangan kerja.

Nabi Muhammad SAW bersabda:

“Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lainnya.”
(HR. Ahmad)

Belanja produk umat adalah bentuk nyata menjadi manusia yang bermanfaat.

2. Mendukung Dakwah yang Berkelanjutan

Banyak masjid, pondok, lembaga dakwah yang hidupnya tergantung dari donasi. Tapi apa jadinya kalau donasi makin sulit? Maka salah satu solusinya adalah: membesarkan ekonomi umat agar mereka bisa mandiri, lalu mendanai dakwah sendiri.
Belanja kita hari ini, bisa jadi menyelamatkan kegiatan dakwah esok hari.

3. Melawan Ketergantungan Ekonomi

Jika kita selalu bergantung pada produk asing, produk konglomerat, atau produk yang keuntungannya tidak kembali ke umat, maka selamanya kita akan jadi konsumen pasif.
Waktu kita miskin, kita sulit bersuara. Tapi kalau umat kuat ekonominya, dakwah pun akan lebih didengar dan diperhitungkan.

Maka Apa yang Harus Kita Lakukan?

  • Mulailah dari hal sederhana: beli jajanan di warung tetangga, bukan minimarket besar.
  • Pilih sabun, pewangi loundry, bumbu, makanan, pakaian dari produk UMKM muslim.
  • Dukung program belanja berjamaah atau koperasi jamaah masjid.
  • Ajak keluarga, grup WA, komunitas untuk berhijrah belanja bareng ke produk umat.

Harapan:

Hijrah itu bukan sekadar pindah tempat, tapi perubahan arah dan komitmen. Mari kita buktikan kecintaan kepada umat ini bukan hanya lewat ucapan, tapi juga dari ke mana uang belanja kita dibelanjakan.

Belanjamu hari ini, adalah investasi dakwah untuk masa depan.

Wallahu a’lam bishshawab.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

By MUI PINBAS

PINBAS MUI DIY, pusat inkubasi bisnis syariah. Sebuah lembaga yang kegiatannya mendampingi pelaku usaha UMKM dan Koperasi syariah serta media preneur terutama di DIY

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *