
Sebanyak 2 Sapi dan 79 Kambing Qurban Idul Adha 1446 H tahun ini dari Jama’ah Muslim Singapura di salurkan di Baitul Qowwam Untuk Muslim Sleman, Kulon Progo dan Magelang.
Sleman, pinbasmui.com – Alunan takbir, tahlil dan tahmid membahana di segenap penjuru alam pertanda wujud syukur kepada sang Pencipta yang dilakukan umat Islam untuk melaksanakan Shalat Idul Adha 1446 H pada Jum’at 6 Juni 2025. Demikian juga halnya yang nampak di masjid Baitul Qowwam Khairul Sofian kompleks Pondok Pesantren Baitul Qowwam Plumbon, Mororejo, Tempel,, Sleman Yogyakarta di pagi yang cerah diantara ratusan jama’ah yang meluber sampai ke halaman menyaksikan hal tiu

Arif Hartanto, kontributor MOI Sleman, melaporkan bahwa suasana semakin terasa istimewa dengan hadirnya sejumlah jama’ah Muslim dari Singapura dari keluarga Khairul Sofian yang dipimpin Prato Januri dan Hj. Salimah beserta rombongan yang membaur bersama para warga yang mengikuti sholat Idul Adha kali ini.
Imam dan Khatib pada kali ini oleh H. Agus Triyanta Ph.D yang menyampaikan betapa kita harus belajar dari Kisah Siti Hajar mengajarkan pentingnya keimanan, tawakkal, dan ikhtiar saat menghadapi cobaan dan jika perintah Allah, maka yakinlah Allah akan mencukupkan. Siti Hajar menerima perintah Allah dengan ikhlas, ditinggalkan di padang pasir dengan anak bayinya, tidak panik atau putus asa.
Ia tetap berharap pada Allah, yakin bahwa Allah akan memberikan jalan keluar dan Allah berikan jawaban dengan munculnya air zam zam, dan hal itu kemudian diabadikan menjadi prosesi thawah, sa’i dalam ibadah Haji.
Kemudian doa Nabi Ibrahim Robbi habli minassholihin yang memohon kepada Allah SWT agar dianugerahi anak yang saleh. Doa ini merupakan doa untuk meminta keturunan yang baik dan dapat menolong dalam dakwah. Doa ini juga merupakan pengingat bahwa jika sesuatu adalah perintah dari Allah, maka Allah akan mencukupkan
Surah As-Saffat (37:102-105) menceritakan kisah Nabi Ibrahim yang diperintahkan oleh Allah melalui mimpi untuk menyembelih putranya, Nabi Ismail. Mimpi ini bukan sekadar mimpi biasa, tetapi merupakan wahyu Allah yang harus ditaati. Ibrahim, dengan penuh kesabaran dan ketaatan, menjalankan perintah tersebut, dan Allah mengganti Ismail dengan seekor kambing sebagai tebusan dan menjadi syariah Ibadah Qurban yang kita laksanakan saat ini.
Setelah sholat, acara dilanjutkan dengan penyampaian hewan qurban yang akan disembelih secara simbolis oleh Suprato Januri menyampaikan harapannya agar kegiatan qurban kali ini dapat memberikan manfaat tidak hanya bagi panti asuhan, tetapi juga bagi warga sekitar dan sejumlah masjid binaan dari jama’ah Muslim Singapura sebanyak 2 ekor sapi dan 79 kambing . “Kami berharap hewan qurban ini dapat membantu saudara-saudara kita yang membutuhkan,” ujarnya.
Kegiatan ini juga melibatkan masyarakat setempat Plumbon, Karanggawang, dll, di mana sebanyak 70 keluarga mendapatkan paket sembako dan daging qurban.
Lurah Desa Mororejo H. Jaka Ristanta menyambut baik kegiatan ini dan merasa bersyukur bisa menjadi bagian dari acara yang penuh berkah ini. “Kami sangat berterima kasih kepada masyarakat Muslim Singapura yang telah menggelar qurban di Baitul Qowwam dan berbagi untuk warga kami,” ungkapnya.
Setelah seremonial penyampaian hewan qurban, acara dilanjutkan dengan sarapan pagi bersama. Para pengurus panti, tamu undangan, dan perwakilan dari Singapura menikmati hidangan soto, aneka jajanan tradisioanal dan es puter dalam suasana keakraban. Momen ini menjadi kesempatan untuk saling mengenal dan mempererat tali silaturahmi antara warga dan saudara Muslim mereka dari Singapura.
Proses penyembelihan hewan qurban dilakukan secara profesional dan tertib, dengan memperhatikan syarat-syarat yang telah ditentukan. Tim penyembelihan yang terlatih memastikan bahwa semua proses dilakukan sesuai dengan syariat Islam. Setelah penyembelihan, daging qurban dibagikan kepada yang berhak, termasuk anak-anak panti asuhan dan warga sekitar yang membutuhkan serta perwakilan warga sekitar Tempel. Kulon Progo dan Magelang. Kontributor: Arief Hartanto (**)


Suasana Idul Adha kali ini terasa sangat istimewa dengan kehadiran jamaah dari Singapura. Kisah Nabi Ibrahim dan Ismail selalu mengingatkan kita akan makna ketaatan dan pengorbanan. PINBAS MUI DIY tampaknya menjadi wadah yang penting bagi pengembangan bisnis syariah di DIY. Apakah ada program khusus yang mereka tawarkan untuk UMKM? Menarik untuk melihat bagaimana lembaga ini mendukung para pelaku usaha. Bagaimana tanggapan masyarakat terhadap kegiatan PINBAS MUI DIY? Apakah ada rencana untuk memperluas jangkauan ke daerah lain?
Bismillah. PINBAS MUI DIY fokus kegiatan utamanya adalah inkubasi bisnis syariah. Pendampingan usaha dengan semangat syariah untuk semua. Walau usahanya masih konvensional itu OK untuk bersama kita belajar menuju usaha bisnis syariah. Semua bisa belajar ttg inkubasi bisnis syariah dimana saja dan kapan saja apalagi sekarang era informasi, era digital….. tentu sangat mungkin. salam hangat dan maturnuwun. Lanjut diskusinya kita belajar bersama