Bismillahirrahmanirrahim.
Alhamdulillah, kita bersyukur kepada Allah SWT yang masih memberikan kesempatan untuk beribadah di bulan Ramadhan dan mempersiapkan diri setelahnya. Shalawat serta salam kita haturkan kepada Nabi Muhammad SAW, teladan dalam membangun ekonomi umat yang kuat dan mandiri.

Jamaah yang dirahmati Allah,
Ramadhan bukan hanya bulan ibadah, tetapi juga momentum kebangkitan ekonomi umat. Ada banyak potensi bisnis yang berkembang, seperti kuliner halal, fashion muslim, zakat, infaq, dan sedekah yang meningkat, serta geliat UMKM berbasis syariah. Namun, sering kali setelah Ramadhan, semangat ini menurun. Bagaimana agar ekonomi umat tetap mandiri dan berkembang sepanjang tahun?

Model Manajemen Ekonomi Berjamaah: Profit & Benefit Seimbang

  1. Ekonomi Berjamaah: Kuat Bersama, Maju Bersama
    Nabi Muhammad SAW bersabda:
    “Tangan di atas lebih baik daripada tangan di bawah.” (HR. Bukhari dan Muslim)
    Artinya, umat Islam harus menjadi pelaku ekonomi, bukan sekadar konsumen. Maka, bisnis yang kita kelola harus berbasis kebersamaan dan kebermanfaatan, bukan hanya keuntungan pribadi, tetapi juga kesejahteraan masyarakat.
  2. Profit (Keuntungan) & Benefit (Manfaat Sosial) Seimbang
    • Profit (keuntungan finansial) penting agar usaha berkelanjutan.
    • Benefit (manfaat sosial) utama agar berkah dan membawa maslahat bagi umat.
    • Contoh: Sebagian keuntungan bisnis bisa dialokasikan untuk program sosial seperti beasiswa yatim, pemberdayaan UMKM kecil, atau modal usaha bersama.
  3. Manajemen Ekonomi Pasca-Ramadhan: Berkelanjutan & Berdaya Saing
    • Kolaborasi antar UMKM Muslim: Saling menopang dalam rantai pasok dan distribusi.
    • Digitalisasi & Branding: Memanfaatkan media sosial dan marketplace untuk memperluas jangkauan bisnis.
    • Investasi Syariah & Wakaf Produktif: Modal usaha berbasis syariah agar bisnis umat lebih berkembang.
  4. Peran Masjid dan Komunitas dalam Ekonomi Berjamaah
    • Masjid bukan hanya tempat ibadah, tapi juga pusat ekonomi umat.
    • Membentuk Badan Usaha Milik Masjid (BUMM) untuk mengelola bisnis halal, seperti koperasi syariah, minimarket halal, dan marketplace jamaah.

Harapan:
Jika kita ingin umat Islam makin mandiri secara ekonomi, kita harus mengelola bisnis dengan manajemen berjamaah yang berbasis keberkahan, keseimbangan antara profit dan benefit, serta keberlanjutan. Dengan demikian, kita tidak hanya sukses di dunia, tetapi juga mendapat ridha Allah di akhirat.

“Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sampai mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri.” (QS. Ar-Ra’d: 11)

Semoga kita dapat mengelola ekonomi umat dengan lebih baik dan berdaya, baik saat Ramadhan maupun setelahnya. Aamiin ya Rabbal ‘Alamiin. Wallahu a’lam bishawab. (**)

By MUI PINBAS

PINBAS MUI DIY, pusat inkubasi bisnis syariah. Sebuah lembaga yang kegiatannya mendampingi pelaku usaha UMKM dan Koperasi syariah serta media preneur terutama di DIY

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *