
Dr. Endang Sulistyawati, M.Pd.I, Dosen UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Bismillah. Alhamdulillah, segala puji bagi Allah yang telah memberikan kita kesempatan untuk berjumpa kembali di bulan yang penuh berkah ini. Shalawat dan salam semoga selalu tercurah kepada junjungan kita, Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, beserta keluarga, sahabat, dan para pengikutnya hingga akhir zaman.
Hadirin yang dirahmati Allah,
Pada kesempatan kali ini, mari kita renungkan tentang I’tikaf dan Keutamaan Malam Lailatul Qadar. Dua amalan ini memiliki kedudukan yang sangat istimewa, khususnya di sepuluh malam terakhir bulan Ramadan.
1. Pengertian dan Hukum I’tikaf
I’tikaf adalah berdiam diri di masjid dengan niat beribadah kepada Allah. Amalan ini disunnahkan terutama pada sepuluh malam terakhir Ramadan. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam tidak pernah meninggalkan i’tikaf di malam-malam terakhir Ramadan hingga akhir hayat beliau.
Allah berfirman:
“Dan janganlah kamu campuri mereka (istri-istrimu) sedang kamu beriktikaf dalam masjid.” (QS. Al-Baqarah: 187)
Hadits dari Aisyah radhiyallahu ‘anha juga menegaskan:
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam biasa beritikaf pada sepuluh malam terakhir Ramadan hingga Allah mewafatkan beliau.” (HR. Bukhari dan Muslim)
2. Persiapan dan Cara Menjalani I’tikaf
Untuk menjalani i’tikaf dengan baik, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan:
- Niat yang ikhlas hanya karena Allah.
- Memilih masjid yang aktif digunakan untuk shalat berjamaah.
- Membawa perlengkapan secukupnya seperti Al-Qur’an, sajadah, dan keperluan pribadi.
- Mengisi waktu dengan memperbanyak dzikir, tilawah Al-Qur’an, shalat malam, dan doa.
- Menghindari aktivitas yang tidak bermanfaat atau sia-sia.
3. Keutamaan Malam Lailatul Qadar
Allah berfirman tentang Lailatul Qadar:
“Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur’an) pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik daripada seribu bulan.” (QS. Al-Qadr: 1-3)
Malam Lailatul Qadar memiliki banyak keutamaan:
- Lebih baik dari seribu bulan. Amal ibadah pada malam tersebut bernilai lebih besar daripada ibadah selama 83 tahun lebih.
- Malaikat turun ke bumi. Ini menandakan rahmat Allah yang berlimpah pada malam tersebut.
- Malam penuh kesejahteraan. Allah menurunkan ketenangan hati dan keberkahan bagi orang yang beribadah pada malam itu.
4. Persiapan Meraih Lailatul Qadar
Agar tidak melewatkan malam penuh berkah ini, beberapa langkah yang bisa dilakukan adalah:
- Perbanyak doa terutama doa yang diajarkan oleh Rasulullah: “Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘anni” (Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf, Engkau mencintai pemaafan, maka maafkanlah aku).
- Perbanyak ibadah seperti shalat malam, membaca Al-Qur’an, dan berdoa dengan khusyuk.
- Jauhi maksiat dan perbuatan sia-sia agar hati lebih mudah mendapatkan cahaya hidayah dari Allah.
5. Hikmah I’tikaf dan Lailatul Qadar
Dengan melaksanakan i’tikaf dan meraih Lailatul Qadar, kita memperoleh banyak hikmah, di antaranya:
- Meningkatkan kedekatan dengan Allah melalui muhasabah diri.
- Melatih keikhlasan dan ketekunan dalam beribadah.
- Meningkatkan kualitas iman dengan memperbanyak doa dan taubat.
Harapan, Semoga Allah memberikan kita kekuatan untuk melaksanakan i’tikaf dan meraih malam Lailatul Qadar dengan penuh keikhlasan. Mari kita manfaatkan sisa Ramadan ini dengan sebaik-baiknya agar menjadi hamba yang lebih taat dan bertakwa. Aamiin.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.