
Azmi Muhammad Islam, SE, M.Sc, Dosen FEB UMY dan Jumarodin, MM, Ketua PINBAS MUI DIY.
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Saudaraku yang dirahmati Allah,
Saat ini, kesadaran masyarakat untuk mengonsumsi produk halal semakin meningkat. Bukan hanya karena perintah agama, tetapi juga karena harapan akan keamanan, kebersihan, dan keberkahan dari produk yang kita konsumsi. Dalam konteks inilah, kehadiran Sistem Jaminan Produk Halal (SJPH) menjadi sangat penting. Tapi tahukah kita, bahwa memastikan produk halal itu bukan hanya tugas ulama atau pemerintah saja?
Produk Halal adalah Amanah dan Tanggung Jawab Bersama
Allah SWT berfirman dalam QS. Al-Baqarah: 168:
“Wahai manusia, makanlah dari (makanan) yang halal lagi baik yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan.”
Halal bukan sekadar label. Halal adalah amanah. Dan menjaga amanah tidak bisa sendirian. Maka muncullah sistem jaminan halal yang melibatkan banyak pihak dalam satu kesatuan peran.
Peran Bersama dalam Sistem Jaminan Produk Halal (SJPH)
Berikut ini beberapa komponen penting dalam menjamin produk halal di Indonesia:
🔹 BPJPH (Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal)
Sebagai lembaga negara di bawah Kementerian Agama, BPJPH berwenang mengatur, membina, dan mengawasi pelaksanaan jaminan produk halal. Mereka menetapkan regulasi dan memberikan sertifikat halal.
🔹 LPH (Lembaga Pemeriksa Halal)
LPH bertugas melakukan audit halal ke lokasi usaha, memeriksa bahan baku, proses produksi, hingga kebersihan alat dan fasilitas. Mereka adalah “mata” yang memastikan standar halal dipenuhi.
🔹 P3H (Pendamping Proses Produk Halal)
Mereka adalah pendamping UMKM, pelaku usaha kecil, dan industri rumahan agar bisa menyiapkan dokumen halal, menyusun manual SJPH, hingga memudahkan proses sertifikasi halal. Peran ini sangat penting di lapangan.
🔹 PH (Penyelia Halal)
Ini adalah penanggung jawab internal di perusahaan atau UMKM yang memastikan proses produksi selalu sesuai standar halal. Setiap hari, merekalah “penjaga halal” di tempat produksi.
🔹 Masyarakat & Konsumen
Kita sebagai pembeli juga punya tanggung jawab. Dengan memilih produk halal, kita turut menguatkan ekosistem halal. Sikap selektif dan edukatif dari konsumen akan mendorong pelaku usaha ikut memperhatikan kehalalan produknya.
Dampak Sistem Halal yang Terjamin: Rasa Aman dan Nyaman
Dengan adanya sistem jaminan halal yang terintegrasi:
- Masyarakat menjadi tenang dan yakin dalam mengonsumsi produk.
- Pelaku usaha terdorong untuk bertanggung jawab dan profesional.
- Indonesia makin siap menjadi pusat industri halal dunia.
Halalan Thoyyiban: Lebih dari Sekadar Label
Produk yang sudah bersertifikat halal memberikan rasa aman, namun lebih dari itu, kita berharap semua pihak tetap menjaga nilai thoyyib:
- Tidak cukup hanya halal, tapi juga harus bersih, sehat, dan aman, tidak merusak lingkungan.
- Usaha halal pun harus menjauhi riba, penipuan, dan eksploitasi tenaga kerja.
Harapan: Mari Kita Dukung dan Kawal Produk Halal
Mari, kita semua—ulama, pemerintah, pengusaha, pendamping, penyelia, dan masyarakat—bersinergi menjaga kehalalan dan kebaikan produk di sekitar kita. Jangan biarkan halal hanya menjadi simbol, tapi harus menjadi sistem dan semangat bersama.
Karena produk halal bukan hanya soal hukum, tapi juga soal rasa aman, keberkahan, dan tanggung jawab sosial.
Wallahu a’lam bishawab.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
