Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Jamaah yang dirahmati Allah,
Dalam kehidupan berbangsa dan berorganisasi, tidak jarang kita menjumpai pemimpin atau pejabat yang tidak jujur, berbohong, atau menyalahgunakan amanah. Lalu bagaimana seharusnya sikap seorang pemimpin yang melihat ketidakjujuran itu?

1. Menegakkan Amar Ma’ruf dan Nahi Munkar

Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:

“Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar. Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung.”
(QS. Ali Imran: 104)

Pemimpin yang beriman tidak boleh diam ketika melihat pemimpin lain berbuat kebohongan atau pengkhianatan. Ia harus menegur dengan cara yang bijak dan memperjuangkan kebenaran demi keadilan rakyat.

2. Berani Mengingatkan dengan Lembut dan Bijak

Nabi Musa dan Harun diberi amanat oleh Allah untuk menegur Fir’aun. Tapi perhatikan cara Allah menyuruh mereka:

“Pergilah kamu berdua kepada Fir’aun, sesungguhnya dia telah melampaui batas. Maka berbicaralah kepadanya dengan kata-kata yang lemah lembut, mudah-mudahan ia sadar atau takut.”
(QS. Thaha: 43–44)

Jika kepada Fir’aun saja diminta berbicara lemah lembut, apalagi kepada sesama pemimpin. Maka pemimpin harus berani menegur, namun dengan hikmah dan adab.

3. Tidak Membiarkan Kemungkaran Terus Berlangsung

Diamnya pemimpin atas kebohongan adalah bentuk pembiaran kemungkaran. Rasulullah ﷺ bersabda:

“Barangsiapa di antara kalian melihat kemungkaran, maka ubahlah dengan tangannya (kekuasaan). Jika tidak mampu, maka dengan lisannya. Jika tidak mampu juga, maka dengan hatinya, dan itu adalah selemah-lemahnya iman.”
(HR. Muslim)

Seorang pemimpin memiliki kewenangan dan pengaruh. Maka ia wajib meluruskan kesalahan dan menegakkan nilai kejujuran dan amanah di lingkungannya.

4. Memberi Teladan dan Tidak Ikut Membenarkan Kesalahan

Pemimpin yang diam atau membela pemimpin lain yang tidak jujur akan ikut menanggung dosa sosial. Sebaliknya, pemimpin sejati justru menjadi teladan kejujuran dan keberanian moral.

“Sesungguhnya sebaik-baik pemimpin kalian adalah yang kalian cintai dan mereka pun mencintai kalian… dan seburuk-buruk pemimpin kalian adalah yang kalian benci dan mereka pun membenci kalian…”
(HR. Muslim)

Harapan:

Saudaraku, menjadi pemimpin adalah amanah yang berat. Jika melihat pemimpin lain melakukan kebohongan atau ketidakjujuran, maka tugas kita sebagai sesama pemimpin adalah:

✅ Menasihati dengan adab,
✅ Menegakkan nilai Islam,
✅ Tidak membiarkan kemungkaran,
✅ Dan menjadi teladan kebenaran.

Jangan pernah takut menyuarakan kebenaran. Karena diam terhadap kemungkaran adalah bentuk pengkhianatan terhadap rakyat dan terhadap Allah.

Wallahu a’lam bish-shawab.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

By MUI PINBAS

PINBAS MUI DIY, pusat inkubasi bisnis syariah. Sebuah lembaga yang kegiatannya mendampingi pelaku usaha UMKM dan Koperasi syariah serta media preneur terutama di DIY

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *