
Oleh: Dr. Ifah Rofiqoh, M.Si, Anggota Pengurus PINBAS MUI DIY –
Bismillahirrahmanirrahim.
Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam semoga tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga, sahabat, dan para pengikutnya hingga akhir zaman.
Jamaah yang dirahmati Allah,
Ada pengalaman yang begitu berkesan saat saya berkesempatan shalat berjamaah di Masjidil Haram, di mana imam saat itu membaca Surat Al-Waqi’ah ayat 27:
وَأَصْحَٰبُ ٱلْمَيْمَنَةِ مَآ أَصْحَٰبُ ٱلْمَيْمَنَةِ
“Dan golongan kanan, alangkah mulianya golongan kanan itu.” (QS. Al-Waqi’ah: 27)
Saat mendengar ayat ini, hati saya bergetar. Ada rasa haru, bahagia, sekaligus harapan besar yang memenuhi dada. Seolah-olah ayat ini menjadi panggilan lembut dari Allah untuk kita semua agar menjadi bagian dari ashabul maymanah — golongan kanan yang akan meraih kebahagiaan abadi di akhirat kelak.
Mengapa Golongan Kanan (Ashabul Maymanah) Itu Mulia?
Ada tiga pelajaran penting yang bisa kita renungkan dari ayat ini:
1. Golongan Kanan adalah Orang yang Beramal Shalih
Golongan kanan adalah mereka yang dalam hidupnya senantiasa berusaha mengumpulkan kebaikan: shalat yang khusyuk, sedekah yang tulus, lisan yang santun, serta kepedulian kepada sesama.
Rasulullah SAW bersabda:
“Orang mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaknya.” (HR. Tirmidzi)
Maka, mari kita tanamkan kebiasaan berbuat baik di setiap kesempatan, sekecil apa pun itu.
2. Golongan Kanan Dicintai Allah karena Keikhlasannya
Saat shalat di Masjidil Haram dan mendengar imam membaca ayat ini, saya merasa tersanjung — bukan karena diri ini telah sempurna, tetapi karena saya menyadari bahwa menjadi bagian dari golongan kanan adalah harapan semua hamba yang ikhlas.
Ikhlas dalam beribadah, ikhlas dalam berjuang di jalan Allah, dan ikhlas dalam menerima segala takdir-Nya adalah kunci agar kita menjadi bagian dari ashabul maymanah.
3. Golongan Kanan Meraih Kenikmatan Surga
Allah menjanjikan bagi mereka surga yang penuh kenikmatan, jauh dari rasa sedih, takut, dan penyesalan. Mereka akan dimuliakan di sisi Allah karena amal kebaikan yang mereka lakukan dengan ikhlas dan istiqamah.
“… mereka berada di antara pohon bidara yang tak berduri, dan pohon pisang yang bersusun-susun (buahnya), dan naungan yang terbentang luas…” (QS. Al-Waqi’ah: 28-30)
Bayangkan betapa bahagianya jika Allah SWT memasukkan kita ke dalam golongan ini.
Harapan,
Mendengar ayat ini di Masjidil Haram membuat saya sadar bahwa untuk menjadi bagian dari ashabul maymanah tidak cukup hanya dengan beribadah saja, tetapi juga harus dibarengi dengan niat yang ikhlas, akhlak yang baik, dan kepedulian sosial yang nyata.
Mari kita jadikan momentum Ramadhan ini untuk memperbanyak amal shalih, menata niat dengan ikhlas, dan terus berdoa agar Allah SWT menjadikan kita bagian dari golongan kanan yang mulia.
اللَّهُمَّ اجْعَلْنَا مِنْ أَصْحَابِ الْمَيْمَنَةِ
“Ya Allah, jadikanlah kami bagian dari golongan kanan yang mulia.”
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Islam memang indah, ketika kita benar2 memaknainya
mari ikuti kajian Al Quran rutin bersama Ust. Dr. H. Sumedi, M.Ag, setiap ahad pagi jam 7-9 di masjid annahl pilahan rejowinangun kotagede yogyakarta. info ke WA 0821.3524.2080