Pentingnya prasangka baik dalam jalani usaha kelompok, terutama dalam konteks kelompok usaha bersama UMKM se DIY, bersama tim pendamping usaha seperti bersama tim PINBAS MUI DIY:

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Alhamdulillah, mari kita panjatkan puji syukur kepada Allah SWT yang senantiasa membimbing langkah kita dalam membangun usaha bersama. Shalawat dan salam semoga tercurah kepada Rasulullah SAW, teladan utama dalam membangun ukhuwah, mu’amalah, dan kepercayaan dalam setiap amal usaha.

Saudaraku yang dirahmati Allah,

Dalam menjalani usaha bersama, seperti yang sedang dilakukan oleh kelompok usaha UMKM se DIY khususnya, salah satu kunci utama keberhasilannya, bukan hanya strategi bisnis usaha kelompok, tetapi juga kebeningan hati dan kejernihan pikiran sehingga setiap prasangka anggota yang mengikutinya agar saling menguatkan dan saling memotivasi.

Pentingnya Prasangka Baik (Husnuzan)

Allah SWT berfirman dalam QS. Al-Hujurat ayat 12:

“Wahai orang-orang yang beriman, jauhilah banyak dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa…”

Dalam konteks usaha kelompok, prasangka baik (husnuzan) menjadi fondasi untuk:

  1. Menjaga kekompakan tim. Kita belajar percaya bahwa setiap anggota berniat baik, saling membantu, dan bukan saling menjatuhkan.
  2. Membuka komunikasi sehat. Kalau ada miskomunikasi atau kesalahan paham karena kurang informasi dan kurang komunikasi, kita bertanya baik-baik, klarifikasi, tabayyun dulu, bukan menyimpan curiga dan menfonis, menduga yang tidak tidak yang justru melemahkan semangat dalam kerjasama. Kalau kerjasama ingin makin kuat dan kompak harusnya makin husnuzon yang dipilih saat berkomunikasi.
  3. Membangun kepercayaan jangka panjang. Usaha tidak bisa dibangun hanya dengan modal uang, tetapi juga dengan modal rasa saling percaya dalam setiap komunikasi yangsedang dibangun dan terus dibangun bersama.
  4. Menumbuhkan rasa tanggung jawab bersama. Jika kita saling husnuzan, semua orang merasa dihargai dan akan lebih semangat menjaga amanah (kepercayaan).

Bahaya Prasangka Buruk (Su’uzan)

Sebaliknya, prasangka buruk adalah racun dalam usaha bersama. Apa akibatnya?

  1. Memicu konflik dan fitnah. Kecurigaan kecil bisa melebar menjadi perpecahan makin besar jika tidak segera dihentikan dengan klarifikasi atau tabayyun atau dengan belajar ilmu yang dibutuhkan.
  2. Menurunkan semangat dan motivasi tim. Orang jadi malas berkontribusi kalau terus dicurigai dan kurang dihargai dalam kerjasama.
  3. Menghambat inovasi dan perkembangan usaha. Tidak ada ruang nyaman untuk mengusulkan ide karena takut disalahpahami karena adanya kurang komunikasi.
  4. Membuat usaha runtuh perlahan. Prasangka buruk bisa mematikan semangat kebersamaan dan akhirnya membubarkan kelompok usaha yang sedang dibangun bersama atau telah dibangun bersama.

Harapan dan Aksi Nyata

Mari kita biasakan husnuzan dalam setiap aktivitas kelompok usaha bersama kita, termasuk saat siapkan bahan baku, produksi, pengemasan, pemasaran, hingga pembagian hasil usaha setiap bulannya.

Sampaikan jika ada yang belum jelas, dan jangan langsung menuduh atau prasangka buruk. Kita semua sedang berproses, saling belajar bersama apa saja yang sedang kita butuhkan masing masing, dan Allah mencintai hamba-Nya yang memperjuangkan persaudaraan, persahabatan, saling tolong menolong (ta’awun), kerjasama, gotong royong..

“Barang siapa yang menutup aib saudaranya, maka Allah akan menutup aibnya di dunia dan akhirat.” (HR. Muslim)

Semoga kelompok usaha kita makin kompak dan berkah, dan bisa menjadi inspirasi bagi kelompok usaha UMKM lainnya di setiap kampung atau desa se DIY dan bahkan di daerah lainnya se Indonesia, bahkan se dunia.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

By MUI PINBAS

PINBAS MUI DIY, pusat inkubasi bisnis syariah. Sebuah lembaga yang kegiatannya mendampingi pelaku usaha UMKM dan Koperasi syariah serta media preneur terutama di DIY

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *