Kultum: Masjid sebagai Pusat Gerakan Jamaah Umat Mandiri (Berlandaskan 10 Poin Inti Doa Keselamatan) yang selalu dimohonkan oleh setiap umat

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kita nikmat iman, Islam, dan kesempatan untuk berkumpul di rumah-Nya, masjid yang mulia ini. Shalawat serta salam semoga selalu tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat, dan umatnya yang istiqamah mengikuti ajaran beliau hingga akhir zaman.

Hadirin yang dirahmati Allah,

Masjid bukan hanya tempat ibadah ritual (baitullah), tetapi pusat peradaban umat Islam (baitut tarbiyah, baitud dakwah, dll). Di masa Rasulullah SAW, masjid menjadi pusat dakwah (baitu dakwah), pendidikan (baitut tarbiyah), kesehatan (baitusy syifaa), ekonomi (baitul mu’ammalah), dan sosial (khodimul ummah/ baitus safar). Semangat itu yang perlu kita hidupkan kembali agar jamaah menjadi mandiri secara iman, ilmu, dan amal (ekonomi).

Gerakan ini dapat kita wujudkan melalui 10 poin inti doa keselamatan yang selalu kita panjatkan dalam kehidupan sehari-hari:

1. Salamatan fiddin (Keselamatan dalam agama)

Masjid harus menjadi pusat penguatan aqidah (Baitullah). Melalui shalat berjamaah, majelis taklim, dan pelatihan imam, kita jaga keistiqamahan iman dan ibadah jamaah.

2. ‘Afiyatan fil jasad (Kesehatan jasmani)

Masjid menjadi tempat gerakan Baitusy Syifa, yakni klinik jamaah, pengobatan herbal, kebersihan lingkungan, serta budidaya TOGA. Jamaah sehat, ibadah kuat.

3. Ziyadatan fil ‘ilmi (Tambahan ilmu)

Masjid melahirkan Baitut Tarbiyah, pusat pendidikan umat. Ada ngaji rutin, pelatihan UMKM, pembelajaran bahasa, dan pengembangan keterampilan bisnis. Ilmu menjadi cahaya kehidupan jamaah.

4. Barokatan fir rizqi (Keberkahan rezeki)

Melalui Baitul Maal dan Baitul Mu’ammalah, jamaah membangun gerakan ekonomi masjid. Koperasi, BMT, dan Holding UMKM antarjamaah dikelola dengan tertib dan berbasis data agar umat sejahtera dan mandiri.

5. Taubatan qoblal maut (Taubat sebelum mati)

Gerakan Baitud Dakwah, yaitu penguatan ketaatan kepada syariat. Ada dzikir, kajian taubat, dan santunan untuk muallaf. Dakwah menjadi denyut nadi kehidupan jamaah.

6. Rahmatan ‘indal maut (Kasih sayang saat wafat)

Masjid menjadi Baitus Siyasah, pusat kepedulian sosial. Jamaah membantu pengurusan jenazah, menolong yang terkena musibah, dan saling menebar kasih antar sesama.

7. Maghfirotan ba’dal maut (Ampunan setelah mati)

Melalui Baituz Zikir, jamaah memperbanyak doa, talqin, tahlil, dan dzikir bersama. Mendoakan yang telah wafat menjadi bukti ukhuwah yang abadi.

8. Hawwin ‘alaina (Keringanan dalam ujian hidup)

Gerakan Baitul Akhlaq, yaitu pembinaan karakter dan keteladanan. Jamaah belajar menjadi pribadi santun, sabar, dan jujur, meneladani akhlak Rasulullah SAW.

9. Najaatan minan nar (Selamat dari neraka)

Masjid menjadi Baitut Taubat, tempat kembali kepada Allah. Jamaah diajak meninggalkan maksiat dan memperbaiki diri agar selamat dunia dan akhirat.

10. ‘Afwan ‘indal hisab (Ampunan saat perhitungan amal)

Gerakan Baitul Muhasabah, yaitu audit diri dan sistem ekonomi halal. Jamaah diajak jujur dalam usaha, transparan dalam laporan, dan adil dalam muamalah.

Hadirin sekalian,

Jika sepuluh gerakan ini hidup di masjid, maka insyaAllah masjid kita bukan hanya tempat sujud, tetapi pusat gerakan jamaah umat mandiri — umat yang kuat aqidahnya, sehat jasadnya, luas ilmunya, berkah rezekinya, dan selamat dunia akhiratnya.

Semoga Allah menjadikan kita bagian dari jamaah yang aktif membangun masjid dan memakmurkan umat.

