Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Saudaraku yang dirahmati Allah,
Hari ini kita akan membahas satu topik penting yang sering terjadi di tengah masyarakat, yaitu fitnah. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an:

وَالْفِتْنَةُ أَشَدُّ مِنَ الْقَتْلِ
“Dan fitnah itu lebih besar (lebih kejam) daripada pembunuhan.”
(QS. Al-Baqarah: 191)

Apa Itu Fitnah?

Secara bahasa, fitnah berarti ujian atau cobaan. Namun dalam konteks ayat ini, fitnah diartikan sebagai tuduhan tanpa bukti, penyebaran kebohongan, adu domba, dan tindakan yang menimbulkan perpecahan di tengah umat.

Fitnah bisa menghancurkan karakter seseorang, menimbulkan konflik, dan bahkan menciptakan perang serta pembunuhan massal. Dampaknya bisa lebih luas dan menghancurkan daripada satu tindakan pembunuhan secara fisik. Maka tidak heran jika Allah menyebut bahwa fitnah lebih kejam daripada pembunuhan.

Contoh Fitnah di Era Digital

Hari ini, kita hidup di era digital. Informasi menyebar dalam hitungan detik. Tapi sayangnya, tidak semua informasi itu benar. Banyak yang hoaks, manipulatif, bahkan disebarkan oleh tokoh yang berpengaruh.

Sebagai contoh: ada tokoh berilmu, memiliki jutaan pengikut, menyatakan bahwa Pemimpin Iran adalah sekutu Amerika dan Israel.

Pertanyaannya:

  • Apakah pernyataan itu faktual dan teruji?
  • Atau hanya opini, asumsi, atau bahkan emosi pribadi?
  • Apa dampaknya bagi persatuan umat, khususnya dalam melihat tragedi genosida yang terjadi di Gaza, Palestina?

Yang sangat memprihatinkan, tokoh itu justru diam terhadap pembantaian nyata yang terjadi di Gaza, sedangkan pihak yang dituduh justru berdiri paling depan membela Palestina, melawan Israel dan Amerika.

IRAN—baik secara politik, militer, maupun diplomatik—menjadi garda terdepan dalam menghadapi Zionisme Israel, bahkan berani mengangkat senjata dan mengutuk kejahatan perang mereka. Bukankah ini bukti nyata, dibandingkan hanya narasi tanpa data? Nikmat Tuhan mu yang mana lagi yang kau dustakan?

Pelajaran dari Rasulullah ﷺ

Rasulullah ﷺ bersabda:

“Cukuplah seseorang dikatakan berdosa jika ia menyampaikan semua yang didengarnya.”
(HR. Muslim)

Artinya, tidak semua yang kita dengar boleh langsung kita sebarkan, apalagi jika belum jelas kebenarannya. Ini bisa menjadi ghibah, fitnah, bahkan dosa besar, baik dilakukan secara lisan maupun melalui media sosial.

Dampak Fitnah: Perpecahan Umat

Fitnah bisa menghancurkan:

  • 🧕🏻 Ukhuwah Islamiyah antar sesama Muslim,
  • 📉 Kepercayaan umat terhadap ulama dan tokoh,
  • 🕊️ Persatuan dalam menghadapi musuh bersama.

Saat umat terpecah karena fitnah, musuh Islam semakin leluasa menindas, menjajah, dan membantai umat Islam, seperti yang terjadi di Gaza Palestina sejak 2024 hingga kini, 2025.

Sikap Kita: Waspada dan Tabayyun

  1. Jangan mudah percaya berita. Lakukan tabayyun (klarifikasi), sebagaimana perintah Allah dalam QS. Al-Hujurat: 6.
  2. 🛑 Jangan ikut menyebar narasi kebencian dan tuduhan yang memecah belah umat.
  3. 🤝 Jaga ukhuwah Islamiyah.
  4. 📢 Utamakan persatuan dalam kebenaran, bukan dalam emosi.

Harapan untuk Kita Semua

Mari kita jaga lisan, tulisan, dan jari-jari kita dari menyebarkan fitnah. Jangan sampai kita menjadi penyebab hancurnya persatuan umat. Karena fitnah lebih kejam daripada pembunuhan, dan setiap ucapan kita akan dipertanggungjawabkan di hadapan Allah SWT.

“Barangsiapa menutupi aib saudaranya, Allah akan menutupi aibnya di hari kiamat.”
(HR. Muslim)

Wallahu a’lam bish-shawab.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

By MUI PINBAS

PINBAS MUI DIY, pusat inkubasi bisnis syariah. Sebuah lembaga yang kegiatannya mendampingi pelaku usaha UMKM dan Koperasi syariah serta media preneur terutama di DIY

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *