Regisi pagi, RRI pro1, Rabu pagi, jam 5-6

Drs. Jumarodin, MM, Ketua PINBAS MUI DIY saat dialog religi pagi RRI pro1 Rabu, 27/08/2025, jam 5-6,

1. Makna Umum

  • 80 Tahun Indonesia Merdeka = bangsa kita sudah lama terbebas dari penjajahan politik sejak 1945.
  • 80 Tahun Rakyat Usahanya Merdeka = kemerdekaan itu seharusnya juga dirasakan nyata dalam bidang ekonomi dan usaha rakyat.

👉 Jadi, tema ini menegaskan bahwa kemerdekaan tidak cukup hanya di bidang politik, tetapi harus diwujudkan juga dalam kemerdekaan ekonomi: rakyat bisa berusaha secara adil, mandiri, dan sejahtera di negeri sendiri.


2. Pesan Utama Tema

  • Hak rakyat untuk berusaha dijamin UUD 1945 (Pasal 27 & 33).
  • Rakyat tidak boleh menjadi “penonton” di negeri sendiri, tetapi harus jadi pelaku utama ekonomi nasional.
  • Usaha rakyat (UMKM, koperasi, petani, nelayan, pedagang kecil, jama’ah masjid) harus bebas dari hambatan: monopoli, dominasi asing, dan praktik usaha tidak adil.
  • Merdeka dalam usaha berarti usaha rakyat halal, mandiri, berdaulat, dan gotong royong.

3. Relevansi di Usia 80 Tahun Merdeka

  • Setelah 80 tahun, saatnya kita refleksi: apakah rakyat sudah merdeka dalam usahanya?
  • Jika belum, maka perjuangan kemerdekaan harus diteruskan dalam bentuk pemberdayaan ekonomi umat.
  • Masjid, pesantren, desa, UMKM, koperasi, dan komunitas lokal harus menjadi basis ekonomi rakyat.

4. Harapan dari Tema

  • Pemerintah, masyarakat, dan jama’ah masjid sama-sama bergerak untuk:
    1. Memerdekakan usaha rakyat dari kemiskinan & ketergantungan.
    2. Menguatkan ekonomi syariah, koperasi, dan UMKM halal.
    3. Membangun ekonomi yang berkeadilan & bermartabat untuk Indonesia Emas 2045.

📌 Singkatnya, tema ini bermaksud mengingatkan: Kemerdekaan politik sudah kita raih 80 tahun lalu, kini saatnya memastikan rakyat juga benar-benar merdeka dalam usahanya, sejahtera di negeri sendiri, dan tidak tertindas oleh sistem ekonomi yang tidak adil.

30 contoh usaha pemberdayaan ekonomi bisnis rakyat/umat di Indonesia setelah 80 tahun merdeka, yang bisa menjadi inspirasi gerakan kemandirian ekonomi umat mulai tahun 2025, makin masif.


30 Contoh Usaha Pemberdayaan Ekonomi Bisnis Rakyat/Umat

A. Usaha Berbasis Masjid & Jama’ah

  1. Badan Usaha Milik Masjid (BUMM) – koperasi syariah jama’ah.
  2. Pasar Halal Masjid mingguan/bulanan.
  3. Katering Jama’ah Masjid untuk hajatan dan acara komunitas.
  4. Gerai Produk UMKM Jama’ah (warung, minimarket syariah).
  5. Layanan wisata religi & umrah berbasis masjid.

B. Usaha UMKM Halal & Kuliner

  1. Warung makan halal & sehat (nasi box, warung tenda).
  2. Produk olahan lokal (bakpia, tempe, keripik singkong, mie lethek).
  3. Minuman herbal & jamu modern (sehat berbasis herbal).
  4. Produk roti, kue, dan snack halal untuk pasar sekolah & kampus.
  5. RPU & RPH halal (rumah potong unggas/hewan sesuai syariah).

C. Usaha Pertanian, Pangan & Desa

  1. Pertanian organik jama’ah desa.
  2. Kebun hidroponik masjid/desa.
  3. Peternakan kambing & sapi qurban berbasis koperasi.
  4. Budidaya ikan air tawar (lele, nila, gurame).
  5. Program ketahanan pangan masjid (beras jama’ah).

D. Usaha Ekonomi Kreatif & Digital

  1. Marketplace halal online untuk produk UMKM jama’ah.
  2. Media dakwah & bisnis digital (podcast, konten islami).
  3. Jasa desain grafis islami & percetakan.
  4. Platform e-learning ekonomi syariah & UMKM.
  5. Toko online produk jama’ah (dropship/reseller).