Wallahu a’lam bish-shawab.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

MASJID SEHAT, MASJID MANDIRI

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Alhamdulillahi rabbil ‘alamin. Segala puji bagi Allah yang telah memuliakan kita dengan Islam dan menempatkan masjid sebagai pusat kehidupan umat. Shalawat dan salam semoga tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, suri teladan bagi umat yang membangun peradaban dari masjid Nabawi.

Hadirin jamaah yang dimuliakan Allah,

Masjid bukan sekadar bangunan untuk shalat. Masjid adalah pusat kehidupan umat (markazul ummah) — tempat lahirnya ilmu, ekonomi, kepemimpinan, dan kesejahteraan.

Sebagaimana firman Allah SWT:

“Sesungguhnya yang memakmurkan masjid-masjid Allah hanyalah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian…”
(QS. At-Taubah: 18)

Makmur artinya hidup, aktif, bermanfaat — bukan hanya untuk shalat, tapi juga untuk membangun umat.

🕌 Masjid Sehat dan Mandiri

Masjid sehat adalah masjid yang:

  1. Jamaahnya aktif dan harmonis,
  2. Kegiatannya menyentuh seluruh aspek kehidupan,
  3. Manajemennya terbuka, rapi, dan penuh amanah.

Masjid mandiri adalah masjid yang mampu:

  • Mengelola dana umat dengan profesional,
  • Menggerakkan ekonomi jamaah melalui koperasi, BMT, dan usaha halal,
  • Menguatkan pendidikan, kesehatan, dan sosial umat tanpa tergantung pihak luar.

Masjid sehat dan mandiri ini sejalan dengan 10 poin inti doa keselamatan yang selalu dimohonkan umat dalam kehidupan sehari-hari.

🌿 10 Pesan Gerakan Jamaah Umat Mandiri

  1. Salamatan fiddinKeselamatan dalam agama
    ➤ Gerakan aqidah: shalat berjamaah, kajian rutin, dan pelatihan imam.
    (Masjid sebagai Baitullah)
  2. ‘Afiyatan fil jasadKesehatan jasmani
    ➤ Gerakan kesehatan: klinik jamaah, kebersihan, TOGA.
    (Masjid sebagai Baitusy Syifa)
  3. Ziyadatan fil ‘ilmiPenambahan ilmu
    ➤ Gerakan pendidikan: pengajian, pelatihan UMKM, skill, literasi digital.
    (Masjid sebagai Baitut Tarbiyah)
  4. Barokatan fir rizqiKeberkahan rezeki
    ➤ Gerakan ekonomi jamaah: koperasi, BMT, holding UMKM.
    (Masjid sebagai Baitul Maal dan Baitul Mu’ammalah)
  5. Taubatan qoblal mautTaubat sebelum mati
    ➤ Gerakan dakwah: penguatan iman, taat syariat, santunan muallaf.
    (Masjid sebagai Baitud Dakwah)
  6. Rahmatan ‘indal mautKasih sayang saat wafat
    ➤ Gerakan sosial: bantu musibah, layanan jenazah, kepedulian.
    (Masjid sebagai Baitus Siyasah)
  7. Maghfirotan ba’dal mautAmpunan setelah mati
    ➤ Gerakan doa: dzikir, tahlil, doa bersama.
    (Masjid sebagai Baituz Zikir)
  8. Hawwin ‘alainaKeringanan ujian hidup
    ➤ Gerakan akhlak: pembinaan karakter dan keteladanan.
    (Masjid sebagai Baitul Akhlaq)
  9. Najaatan minan narSelamat dari neraka
    ➤ Gerakan taubat: tinggalkan maksiat, perbanyak amal.
    (Masjid sebagai Baitut Taubat)
  10. ‘Afwan ‘indal hisabAmpunan di hari hisab
    ➤ Gerakan muhasabah: audit diri, kejujuran ekonomi, sistem halal.
    (Masjid sebagai Baitul Muhasabah)

🌸 Penutup

Hadirin rahimakumullah,

Jika setiap masjid di Indonesia menjalankan 10 gerakan ini, maka lahirlah Masjid Sehat dan Mandiri — masjid yang menjadi pusat kekuatan iman, ilmu, dan ekonomi umat.

Masjid seperti inilah yang menjadi tiang peradaban Islam, tempat berkumpulnya jamaah yang saling menolong dalam kebaikan dan takwa.

Rasulullah SAW bersabda:
“Sebaik-baik tempat di muka bumi adalah masjid.”
(HR. Muslim)

Mari kita niatkan, mulai hari ini, menjadi jamaah yang memakmurkan masjid, bukan sekadar berkunjung ke masjid.

Wallahu a’lam bish-shawab.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

By MUI PINBAS

PINBAS MUI DIY, pusat inkubasi bisnis syariah. Sebuah lembaga yang kegiatannya mendampingi pelaku usaha UMKM dan Koperasi syariah serta media preneur terutama di DIY

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *