
TSM (Tenang – Senang – Menang) sebagai sikap utama yang dibutuhkan oleh setiap pelaku usaha dalam mewujudkan mimpinya. Tenang hatinya, senang jalani usahanya, dan memang untung usahanya.
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT, yang telah mengajarkan kepada kita pentingnya sabar, syukur, dan semangat dalam setiap perjuangan hidup, termasuk dalam menjalani usaha dan wirausaha. Shalawat serta salam semoga tercurah kepada Rasulullah SAW, yang menjadi teladan dalam ketekunan, kejujuran, dan ketenangan hati dalam berdagang.
Jamaah yang dirahmati Allah,
Dalam dunia usaha, kita menghadapi berbagai dinamika: naik turunnya omset, perubahan pasar, tantangan SDM, dan tekanan persaingan. Di sinilah kita butuh satu modal mental yang kuat, yang bisa kita rumuskan dalam tiga kata pendek tapi dalam maknanya: TSM – Tenang, Senang, Menang.
1. Tenang
Allah SWT berfirman:
“Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenang.” (QS. Ar-Ra’d: 28)
Tenang bukan berarti pasif. Tapi berarti hati tetap stabil, tidak panik saat omset turun, tidak gelisah saat ditunda bayar, tidak meledak-ledak saat tim melakukan kesalahan.
👉 Tenang karena yakin bahwa rezeki datang dari Allah, bukan semata dari manusia.
Tenang juga menciptakan kebijakan dalam mengambil keputusan, dan menjadi daya tarik tersendiri dalam memimpin tim atau menarik pelanggan.
2. Senang
Rasulullah SAW bersabda:
“Wajah yang tersenyum kepada saudaramu adalah sedekah.” (HR. Tirmidzi)
Senang bukan hanya soal gembira karena untung, tapi rasa syukur yang terus hidup dalam proses usaha.
👉 Pelaku usaha yang bersikap senang:
- Tidak gampang mengeluh
- Mudah bergaul dan dipercaya
- Menciptakan suasana kerja yang nyaman dan penuh semangat
Senang adalah energi positif yang menular ke pelanggan, tim, bahkan semesta.
3. Menang
“Barangsiapa bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan menjadikan jalan keluar baginya dan memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka.” (QS. At-Talaq: 2-3)
Menang adalah buah dari sikap tenang dan senang. Bukan hanya menang secara materi, tetapi menang secara spiritual:
- Menang dalam mengendalikan emosi
- Menang dalam menjaga kejujuran
- Menang dalam meraih keberkahan
👉 Menang bukan hanya karena omset tinggi, tapi karena hidup dan usaha kita diridhai Allah.
Harapan:
TSM – Tenang, Senang, Menang adalah sikap utama pelaku usaha sejati.
Tenang saat diuji.
Senang dalam proses.
Dan insyaAllah, menang dalam hasil yang berkah.
Mari kita jaga tiga sikap ini sebagai kekuatan ruhiyah dalam setiap langkah usaha kita.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Sahabat Nabi: Hidup Tanpa Stres, Tanpa Galau, Tanpa Gelisah, Tanpa Iri Dengki
Belajar Jiwa Tenang dari Sahabat Nabi”
Segala puji bagi Allah SWT, yang telah memberikan kepada kita suri teladan terbaik dalam pribadi Rasulullah SAW dan para sahabatnya yang mulia. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga, dan para sahabatnya yang setia hingga akhir hayat.
Jamaah yang dirahmati Allah,
Pernahkah kita merenung: mengapa para sahabat Nabi tidak stres, tidak galau, tidak gelisah, dan tidak iri dengki, meskipun mereka menghadapi tantangan besar, hidup dalam kesederhanaan, bahkan kadang penuh ancaman?
Jawabannya ada pada keteguhan iman dan kelurusan hati mereka. Mereka bukan manusia tanpa masalah, tapi mereka punya cara pandang yang benar terhadap kehidupan.
1. Tidak Stres – Karena Tahu Siapa yang Mengatur Rezeki
Sahabat Nabi, seperti Abu Bakar dan Abdurrahman bin Auf, tidak pernah stres soal harta. Mereka tahu, rezeki itu dijamin Allah. Mereka bekerja keras, tapi hatinya tetap tenang.
“Jika kamu bertawakal kepada Allah dengan sebenar-benarnya, niscaya Allah akan memberi rezeki sebagaimana burung diberi rezeki…” (HR. Tirmidzi)
2. Tidak Galau – Karena Yakin Takdir Allah Pasti Baik
Sahabat Nabi tidak galau ketika ujian datang. Lihatlah Bilal bin Rabah yang disiksa di padang pasir, tapi lisannya tetap menyebut “Ahad… Ahad…”.
Mereka yakin, hidup di dunia hanya sementara, dan takdir Allah selalu lebih baik dari rencana manusia.
3. Tidak Gelisah – Karena Selalu Ingat Allah
Mereka selalu menjaga dzikir, shalat, dan kebersamaan dengan Rasulullah SAW. Ketenangan mereka lahir dari hati yang selalu terkoneksi dengan langit.
Allah berfirman:
“Ketahuilah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenang.” (QS. Ar-Ra’d: 28)
4. Tidak Iri dan Dengki – Karena Ikhlas dan Ridha
Mereka bahagia melihat saudaranya sukses. Tidak ada iri hati antara Umar, Abu Bakar, Utsman, dan Ali.
Karena mereka tahu, setiap orang punya jatah rezekinya masing-masing.
Rasulullah bersabda:
“Hati-hatilah kalian dari hasad, karena hasad itu memakan kebaikan seperti api membakar kayu bakar.” (HR. Abu Dawud)
Harapan: Belajar Jiwa Lapang dari Sahabat
Kalau kita ingin hidup tenang, tidak mudah stres, tidak gampang iri, belajarlah dari para sahabat.
✔️ Perkuat iman
✔️ Perbanyak dzikir
✔️ Sibukkan diri dengan kebaikan
✔️ Ridha terhadap takdir
Mereka adalah manusia seperti kita. Tapi bedanya, mereka punya hati yang terikat kuat pada Allah.
Mari kita usahakan hati yang bersih, agar hidup kita juga tidak mudah goyah.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
