
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Bismillahirrahmanirrahim. Alhamdulillahi Rabbil ‘Alamin, segala puji bagi Allah yang Maha Mengetahui segala usaha hamba-Nya, baik yang tampak maupun yang tersembunyi.
Shalawat dan salam semoga tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad ﷺ, teladan utama dalam keteguhan, keikhlasan, dan kesabaran dalam menjalani hidup, walau sering kali tidak diakui oleh kaumnya.
Saudaraku yang dirahmati Allah,
Tema kultum kita kali ini adalah: “5 Bukti Kita Tetap Berguna Meski Tanpa Pengakuan Orang Lain”
Karena dalam hidup ini — apalagi saat menjalani usaha, berdagang, ataupun aktivitas dakwah dan sosial — tidak semua perjuangan kita mendapat tepuk tangan.
Tapi apakah itu berarti kita tidak berharga?
Jawabannya: Tidak.
Berikut 5 bukti nyata bahwa kita tetap berguna meskipun tidak mendapat pengakuan dari manusia:
1. Tetap Berusaha Meski Tidak Diperhatikan
Allah berfirman dalam QS. At-Taubah ayat 105:
“Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu…”
Banyak di antara kita terus bekerja, berjualan, melayani pelanggan, atau mengerjakan proyek dengan sungguh-sungguh — tanpa satu pun yang memuji.
Namun justru di sanalah terletak ketulusan dan integritas diri kita yang nyata dan menyala.
Berjuang tanpa sorotan adalah bentuk keteguhan iman.
Itu membuktikan bahwa kita bekerja karena Allah, bukan karena ingin dilihat manusia (ikhlas).
2. Peduli Meski Tidak Diapresiasi
Rasulullah ﷺ bersabda:
“Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain.” (HR. Ahmad)
Kadang kita memberi bantuan, waktu, atau perhatian kepada orang lain — tapi balasannya adalah lupa, bahkan pengkhianatan. Namun jangan berhenti peduli.
Karena kepedulian tanpa pamrih adalah ciri hati yang mulia, dan nilai itu tidak perlu stempel dari manusia, cukup Allah yang tahu.
3. Mampu Bangkit dari Kegagalan
Kegagalan bukan tanda lemah, melainkan ladang pembelajaran.
Dalam QS. Al-Insyirah, Allah menjanjikan:
“Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan.”
Jika kamu pernah jatuh, bangkrut, atau ditolak berkali-kali — tetapi kamu masih berdiri dan melanjutkan langkah, itu adalah bukti kamu berharga.
Tidak semua orang punya daya juang sebesar itu.
4. Terus Belajar dan Bertumbuh
Belajar tanpa sanjungan, berkembang meski tidak ada yang melihat — itulah bukti bahwa kita menghargai diri kita sendiri.
Rasulullah ﷺ bersabda:
“Barang siapa yang hari ini lebih baik dari kemarin, maka ia adalah orang yang beruntung.”
(HR. Bukhari)
Orang yang terus memperbaiki diri — walau tak disorot kamera atau dipuji netizen — adalah orang yang benar-benar bernilai di sisi Allah.
5. Menjaga Nilai dan Prinsip Hidup
Di tengah dunia yang makin pragmatis, menjaga prinsip kejujuran, amanah, dan adab adalah perjuangan besar.
Terkadang kita tergoda mengubah sikap demi “like” dan “pengakuan”, tapi itu bukan jalan orang beriman.
Rasulullah ﷺ bersabda:
“Tinggalkan apa yang meragukanmu, ambillah apa yang tidak meragukanmu. Kejujuran membawa pada ketenangan.” (HR. Tirmidzi)
Kita tetap berguna saat berani berkata “tidak” untuk sesuatu yang tidak sesuai prinsip kita.
Harapan:
💡 Pertama, kondisi diabaikan tidak mengurangi nilai diri. Harga diri kita bukan ditentukan oleh pujian orang lain, tetapi oleh sikap dan pilihan kita setiap hari.
💡 Kedua, ketekunan, integritas, kepedulian, dan konsistensi adalah nilai sejati dalam menjalani hidup dan usaha.
💡 Ketiga, kegagalan adalah bagian dari proses menjadi insan tangguh dan dicintai Allah.
💡 Teruslah mencintai Allah, bahkan ketika dunia tak mengenali siapa kita.
Wallahu a’lam bishshawab.
Semoga Allah selalu menjaga hati kita tetap ikhlas dan semangat dalam berjuang.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