E. Usaha Jasa & Keterampilan

  1. Koperasi simpan pinjam syariah untuk anggota jama’ah.
  2. Laundry halal & jasa kebersihan islami.
  3. Travel syariah & homestay desa wisata.
  4. Transportasi komunitas (ojek syariah/jama’ah).
  5. Workshop keterampilan (menjahit, bordir, kerajinan tangan).

F. Usaha Sosial & Lingkungan

  1. Bank Sampah Masjid dengan produk daur ulang.
  2. Produk ramah lingkungan & halal (sabun, pembersih, parfum).
  3. Gerakan wakaf produktif (sawah wakaf, ruko wakaf, ternak wakaf).
  4. Pusat layanan kesehatan jama’ah (klinik herbal, bekam, posyandu).
  5. Ekowisata & desa wisata kreatif unggul berbasis kearifan lokal.

Dengan 30 contoh usaha ini, umat bisa benar-benar merasakan kemerdekaan ekonomi setelah 80 tahun Indonesia merdeka: usaha mandiri, halal, adil, dan berbasis gotong royong.

30 Contoh Masjid sebagai Basis Ekonomi Bisnis Syariah UMKM

A. Bidang Perdagangan & Kuliner

  1. Pasar Halal Masjid – bazar rutin UMKM jamaah dengan produk halal & thayyib.
  2. Koperasi Syariah Jamaah Masjid – menyediakan kebutuhan pokok, sembako, alat ibadah.
  3. Warung/Kantin Masjid – makanan-minuman sehat & halal untuk jamaah dan musafir.
  4. Gerai Produk UMKM Jamaah – kerajinan, pakaian muslim, herbal, dll.
  5. Toko Online Jamaah Masjid – platform digital bersama berbasis masjid untuk pemasaran produk.

B. Bidang Jasa & Layanan

  1. Layanan Jasa Kebersihan Islami – dikelola pemuda masjid.
  2. Jasa Fotografi & Videografi Islami – dokumentasi acara masjid & jamaah.
  3. Layanan Jasa Transportasi Syariah – antar jemput jamaah & wisatawan halal.
  4. Layanan PPOB (Pulsa, Token, Bayar Tagihan) di area masjid.
  5. Jasa Penitipan Anak (TPA Masjid) – edukasi & bisnis syariah.

C. Bidang Pertanian & Peternakan

  1. Urban Farming di Lahan Masjid – sayur organik, hidroponik, vertikultur.
  2. Ternak Lele/Mujair di Kolam Masjid – hasil untuk jamaah & ekonomi.
  3. Budidaya Madu & Herbal – lebah madu, jahe merah, kunyit, dll.
  4. Kebun Wakaf Produktif – dikelola masjid, hasil untuk kesejahteraan jamaah.
  5. Bank Pangan Jamaah Masjid – stok beras, sayur, daging dari petani/UMKM sekitar.

D. Bidang Pendidikan & Literasi Ekonomi

  1. Kursus Digital Marketing UMKM di aula masjid.
  2. Klinik Bisnis Syariah – konsultasi usaha halal jamaah.
  3. Pelatihan Kewirausahaan Santri & Pemuda Masjid.
  4. Sekolah/Madrasah Entrepreneur Masjid.
  5. Literasi Halal (Produk & Sertifikasi) – bimbingan bagi UMKM.

E. Bidang Keuangan & Kesejahteraan

  1. BMT Masjid (Baitul Maal wat Tamwil Syariah).
  2. Layanan Tabungan & Pembiayaan Syariah untuk jamaah.
  3. Dana Bergulir Usaha Jamaah dari kas infaq/zakat.
  4. Asuransi Syariah Berjamaah berbasis solidaritas jamaah.
  5. Layanan ZISWAF Produktif – zakat, infaq, wakaf dikelola untuk usaha produktif.

F. Bidang Wisata, Kesehatan & Sosial

  1. Masjid sebagai Destinasi Wisata Religi Halal.
  2. Klinik Kesehatan Islami – pengobatan herbal, bekam, ruqyah syar’iyyah.
  3. Layanan Homestay Syariah – rumah jamaah untuk wisatawan muslim.
  4. Pusat Oleh-oleh Halal Masjid.
  5. Ekspo UMKM Jamaah Masjid se-Kota/Daerah – event tahunan masjid.

📌 Inti Konsep:
Masjid bukan hanya pusat ibadah ritual, tetapi juga pusat peradaban umat, termasuk ekonomi bisnis syariah. Dengan model ini, masjid menjadi:

  • Pusat spiritual → menguatkan iman.
  • Pusat sosial → menguatkan ukhuwah.
  • Pusat ekonomi → menguatkan kemandirian umat.

By MUI PINBAS

PINBAS MUI DIY, pusat inkubasi bisnis syariah. Sebuah lembaga yang kegiatannya mendampingi pelaku usaha UMKM dan Koperasi syariah serta media preneur terutama di DIY

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *