
Drs. Jumarodin, MM, Ketua PINBAS MUI DIY. Anggota LP UMKM PWM DIY. Ketua PW-MOI DPD YK.

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,
Alhamdulillah, pagi ini kita berkumpul dalam majelis ilmu dan ekonomi — yaitu Ngaji Sugih dan Bazar UMKM Syariah, sebuah langkah mulia dari PRA Prenggan Kotagede dalam mengelola potensi umat menuju keberkahan.
UMKM Syariah: Jalan Tengah Menuju Kesejahteraan dan Keberkahan
UMKM Syariah bukan sekadar usaha mencari untung. Ini adalah ikhtiar hidup halal, toyyib, dan berdampak, sebagaimana sabda Nabi:
“Sebaik-baik usaha adalah usaha seseorang dengan tangannya sendiri dan setiap jual beli yang mabrur (jujur dan amanah).” (HR. Ahmad)
Mengapa PRA Perlu Kelola UMKM Syariah?
Karena PRA adalah gerakan perempuan Islam yang berdaya. Kalau hari ini kita hanya konsumtif, maka besok kita harus produktif. Dari rumah, kita bisa mulai usaha syariah yang:
- Halal: Tanpa riba dan manipulasi.
- Berkah: Mengalir manfaatnya untuk sesama.
- Mandiri: Tidak tergantung pada bantuan terus-menerus.

Contoh Nyata dari PRA Prenggan 2025 berkarya:
Mari kita bayangkan sebentar…
📍Di satu sudut Kotagede, ada ibu-ibu yang membuat geplak dan kipo halal.
📍Di satu warung PRA, tersedia jamu herbal dan nasi pecel sehat.
📍Di pekarangan masjid dan setiap jamaahnya, ada sayuran organik yang ditanam ibu-ibu Aisyiyah.
📍Ada koperasi konsumen, produsen, jasa, simpan pinjam, PRA yang bantu kebutuhan anggota tanpa riba.
📍Ada bimbel Iqra dan parenting Islami yang dikelola ibu-ibu rumah tangga.
Apa yang kita lihat? Ekonomi, syariah, keluarga, dan dakwah berjalan seiring semuanya untuk melayani kebutuhan sesama dengan semangat sinergi kolaborasi gotong royong atau ta’awun.
Arahan Strategis: Agar Usaha Tumbuh dan Maju
- Pemetaan Potensi Anggota: Siapa bisa menjahit, siapa bisa memasak, siapa ahli digital marketing — semuanya bisa dilibatkan.
- Manajemen Syariah: Transparan, gotong royong, tanpa riba, dan berbasis musyawarah.
- Kolaborasi: Gandeng LAZISMU, BMT, BUEKA, dan AUM Muhammadiyah.
- Branding Lokal: Mari gaungkan bersama: “Produk Syariah Prenggan, Halal dan Berkah”
Harapan: Dakwah Ekonomi Lewat Tangan Perempuan
Ibu-ibu, kita bukan hanya pengurus rumah tangga. Tapi juga penggerak ekonomi umat. Dari dapur, kita bisa bangkit. Dari halaman rumah, kita bisa sejahtera.

Sebagaimana pesan KH Ahmad Dahlan:
“Hidup-hidupilah Muhammadiyah. Jangan mencari hidup di Muhammadiyah.”
Kita hidupkan PRA dengan usaha syariah yang tumbuh, berkembang, dan maju — insyaAllah menjadi amal jariyah kita semua dengan jalankan usaha bersama.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Ngaji Sugih
Dan Bazar Produk UMKM
Bersama
Jumarodin
✔️PINBAS MUI DIY
✔️LP UMKM PWM DIY
Di aula SMA Muhammadiyah 4 Kotagede Yogyakarta
Tema dan contoh ekonomi bisnis syariah yang dapat dikelola oleh Pimpinan Ranting ‘Aisyiyah (PRA) Prenggan, Kotagede, Yogyakarta, tahun 2025:
Tema:
“Manajemen PRA untuk Mengelola Potensi Ekonomi Bisnis Syariah yang Ada agar Memberi Manfaat Optimal bagi Sesama”
Makna Tema:
Tema ini mengajak PRA untuk:
- Mengelola potensi ekonomi lokal berbasis prinsip syariah.
- Menjalankan bisnis yang halal, berkah, dan berdampak sosial.
- Meningkatkan kesejahteraan ibu-ibu dan keluarganya secara berkelanjutan.
- Mempraktikkan manajemen yang profesional, transparan, dan gotong royong.
Contoh Potensi Ekonomi Bisnis Syariah yang Bisa Dikelola oleh PRA Prenggan Kotagede (Tahun 2025):
1. Usaha Produk Olahan Tradisional Halal
- *Contoh produk: *Kipo, geplak, wajik, gudeg instan, abon ayam halal.
- Langkah:
- Pelatihan produksi higienis dan halal.
- Sertifikasi halal MUI.
- Pemasaran melalui media sosial, bazar, dan e-commerce lokal.
2. Koperasi Syariah PRA
- Jenis usaha:
- Simpan pinjam tanpa riba.
- Pembiayaan modal mikro untuk ibu-ibu pelaku UMKM.
- Manfaat: Membantu anggota mengakses modal halal untuk usaha rumahan.
3. Pelatihan Kewirausahaan Syariah untuk Ibu-ibu
- Isi pelatihan:
- Manajemen keuangan keluarga.
- Bisnis online halal.
- Membuat produk lokal dengan nilai tambah.
- Tujuan: Meningkatkan kemampuan ekonomi keluarga.
4. Pertanian dan Kebun Urban Halal (Urban Farming)
- Lokasi: Lahan kosong milik warga, pekarangan masjid atau TK ‘Aisyiyah.
- Hasil: Sayur, herbal, rempah, yang bisa dijual atau dikonsumsi sendiri.
- Keuntungan: Menekan biaya hidup, menambah penghasilan.
5. Warung Sehat Syariah PRA
- Konsep: Menjual makanan/minuman halal, sehat, dan lokal.
- Contoh menu: Jamu herbal, nasi pecel sehat, camilan non-MSG.
- Manajemen: Dikelola ibu-ibu secara bergiliran, keuntungannya untuk kas PRA dan anggota.
6. Produk Fashion Syariah Lokal
- Contoh: Produksi mukena, hijab, gamis, tas rajut khas Kotagede.
- Kolaborasi: Dengan UMKM lokal, tukang jahit, dan desainer muda.
7. Bisnis Pendidikan Anak Syariah
- Usaha: Les baca Iqra, bimbel anak, parenting Islami, playgroup berbasis akhlak.
- Dikelola oleh: Guru TK, ibu rumah tangga, dan relawan.
Penutup (Arahan Strategis untuk PRA):
- Libatkan ibu-ibu secara aktif dan sesuai potensi mereka.
- Bentuk tim manajemen ekonomi PRA yang solid.
- Gunakan sistem musyawarah dalam pengambilan keputusan.
- Kolaborasi dengan LAZISMU, BMT, dan Amal Usaha Muhammadiyah.
- Kembangkan branding lokal: “Produk Syariah Prenggan, Halal dan Berkah.”
PINBAS MUI DIY
Sahabat UMKM
LP UMKM PWM DIY
Mitra UMKM



