Kultum 92: Kelembutan Hati

Dr. Khoiruddin Bashori, Dosen Psikologi UAD.

Yogyakarta, pinbasmui.com – Dalam penjelasannya, tentang Kelembutan Hati, di kolom kultum pinbas dot com, beliau mendiskusikan tentang orang bijak yang punya hati lembut. Menurut beliau bahwa kebijaksanaan seringkali didefinisikan sebagai kemampuan untuk membuat keputusan yang baik dan bijak berdasarkan pengalaman, pengetahuan, dan pemahaman yang mendalam tentang kehidupan. Orang bijak tidak hanya memiliki pengetahuan, tetapi juga mampu mempertimbangkan berbagai aspek dari situasi yang dihadapi, termasuk emosi dan kebutuhan orang lain.

Kelembutan hati adalah karakteristik emosional yang mencakup rasa empati, kasih sayang, dan pengertian kepada orang lain. Dalam konteks komunikasi, menyampaikan pesan dengan kelembutan hati berarti menyampaikan pendapat, nasihat, atau kritik dengan cara yang penuh kasih dan menghargai perasaan orang lain.

Penelitian menunjukkan, pendekatan yang lembut dan empatik lebih efektif dalam membangun hubungan yang positif, baik dalam konteks sosial maupun profesional. Orang yang berkomunikasi dengan cara yang lembut cenderung lebih mudah diterima dan dapat mengurangi resistensi dari penerima pesan.

Mengajak orang untuk mengikuti jalan Tuhan adalah upaya pendidikan spiritual yang memerlukan pendekatan yang hati-hati dan penuh pengertian. Pendekatan yang lembut dan penuh kasih menjadi penting di sini. Penelitian menunjukkan, individu lebih mungkin merespons positif terhadap ajakan ketika mereka merasa dihargai dan tidak dihakimi.

Para Nabi dikenang karena penyampaian pesan yang tidak kaku atau dogmatis, tetapi penuh kasih, pengertian, dan perhatian terhadap kebutuhan umatnya. Pendekatan ini menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung, individu merasa bebas untuk mendiskusikan pertanyaan dan keraguannya. Dengan prinsip ini, individu yang mengajak orang lain ke jalan spiritual dapat menghadirkan suasana yang kondusif, sehingga memudahkan bagi orang lain untuk menerima dan mempertimbangkan pesan yang disampaikan.