Kak Juma (PINBAS MUI DIY) dan Ustadz Ridwan Hamidi (Komisi Dakwah MUI DIY) dialog tentang profil dai MUI yang wasathiyah, dan pentingnya sikap wasathiyah dalam dakwah, Senin, 28 Juli 2025.

Kak Juma (PJ PINBAS MUI DIY):
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Ustadz Ridwan, izinkan saya bertanya. Kita tahu bahwa salah satu ciri utama dakwah MUI adalah wasathiyah, atau moderat. Sebenarnya, apa makna wasathiyah itu dalam konteks dakwah?

Ustadz Ridwan Hamidi (Komisi Dakwah MUI DIY):
Wa’alaikumussalam warahmatullah.
Masya Allah, pertanyaan Kak Juma sangat penting. Wasathiyah itu berasal dari kata wasath, yang artinya tengah-tengah, adil, seimbang, tidak ekstrem kiri atau kanan. Dalam dakwah, wasathiyah berarti menyampaikan Islam dengan hikmah, tidak kasar, tidak menyulut kebencian, dan selalu mendorong kebaikan dan kedamaian.

Kak Juma:
Lalu, mengapa dai MUI perlu menjadikan wasathiyah sebagai sikap utama dalam berdakwah?

Ust. Ridwan:
Karena MUI adalah wadah umat Islam yang mewakili semua ormas Islam di Indonesia, maka dai MUI harus menjadi penengah, pemersatu, bukan pemecah belah. Sikap wasathiyah membuat dakwah lebih diterima masyarakat luas, tidak menyulut konflik, dan sesuai dengan prinsip Islam rahmatan lil ‘alamin.

Kak Juma:
Apakah ada contoh dalam Al-Qur’an atau sunnah tentang pentingnya wasathiyah ini?

Ust. Ridwan:
Tentu. Allah berfirman dalam QS. Al-Baqarah ayat 143:
“Wa kadzālika ja‘alnākum ummatan wasathan…”
Artinya: Dan demikian (pula) Kami telah menjadikan kamu (umat Islam) umat yang adil dan pilihan (wasath)…
Rasulullah ﷺ juga selalu mengedepankan kelembutan dalam dakwah, menyapa semua kalangan, dari sahabat hingga para pembenci dengan akhlak mulia.

Kak Juma:
Jadi, dai MUI bukan hanya harus paham agama, tapi juga punya karakter wasathiyah: tenang, adil, santun, dan bijaksana?

Ust. Ridwan:
Benar Kak Juma. Karena masyarakat kita beragam, maka dai harus bisa menjadi jembatan nilai Islam yang damai dan solutif, bukan menyulut perpecahan atau provokasi. Maka MUI sangat menekankan standardisasi dai dengan prinsip wasathiyah ini.

Kak Juma:
Subhanallah. Terima kasih banyak, Ustadz Ridwan Hamidi. Semoga para dai MUI terus menjaga wasathiyah dan menjadi pelita umat di tengah zaman yang penuh tantangan. Semoga dai MUI angkatan ke-41 se Indonesia yang telah ikuti standardisasi pada senin, 28 Juli 2025 di MUI DIY pulang membaawa semangat baru dan harapan baru ikut dukung adanya Indonesia emas yang memandirikan umat dengan kegiatan ekonomi bisnis syariah umat juga bersama PINBAS MUI setempat.

Ust. Ridwan:
Aamiin. Jazakumullah khairan. Semoga kita semua bisa meneladani Rasulullah dalam menyampaikan dakwah dengan hikmah dan kelembutan hati.

Kak Juma:
Aamiin. Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Ust. Ridwan:
Wa’alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh.

By MUI PINBAS

PINBAS MUI DIY, pusat inkubasi bisnis syariah. Sebuah lembaga yang kegiatannya mendampingi pelaku usaha UMKM dan Koperasi syariah serta media preneur terutama di DIY

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *